Berita Viral

Terkuak Kondisi Keluarga Devara Putri Otak Pembunuhan Indriana Dewi, Bukan Orang Berada

"Bisa dibilang bukan orang berada," kata Kombes Surawan. Ia mengungkap sehari-harinya Devara Putri Prananda otak pembunuhan di Bogor ini membantu...

Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: fitriadi
Tribunnews
Terkuak Kondisi Keluarga Devara Putri Otak Pembunuhan Indriana Dewi, Bukan Orang Berada 

BANGKAPOS.COM -- Kondisi keluarga Devara Putri Prananda, otak dari pembunuhan Indriana Dewi terungkap.

Ternyata Devara Putri bukan berasal dari keluarga berada.

Ia disebut kerap membantu kedua orang tuanya berjualan nasi kuning.

Hal itu sebagaimana yang diungkapkan oleh Dirreskrimum Polda Jabar Kombes Surawan.

Sekedar informasi Devara Putri Prananda merupakan wanita kelahiran 28 Maret 1999.

Ketika daftar menjadi Caleg DPR RI dari Partai Garuda, Devara Putri Pranada terdata sebagai warga Johar Baru, Jakarta Pusat, DKI Jakarta.

Ia merupakan lulusan SMK Ksatrya.

Dalam kartu identitasnya, Devara Putri Prananda tertulis berprofesi sebagai karyawan swasta.

Lalu Kombes Surawan menjelaskan Devara Putri Prananda bukan berasal dari keluarga yang berada.

"Bisa dibilang bukan orang berada," kata Kombes Surawan.

Ia mengungkap sehari-harinya Devara Putri Prananda otak pembunuhan di Bogor ini membantu ibunya berjualan nasi kuning.

"Sehari-hari bekerja membantu menjual nasi kuning orang tuanya," ungkap Kombes Surawan.

Fakta Sosok Devara Putri

Sosok Devara Putri Prananda menjadi sorotan setelah diketahui dia menjadi otak pembunuhan Indriana Dewi.

Pelaku ternyata merupakan kader dan calon anggota legislatif DPR RI Dapil Jawa Barat IX dari Partai Garuda.

Devara Putri Prananda diketahui masih berusia 24 tahun.

Meski begitu, dia sudah mencalonkan diri sebagai Caleg DPR RI.

Devara memliki program kesehatan dan pendidikan gratis dalam kampanyenya.

Devara Putri Prananda merupakan caleg dari Partai Garuda Dapil Jabar XI meliputi wilayah Majalengka, Subang, hingga Sumedang.

Ia ikut dalam pemilu tahun 2024 ini.

Hingga artikel ini ditulis, Devara Putri Prananda berhasil mengumpulkan 226 suara.

Perolehan tersebut membuatnya berada di urutan keempat dari caleg DPR RI Partai Garuda.

Devara Putri Prananda telah resmi dipecat dari keanggotan Partai Garda Republik Indonesia atau Partai Garuda.

Keputusan itu dikonfirmasi Sekjen DPP Partai Garuda, Yohanna Murtika, usai menggelar rapat internal terkait hukum yang menjerat Devara.

"Perihal perkara itu sudah kami cabut keanggotaannya (Devara)."

"Kami dari internal pastinya memberikan peringatan keras kepada semua kader yang terlibat pelanggaran hukum," kata Yohanna, Minggu (3/3/2024).

Yohanna mengatakan, kasus yang ditangani Polda Jawa Barat itu merupakan tindakan pribadi Devara dan tidak berkaitan dengan partai.

"Karena itu urusan pribadi, bukan masalah partai. Tapi kami tetap berempati perihal kasus tersebut."

"Semoga masalahnya cepat terselesaikan," pungkasnya.

Otak Pembunuhan Indriana Dewi

Indriana Dewi dibunuh oleh tiga temannya, Devara, Didot, dan Reza.

Diketahui Devara Putri Prananda merupakan otak pembunuhan.

Indriana diajak naik mobil lalu dihabisi di Sentul, Bogor, Jabar, pada 20 Februari 2024.

Jenazahnya kemudian dibuang ke jurang di daerah Banjar, Jabar, pada 23 Februari 2024.

Jasad Indriana ditemukan pada 25 Februari 2024.

Motif pembunuhan Indriana Dewi yang diotaki oleh Devara Putri Prananda ternyata karena cinta segitiga.

Devara cemburu setelah mengetahui kekasihnya, Didot, ternyata juga menjalin hubungan dengan Indriana.

Devara meminta Didot menghabisi Indriana dan disanggupi oleh Didot yang kemudian mengajak Reza.

Sempat Pura-pura jadi Ojol, Antar Sate ke Rumah Orangtua Indriana

Setelah Indriana Dewi dibunuh oleh Didot Alfiansyah dan Muhammad Reza, Devara Putri kemudian berpura-pura menjadi pengemudi ojek online (Ojol).

Devara melakukan hal tersebut untuk mengantarkan sate ke rumah orangtua Indriana di Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Senin (26/2/2024) malam.

Sate itu dikirim enam hari setelah Indriana dieksekusi di Sentul, Bogor, Jawa Barat. 

Kepada orangtua Indriana, Devara menyebut makanan itu berasal dari Indriana.

"DA menyuruh DP ke rumah korban dengan mengantar makanan berpura-pura sebagai Shopee Food untuk memastikan ibu korban tak panik," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar, Kombes Pol Jules A Abast, saat rilis pengungkapan kasus di Mapolda Jabar, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (4/3/2024).

Ketua RT 06/RW 14 Cipinang Besar Utara, Eko Sudiyanto, mengatakan, dari keterangan keluarga, paket makanan berupa sate itu diantarkan oleh ojek online ke rumah kontrakan atas nama Indriana.

"Dikiriman makan, sate oleh seorang wanita (driver ojol)."

"Itu sebelum polisi datang, karena polisi datang Selasa pagi jam 07.00 WIB," kata Eko, Minggu (3/3/2024), dikutip dari Tribun.

Tak berselang lama, ibu korban menerima pesan chat yang dikirim dari ponsel Indriana.

Pesan tersebut menanyakan soal sate yang sudah dikirimkan.

Pesan yang dikirim dari nomor Indriana itu menanyakan apakah rasa satenya enak.

Namun, karena sudah malam, sate tersebut akhirnya tak dimakan.

"Pas kiriman sate, ada pesan WhatsApp dari nomor almarhumah. Isinya 'enak enggak, Bu? Coba dimakan'."

"Tapi karena waktu itu sudah malam, satenya enggak dimakan," ujar Eko.

Atas perbuatan pembunuhan Indriana Dewi, para pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat Pasal 340, 338, dan 365 ayat (4 ) KUHP, dengan ancaman pidana mati atau penjara seumur hidup.

(Bangkapos.com/TribunTrends.com/Kompas.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved