Berita Bangka Selatan
Pedagang Takjil di Toboali Keluhkan Omzet Anjlok: Daya Beli Menurun
Daya beli masyarakat jauh berbeda dengan bulan puasa tahun lalu. Sekarang omzet kotor Rp1 juta, kalau tahun sebelumnya bisa . . . .
Penulis: Cepi Marlianto | Editor: Asmadi Pandapotan Siregar
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Sejumlah pedagang makanan menu berbuka puasa (takjil), yang menjajakan dagangannya di Kota Toboali, Kabupaten Bangka Selatan ( Basel ), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ( Babel ) mengeluh.
Keluhan mereka, bukan karena tempat yang disediakan tak strategis, melainkan karena karena daya beli para pemburu takjil di daerah itu tercatat sepi dan kondisi ekonomi masyarakat yang saat ini tengah babak belur.
Seorang pedagang takjil di Mal Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), Iskandar (48) mengatakan, momentum bulan Ramadan tahun 2024 ini dirasa jauh berbeda jika dibandingkan dengan tahun 2023 lalu. Pasalnya, daya beli para pemburu takjil di daerah itu tercatat mengalami pengurangan bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hingga mengakibatkan hasil penjualan alias omzet pedagang musiman tersebut menurun.
“Daya beli masyarakat jauh berbeda dengan bulan puasa tahun lalu. Sekarang omzet kotor Rp1 juta, kalau tahun sebelumnya bisa Rp4 juta sampai Rp5 juta per hari,” kata dia kepada Bangkapos.com, Kamis (21/3/2024).
Iskandar memaparkan, biasanya selama sepekan bulan Ramadhan daya beli masyarakat cukup tinggi untuk berburu takjil. Terkadang, dagangannya pun sampai habis diborong oleh masyarakat. Sayangnya, hingga memasuki hari kesepuluh bulan puasa pendapatan para pedagang justru berangsur melorot.
Tak hanya itu, melihat kondisi penjualan setiap harinya tidak habis terjual meski awal Ramadan. Menurutnya, fenomena ini tak terlepas dari kondisi perekonomian masyarakat yang tengah lesu. Belum lagi harga komoditas timah terjun bebas di pasaran. Ditambah beberapa bos dan cukong timah yang terjerat kasus mega korupsi yang tengah ditangani aparat penegak hukum.
“Kadangkala karena keadaan juga. Karena kondisi ekonomi masyarakat tengah lesu. Jadi memang bukan pembelinya yang kurang, tapi daya belinya,” ungkap Iskandar.
Baca juga: Inilah Penjelasan PT Pelindo Soal 12 Kontainer Isi Timah Ekspor Muat di Pangkalbalam
Baca juga: Pemkab Bangka Selatan Entaskan Permasalahan Sampah Plastik Lewat BSI
Setali tiga uang juga dirasakan oleh pedagang lainnya Murni (45). Dengan kondisi ekonomi yang tengah tak stabil dirinya terus berupaya agar minat masyarakat untuk memberi tetap tinggi. Walaupun, di tengah gempuran harga bahan pangan di daerah itu saat ini masih tergolong tinggi.
Kendati demikian para pedagang tak sampai menaikan harga dagangan mereka. Bagi dia, Ramadhan menjadi kesempatan orang-orang membeli takjil untuk berbuka puasa. Sehingga para pedagang meyakini bulan tersebut sebagai berkah tersendiri untuk menjual menu takjil bagi para pembeli yang tengah menjalankan ibadah puasa.
“Yakin saja, walaupun harga bahan pokok naik saya tidak menaikan harga jajanan. Berharap keberkahan di bulan puasa, apalagi setahun sekali,” ucapnya.
Jika dilihat banyaknya pembeli hingga hari kemarin, Murni tetap optimis tetap mendapatkan keuntungan dari berjualan takjil. Meskipun dagangannya terkadang tak habis terjual dan mengalami kerugian. Oleh karenanya, dia berharap pemerintah dapat segera mengambil langkah untuk berupaya memajukan sektor UMKM.
“Kondisi ekonomi memang tengah sulit. Tapi saya optimis setidaknya masih bisa mendapatkan keuntungan walaupun tidak banyak seperti tahun sebelumnya,” ucap Murni. (Bangkapos.com/Cepi Marlianto)
| BNN Gerebek Kampung Narkoba Sukadamai Bangka Selatan, 11 Orang Diamankan Positif Narkoba |
|
|---|
| Kampung Sukadamai Dicap jadi Sarang Narkoba di Bangka Selatan, Debby akan Bentuk Pos Terpadu |
|
|---|
| Kabupaten Bangka Selatan Waspada Bencana Banjir dan Angin Puting Beliung |
|
|---|
| Kabupaten Bangka Selatan Siaga Hadapi Ancaman Banjir dan Angin Puting Beliung |
|
|---|
| Suhardi Sesalkan Daerah Resapan Dibiarkan Gundul, Isu Justru Dilempar ke Tempat Lain |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.