Berita Bangka Selatan
Pemkab Bangka Selatan Entaskan Permasalahan Sampah Plastik Lewat BSI
Penyaluran sampah yang diterima bank sampah induk ini difokuskan ke sampah residu berbentuk plastik yang sudah tak dikelola bank sampah. Mengacu...
Penulis: Cepi Marlianto | Editor: Asmadi Pandapotan Siregar
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Bank Sampah Induk (BSI) di Kabupaten Bangka Selatan ( Basel ), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ( Babel ) mulai beroperasi.
Adanya BSI, ditargetkan mampu mengatasi permasalahan sampah hingga tingkat desa. Bank sampah bisa menjadi solusi dalam mengentaskan permasalahan sampah plastik dengan cara produktif.
Wakil Bupati Bangka Selatan, Debby Vita Dewi mengatakan, pihaknya pada tahun 2024 ini berupaya mengatasi sampah plastik dengan cara produktif. Semua ini tak terlepas dari persoalan sampah plastik yang masih terus menjadi persoalan serius baik secara nasional maupun internasional. Pencemaran sampah plastik saat ini telah menjadi isu global karena sifatnya yang transnasional dan lintas batas.
“Ini menjadi target, setelah adanya bank sampah induk ini harus ada bank sampah di setiap desa dan kelurahan. Ini merupakan cara produktif mengentaskan sampah plastik,” kata Debby usai peresmian, Rabu (20/3/2024).
Debby menjelaskan, satu fungsi utama bank sampah induk sebagai penyalur sampah dari bank sampah tingkat desa atau kelurahan.
Penyaluran sampah yang diterima bank sampah induk ini difokuskan ke sampah residu berbentuk plastik yang sudah tak dikelola bank sampah.
Mengacu kepada Undang-Undang pengelolaan sampah, untuk mengatasi masalah persampahan dibutuhkan program pengelolaan yang komprehensif dan terpadu dari hulu ke hilir.
Langkah ini agar memberikan manfaat bagi masyarakat dan aman bagi lingkungan. Sehingga sampah tidak hanya menjadi timbunan di tempat pembuangan akhir (TPA). Akan tetapi, menjadi suatu barang yang memiliki nilai guna dan nilai jual. Bank sampah merupakan bentuk untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang lebih baik.
Baca juga: Antisipasi Penumpukan Sampah, DLH Bangka Selatan Kerahkan Satgas Selama Ramadhan
Baca juga: Inilah Penjelasan PT Pelindo Soal 12 Kontainer Isi Timah Ekspor Muat di Pangkalbalam
“Juga terbebas dari timbulan sampah limbah rumah tangga, warga serta mengoptimalkan peran serta warga dalam pengelolaan sampah,” jelas Debby.
Lebih jauh ungkapnya, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan dan strategi nasional pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis rumah tangga. Sebagaimana tercantum di dalam Peraturan Presiden nomor 97 tahun 2017 sebagai pedoman pengelolaan sampah secara terintegrasi. Sejalan dengan itu Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan telah menyusun kebijakan dan strategi daerah yang dijabarkan dalam Peraturan Bupati Nomor 51 tahun 2018 tentang kebijakan dan strategi Kabupaten Bangka Selatan dalam pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga.
Pihaknya telah mencanangkan target pengurangan sampah sebesar 30 persen dan peningkatan penanganan sebesar 70 persen di tahun 2025. Sedangkan di tahun 2024 ini ditargetkan pengurangan sampah sebesar 28 persen dengan penanganan sampah yang harus terus ditingkatkan pelayanannya. Oleh karena itu, bank sampah harus ada di setiap kecamatan, desa maupun kelurahan.
“Kalau kita peduli dengan sampah, sebenarnya bisa menjadi uang. Karena sudah banyak buktinya nasabah bank sampah induk,” ucapnya.
Berkaca dari hal ini, Debby mengajak masyarakat untuk menabung sampah anorganik ke bank sampah induk. Pasalnya, bila beruntung nasabah bisa mendapatkan hadiah menarik yang siap diberikan. Dengan adanya bank sampah induk saya mengharapkan semua pihak dan stakeholder agar memaksimalkan dengan baik keberadaannya serta ditularkan ke lingkungan sekitarnya.
“Saya juga menekankan kepada setiap pejabat untuk selalu membuat terobosan sesuai bidang tugasnya masing-masing. Pada akhirnya itu semua untuk mensejahterakan masyarakat di Bangka Selatan,” ucap Debby.
Permasalahan Sampah Jadi Tantangan
| Gelombang 2,5 Meter Terjang Laut Bangka Selatan, Nelayan Diminta Waspada |
|
|---|
| Selebgram Tersangka Arisan Bodong di Bangka Selatan Akhirnya Dimaafkan Lewat Restorative Justice |
|
|---|
| Ironi Lonjakan Kasus HIV Mengintai Basel, Terdeteksi 12 Pasien Baru, Mayoritas Usia 18 Tahun ke Atas |
|
|---|
| Deteksi Kasus HIV, Pemkab Bangka Selatan Lakukan Skrining di Kawasan Lokalisasi dan Tempat Umum |
|
|---|
| 12 Orang Mengidap HIV di Bangka Selatan, 4 Orang di Antaranya Meninggal Dunia |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.