Timah

Produksi Timah Anjlok, PT Timah Tekor Rp 450 Miliar, Virsal Ungkap Biang Keroknya

Penurunan produksi timah dan laba perusahaan plat merah PT Timah Tbk sudah terjadi tiga tahun berturut-turut mulai 2021-2023.

Editor: fitriadi
Bangkapos.com/Arya Bima Mahendra
Foto ilustrasi: Direktur Utama PT Timah Tbk, Ahmad Dani Virsal saat diwawancari secara khusus oleh Editor In Chief Bangka Pos, Ade Mayasanto di studio Bangka Pos, Sabtu (2/3/2024) malam. 

BANGKAPOS.COM, JAKARTA - PT Timah Tbk mengalami kerugian mencapai Rp 450 miliar akibat menurunnya produksi balok timah.

Penurunan produksi timah di perusahaan plat merah ini sudah terjadi tiga tahun berturut-turut mulai 2021-2023.

Anjloknya produksi timah membuat laba perusahaan yang sekarang dipimpin Direktur Utama Ahmad Dani Virsal itu menurun.

"Pendapatan kita jauh menurun karena produksinya juga jauh menurun. Produksi menurun ditambah parah lagi harga jual timah juga menurun sehingga pendapatan itu jomplang jauh sekali," kata Dirut PT Timah Tbk, Ahmad Dani Virsal dalam rapat dengan pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR di Jakarta, Selasa (2/4/2024).

Dalam paparannya Virsal mengungkapkan bahwa produksi bijih timah dari PT Timah pernah menyentuh 24.670 ton di tahun 2021, tetapi turun hampir 4.000 ton menjadi 20.079 ton pada tahun 2022.

Kemudian, produksi bijih timah mengalami anjlok hingga hanya mencapai 14.855 ton saja.

Penurunan juga terjadi terkait penjualan logam timah di mana pada tahun 2021 bisa mencapai 26.602 mettrik ton.

Namun, di tahun 2023, penjualan logam timah anjlok hingga mencapai 14.385 metrik ton saja.

Hal ini pun berefek kepada penurunan pendapatan dari PT Timah di mana pada tahun 2021 sempat memperoleh Rp 14,6 triliun.

Hanya saja, di tahun 2022, anjlok hingga hanya mendapatkan Rp 12,3 triliun dan kembali merosot pada tahun 2023 yaitu hanya memperoleh pendapatan Rp 8,3 triliun.

"Jadi tiga tahun terus mengalami penurunan," kata Virsal.

Menurunya pendapatan PT Timah juga berefek kepada turunnya laba dari perusahaan pertambangan pelat merah itu.

Pada tahun 2021, PT Timah mampu meraup untung atau laba mencapai Rp 1,3 triliun.

Namun mengalami penurunan di tahun 2022 hingga hanya mendapat untung Rp 1 triliun saja.

Parahnya, pada tahun 2023, PT Timah justru mengalami kerugian mencapai Rp 450 miliar.

Alasan Bos PT Timah soal Turunnya Produksi dan Laba

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved