Dosen Ilmu Politik UBB sebut Publik Tunggu Kejutan Terkait Calon yang Muncul di Pilkada Bangka Barat

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Bangka Barat, akan digelar November 2024 mendatang, mulai ramai menjadi perhatian. 

Namun, sejumlah sosok atau kandidat baru, belum muncul menjadi bakal calon (bacalon) orang nomor satu di Bangka Barat.

Nama politikus yang muncul masih nama lama, di Pilkada serentak Bangka Barat.

Seperti dari pasangan incumbent atau petahana Sukirman dan Bong Ming Ming yamg saat ini menjabat Bupati dan Wakil Bupati Bangka Barat.

Kemudian nama lainnya, berpotensi maju di Pilkada Bangka Barat seperti, Mansya, Syaiful Fakah, Arianto, Markus, Izkar, Ali Purwanto, Naim, Badri Syamsu, Safri, Deddi Wijaya hingga Edi Arif.

Dosen Ilmu Politik Universitas Bangka Belitung, Ariandi A Zulkarnain mengatakan, publik saat ini masih menunggu kejutan terkait calon-calon politikus yang bakal bertarung di Pilkada Bangka Barat.

"Apakah ada kejutan, saya kira kejutan nantinya muncul dari nama-nama baru yang akan membaca peluang kemudian masuk ke gelanggan pertarungan," kata Ariandi kepada Bangkapos.com, Kamis (18/4/2024).

Dikatakan Ariandi, apabila dilihat saat ini, untuk komposisi hanya dua Partai Politik, Gerindra dan PDI Perjuangan yang dapat mengusung pasangan calon tanpa harus berkoaliasi, karena memang syarat lima kursi.

"Kedua parpol tersebut yang memiliki, di mana PDI Perjuangan memiliki 6 kursi dan Gerindra memiliki 5 kursi. Saya kira itu memegang peran penting, dari jalanya koaliasi. Tentunya mereka akan membangun poros, apabila petahana maju kembali. Pasangan calon, dapat berjumlah 3 atau 4 pasangan calon yang ikut. Ini akan dinamis membaca peluang kedepan Pilkada di Bangka Barat," lanjutnya.

Sementara, terkait tahapan Pilkada Bangka Barat, yang tidak lama lagi bakal dilakukan, sejumlah baliho atau spanduk bakal calon telah bermunculan di setiap Kecamatan di Kabupaten Bangka Barat.

"Kondisi di lapangan sudah bermunculan, memang di dalam politik itu ada interaksi simbolik. Jadi, politisi dapat menggunakan simbol baik melalui media massa, media online dan baliho sudah beredar di Bangka barat, ada beberapa nama masuk di gelanggan kontestasi," katanya.

Ariandi juga melihat, sejauh ini parpol sudah melakukan pendekatan informal baik bertemu dengan tokoh dan stakeholder kepartaian, untuk membaca peluang siapa kemudian di usung di Pilkada Bangka Barat.

"Kita tahu kondisi masyarakat Babar konservatif, ada indikator utama menjadi bayangan bagi kita. 

Bangka Barat masih akan melihat potensi calon yang dekat dengan keagamaan, potensi itu cukup dominan, jadi identitas nantinya. Kemudian menjadi bahan konsumsi masyarakat itu sendiri," ujarnya.

Baru dua Partai, dari Golkar dan Demokrat di Kabupaten Bangka Barat, yang telah membuka rekrutmen atau penjaringan Bakal Calon Kepala Daerah dan Bakal Calon Wakil Kepala Daerah.