Bangka Pos Hari Ini

Dua Penambang Tewas Tertimbun Tanah, Abseh Sempat Teriak Tanah Longsor

Pada saat kejadian Abseh, Asui dan Sahada sedang bekerja TI (tambang inkonvensional) darat menggunakan mesin dompeng. bseh bertugas menyemprot tanah..

Bangka Pos
Bangka Pos Hari Ini, Jumat (10/5/2024). 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Tambang timah ilegal di Bangka Belitung (Babel) kembali memakan korban jiwa. Dua penambang tewas mengenaskan dan satu kritis setelah terkubur hidup-hidup saat menambang timah, Selasa (7/5) lalu, di dua lokasi berbeda.

Kecelakaan kerja tambang itu terjadi di daerah Meliye Kayu Ara 6, Desa Perlang, Kecamatan Lubuk Besar, Bangka Tengah dan kawasan perkebunan atau HGU PT GSBL Desa Belo Laut, Kecamatan Mentok, Bangka Barat.

Informasi dihimpun Bangka Pos menyebutkan laka tambang di daerah Meliye Kayu Ara 6, Desa Perlang, Kecamatan Lubuk Besar, Bangka Tengah, terjadi Selasa (7/5) sekira pukul 11.00 WIB.

Insiden itu menewaskan, Abseh Pratama penambang asal Desa Perlang, Kecamatan Lubuk Besar akibat tertimbun longsoran tanah.

Kasat Reskrim Polres Bangka Tengah, Iptu Imam Satriawan saat dikonfirmasi Bangka Pos menjelaskan kronologi kecelakaan tambang tersebut.

Ia mengatakan, peristiwa bermula saat Abseh Pratama sedang bekerja menambang timah bersama dua rekannya.

“Pada saat kejadian Abseh, Asui dan Sahada sedang bekerja TI (tambang inkonvensional) darat menggunakan mesin dompeng,” ujar Imam kepada Bangka Pos, Rabu (8/5).

Lanjut Imam, Abseh bertugas menyemprot tanah tebing dengan ketinggian kurang lebih sembilan meter.

Baca juga: Polemik Program Jahe Merah, Bank Sumsel Babel: Pelunasan Tahap Pertama Sudah Dilakukan PT BRM

Baca juga: Kabar Baik Usai Azan Zuhur, Erzaldi Rosman Maju Pilgub Babel dari Gerindra

Baca juga: Timah Rombak Direksi dan Puasa Bagi DEviden

“Sedangkan Asui bertugas membuang batu dari tanah yang disemprot oleh Abseh atau korban. Sementara Sahada bertugas mengendalikan tali gas dan menunggu camui (lubang tambang),” tukasnya.

Saat bekerja, tiba-tiba terdengar suara teriakan korban atau Abseh bahwa ada tanah longsor yang mengarah ke tempat mereka bekerja.

“Lalu kedua rekannya itu langsung menyelamatkan diri, sementara korban tidak dapat lagi menghindar sehingga tertimbun tanah dan meninggal dunia,” tukasnya.

Terpisah Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangka Tengah, Yudi Sabhara menyebutkan pihaknya menerima laporan kejadian laka tambang tersebut, sekitar pukul 12.00 WIB.

“Kami dapat informasi jam 12.00 WIB, ketika kawan-kawan mau ke lapangan, ada informasi terbaru jam 13.30 WIB korban sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia,” ujar Yudi saat dikonfirmasi Bangka Pos, Rabu (8/5).

Lebih lanjut, kata Yudi korban sudah dimakamkan pada hari itu juga setelah jasadnya ditemukan, Selasa (7/5).

“Informasinya dikebumikan setelah salat Asar kemarin,” katanya.

Sumber: bangkapos
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved