Berita Pangkalpinang

Lusje Terkejut Prevalensi Stunting Pangkalpinang Naik Hingga 7,8 Persen, Bakal Cek Data di Lapangan

Anggaran untuk penanganan stunting ini cukup besar, tapi angka ini malah naik signifikan, berbagai langkah penanganan sudah kita lakukan...

Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah
Pemerintah Kota (Pemkot) Pangkalpinang menggelar rapat Internal Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Pangkalpinang, Senin (13/5/2024) di Smart Room Center (SRC) Kantor Wali Kota Pangkalpinang. 

Prevalensi Stunting di Pangkalpinang Naik Hingga 7,8 Persen, Pemkot Bakal Cek Ulang Data Dilapangan

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Pangkalpinang menggelar rapat Internal Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Pangkalpinang, di Smart Room Center (SRC) Kantor Wali Kota Pangkalpinang, Senin (13/5/2024).

Rapat tersebut termasuk membahas terkait angka prevalensi stunting di Kota Pangkalpinang yang mengalami peningkatan cukup signifikan hingga 7,8 persen.

Sebelumnya, pada tahun 2022 angka prevalensi stunting di Pangkalpinang hanya sebesar 12,9 persen, dan tahun  2023 menjadi 20,7 persen.

Didalam rapat yang dihadiri seluruh stakeholder terkait termasuk Camat dan Lurah, Lusje mengaku sangatlah terkejut dengan peningkatan tersebut.

"Saya jujur saja sangat terkejut dengan peningkatan ini, karena sebelumnya setiap kali kita melaksanakan rapat tim selalu optimis kita akan turun, stunting 2023 turun tapi setelah dipublish naiknya signifikan," sebut Lusje dalam arahannya, Senin (13/5/2024).

Lusje sempat mempertanyakan tegas dalam rapat tersebut apakah treatment penanganan stunting yang selama ini dilakukan Pemkot Pangkalpinang salah.

Baca juga: Prevalensi Stunting Tahun 2023 di Pangkalpinang Meningkat 7,8 Persen

Baca juga: BPOM Pastikan Produk di Klinik Kecantikan di Pangkalpinang Aman dan Penuhi Standar

Baca juga: Pj Gubernur Safrizal Tunjuk Staf Ahli Eko Kurniawan sebagai Plt Kadis ESDM Babel

"Anggaran untuk penanganan stunting ini cukup besar, tapi angka ini malah naik signifikan, berbagai langkah penanganan sudah kita lakukan," tuturnya.

Kepada awak media Lusje menjelaskan, sampel yang diambil untuk pengukuran stunting itu kecil sekali shingga hasilnya menjadi lebih besar.

Pemerintah Kota (Pemkot) Pangkalpinang menggelar rapat Internal Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Pangkalpinang, Senin (13/5/2024) di Smart Room Center (SRC) Kantor Wali Kota Pangkalpinang.
Pemerintah Kota (Pemkot) Pangkalpinang menggelar rapat Internal Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Pangkalpinang, Senin (13/5/2024) di Smart Room Center (SRC) Kantor Wali Kota Pangkalpinang. (Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah)

"Ternyata ada 200 balita yang diambil sampel untuk pengukuran kemarin, sementara ada 20.000 balita di Pangkalpinang, sampel yang diambil kecil sekali. Sementara saat kita melakukan pengukuran di Februari 2024 jumlah balita yang diukur itu 15.589 balita atau 80 persen dari populasi hasilnya hanya 1,23 persen yang stunting atau 191 anak stunting, makanya kita optimis betul angka ini turun, " jelasnya.

Kedepan kata Lusje, Pemkot Pangkalpinang akan melakukan pengecekan lebih detail di lapangan.

Bahkan, ia merasa treatment penanganan stunting di Kota Pangkalpinang selama ini sudah sangat masif sekali.

"Nanti seluruh balita itu ada 20.000 akan kita lakukan pengukuran ulang, dan akan kita informasikan kepada yang meris data  itu. Karena kenyataannya di lapangan seperti apa, treatment yang kita lakukan sudah masif sekali dari semua pihak ikutan bantu tangani stunting makanya aneh sekali kalau sampai naik angkanya ini," terangnya.

"Bukan menyangkal kita akan sajikan data terbaru yang ada. Karena treatment selama ini sudah benar, kita berikan susu, telur, makanan bergizi, bahu membahu kita menangani stunting ini," tambahnya. (Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved