Berita Pangkalpinang

Prevalensi Stunting Tahun 2023 di Pangkalpinang Meningkat 7,8 Persen

salahnya dimana hingga naiknya cukup signifikan tersebut. Karena kalau data kita data Dinas Kesehatan itu kita sudah yakin akan turun 1,87 dari ...

Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pangkalpinang Mie Go. 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pangkalpinang Mie Go membeberkan, angka prevalensi stunting di Kota Pangkalpinang tahun 2023 mengalami peningkatan.

Diakui Mie Go, peningkatan ini cukup tinggi yakni mencapai hingga 7,8 persen.

Sebelumnya, pada tahun 2022 angka prevalensi stunting di Pangkalpinang hanya sebesar 12,9 persen.

Kepada Bangkapos.com, Mie Go memaparkan tak tau pasti kenapa peningkatan prevalensi stunting Kota Pangkalpinang bisa hingga sebesar itu.

"Kami semua tim bersama OPD terkait masih mempertanyakan itu, kenapa peningkatan ini bisa hingga sebesar itu. Peningkatannya sampai 7,8 jadi angka prevalensi stunting tahun 2023 itu 20,7 persen," ungkap Mie Go kepada Bangkapos.com, Senin (6/5/2024). 

Padahal, lanjut Mie Go, berbagai upaya telah dilaksanakan untuk pencegahan stunting mulai dari calon pengantin, ibu hamil, balita, dan anak stunting itu sendiri.

"Tapi ini akan kami evaluasi kembali, salahnya dimana hingga naiknya cukup signifikan tersebut. Karena kalau data kita data Dinas Kesehatan itu kita sudah yakin akan turun 1,87 dari prevalensi sebelumnya target kita itu tahun 2023 ini menjadi 11,52 persen," bebernya.

Baca juga: Dinsos Pangkalpinang Berikan Bantuan pada 1.435 KPM dan 103 Balita Stunting, Ini Tujuannya

Baca juga: Mie Go: RTRW yang Lama akan Dicabut, Diganti yang Baru

Mie Go menjelaskan, kedepan ia akan lebih memasifkan lagi kegiatan pencegahan stunting di Pangkalpinang.

"Kitakan ada program bapak ibu asuh anak stunting, nah ini akan kita masifkan kembali. Misalnya ada berapa anak balita yang stunting akan kita intervensi itu, misal satu kepala OPD megang dua anak dan bertanggung jawab dengan anak itu," ujarnya.

Berdasarkan, Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 merupakan survei yang mengintegrasikan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI) angka Prevalensi Stunting Nasional hanya turun 0,1 persen dan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung justru naik 2,1 persen menjadi 20,6 persen dari tahun 2022 sebesar 18,5 persen.

"Sejumlah daerah lain juga banyak terpantau mengalami kenaikan, secara keseluruhan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memang mengalami kenaikan. Tapi ini akan menjadi PR kita bersama bagaimana mengupayakan tahun 2024 ini angka stunting ini bisa turun maksimal," jelas Mie Go(Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah)

Sumber: bangkapos.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved