Korupsi Tata Niaga Komoditas Timah

Di Tengah Isu Kejagung dan Polri yang Memanas, Hadi Tjahjanto Gandeng Tangan Jaksa Agung dan Kapolri

Pada acara itu, Menko Polhukkam Hadi Tjahjanto menggandeng tangan Kapolri dan Jaksa Agung. Momen ini disorot di tengah isu ketegangan Kejagung Polri

|
Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: fitriadi
Kompas.com
Di Tengah Isu Kejagung dan Polri yang Memanas, Hadi Tjahjanto Gandeng Tangan Jaksa Agung dan Kapolri 

BANGKAPOS.COM - Ada momen menarik antara Menkopolhukam Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit dan Jaksa Agung ST Burhanuddin saat ketiganya sama-sama hadir pada suatu acara di Istana Negara, Senin (27/5/2024).

Pada acara itu, Menko Polhukkam Hadi Tjahjanto menggandeng tangan Kapolri dan Jaksa Agung. Momen ini jadi sorotan di tengah isu ketegangan Kejagung dan Polri.

Momen Hadi Tjahjanto menggandeng tangan Listyo Sigit dan ST Burhanuddin ini terlihat saat ketiganya berjalan berbarangan menuruni tangga belakang Istana Negara usai gelaran acara pada Senin (27/5/2024)

Saat berpose bersama, Hadi Tjahjanto berujar kepada wartawan sambil gandeng tangan ST Burhanuddin dan Sigit.

“Ingat ya, sudah gandingan lho,” ujar Hadi.

Menjalankan misi "Sikat Jampidsus"

Seperti diketahui, isu ketegangan Kejagung dan Polri mencuat beberapa hari terakhir.

Satu di antara isu tersebut mencuat setelah  seorang anggota Densus 88 dikabarkan membuntuti Jampidsus Kejagung Febrie Adriansyah berhasil ditangkap oleh PM.

Diketahui anggota Densus 88 ini berinisial IM.

Namun saat melakukan aksinya IM berpura-pura menjadi karyawan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan inisial HRM.

Diduga IM sedang menjalankan misi "Sikat Jampidsus" yang dilakukannya bersama lima orang lain dan diduga dipimpin oleh seorang perwira menengah kepolisian.

Setelah dugaan penguntitan itu, markas Kejaksaan Agung juga didatangi konvoi kendaraan diduga Densus 88.

Selain konvoi, iring-iringan juga membunyikan sirine di depan markas Kejagung.

Sementara itu, Polri didesak memberikan penjelasan terkait kabar adanya anggota Densus 88 Antiteror yang menguntit Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Jampidsus) Kejagung, Febrie Adriansyah.

Pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Bambang Rukminto menyebut mengatakan penggunaan kekuatan itu tidak pada tugas pokok dan fungsinya.

Sumber: Kompas TV
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved