Pekerja Tambang Tewas Ditikam Teman

Rebutan Cinta Satu Wanita, Pekerja Tambang Timah di Paritiga Tewas Ditikam Temannya Sendiri

Pelaku Herman menikam Didon sebanyak tiga kali hingga terluka. Akibat luka parah yang dialaminya, korban Didon pun meninggal dunia.

Penulis: Hendra CC | Editor: Hendra
IST/Polsek Jebus
Jajaran Polsek Jebus akhirnya berhasil menangkap pelaku pembunuhan tak lama setelah peristiwa terjadi, Minggu (1/9/2024) siang. 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Pekerja tambang timah di Desa Bakit, Kecamatan Parittiga, Bangka Barat, Didon (20) perantauan asal Provinsi Sumatera Selatan tewas ditikam temannya sendiri, Minggu (1/9/2024).

Korban Didon dan pelaku Herman sama-sama pekerja tambang timah dan berasal dari Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan.

Pelaku Herman menikam Didon sebanyak tiga kali hingga terluka. Akibat luka parah yang dialaminya, korban Didon pun meninggal dunia.

Korban Didon pun kemudian dibawa ke Puskesman Sekarbiru. Sayangnya menurut pihak Puskesmas, saat tiba korban sudah dalam keadaan meninggal dunia.

Kepala Puskesmas Sekar Biru, Firly membenarkan, jika pihak Puskesmas menerima kedatangan korban pada pukul 08.00 WIB.

"Pasien dibawa oleh beberapa orang rekannya dalam keadaan berlumuran darah dan sudah dalam keadaan meninggal dunia. Korban menderita luka sayat pada bagian punggung,"ujarnya.

Kronologis kejadian

Korban Didon dan pelaku Herman diketahui memiliki dendam pribadi.

Warga Desa Bakit, Kecamatan Parittiga, Kabupaten Bangka Barat diheboh dengan peristiwa berdarah, Minggu (1/9/2024) pagi
Warga Desa Bakit, Kecamatan Parittiga, Kabupaten Bangka Barat diheboh dengan peristiwa berdarah, Minggu (1/9/2024) pagi (Istimewa)

Bahkan keduanya sempat bertengkar saat sedang bekerja di ponton saat menambang timah, namun akhirnya selesai.

Rupanya dendam Herman kepada Didon belum selesai. Saat melihat korban Didon ada di jalan Desa Bakit, Herman yang saat itu mengendarai motor langsung turun.

Ia yang membawa senjata tajam, langsung mengejar dan menikam korban Didon

"Didon (korban) jalan kaki kemudian Herman naik motor dari Parittiga. Ketemu Didon di jalan langsung turun, ia ngejer Didon, (korban) sempat menghindar tiga kali, sebelum akhirnya kena tikam," kata Anang rekan korban yang menceritakan kepada Bangkapos.com.

Usai penikaman, jenazah korban sempat dilarikan ke rumah sakit. Sayang nyawanya tak tertolong atau meninggal dunia.

Pelaku Ditangkap

Mendapat laporan ada peristiwa pembunuhan, aparat kepolisian dari Polsek Jebus langsung mendatangi lokasi dan melakukan penyelidikan.

Laporan yang didapat aparat kepolisian sekitar pukul 09.30 WIB, yang mengabarkan ada korban diduga dibunuh dan meninggal dunia di rumah sakit.

Korban yang meninggal dunia tersebut diketahui bernama Didon, sedangkan pelaku diduga adalah temannya sendiri yakni Herman.

Berbekal informasi tersebut, aparat Polsek Jebus langsung melakukan penyelidikan dan upaya penangkapan pelaku.

"Penangkapan pukul 09.30 WIB, berawal kita dapat laporan dari rumah sakit kalau ada korban penusukan. Kita bergerak ke sana, ternyata pelaku sudah tidak ada di rumah sakit. Pelaku ada di rumah saudaranya di daerah Kaolin. Kita gerak ke sana cek ke sana, kita temukan, amankan bawa ke Polsek," kata Kanit Reskrim Polsek Jebus, Ipda Eko, kepada wartawan, Minggu (1/9/2024).

Eko memastikan, penyebab pembunuhan dilakukan dengan cara ditikam menggunakan pisau di bagian punggung, karena motif dendam lama dan asmara.

"Pembunuhan masalah dendam pribadi asmara. Sementara penyebab kematian, dari visum awal luka tusukan di bagian belakang punggung, sebelah kanan. Kita belum tahu detailnya, tetapi jumlahnya tiga kali, di tempat yang sama," katanya.

Untuk ancaman hukuman, tersangka disangkakan dengan pasal 338 sub 351 ayat 3 berdasarkan pasal 351 ancaman hukuman 7 tahun, dan pasal 338 ancaman hukuman 15 tahun penjara.

Motif Pembunuhan

Kanit Reskrim Polsek Jebus, Ipda Eko mengungkap penyebab kematian korban Didon dikarenakan luka tikaman pisau di bagian punggung sebanyak tiga kali.

"Penyebab kematian, dari visum awal luka tusukan di bagian belakang punggung, sebelah kanan. Kita belum tahu detailnya. Tetapi ditusuk sebanyak tiga kali, di tempat yang sama," kata Kanit Reskrim Polsek Jebus, Ipda Eko kepada Bangkapos.com, Minggu (1/9/2024).

Peristiwa itu berawal dari perkelahian yang menyebabkan seorang pemuda tewas karena ditikam.

Dari keterangan rekan korban, keributan antara pelaku dan korban sudah terjadi sejak kemarin (31/8/2024) di ponton tempat mereka bekerja.

"Ributnya sudah dari kemarin, dan sepertinya berlanjut lagi pagi keesokan harinya di depan sebuah warung makan di Desa Bakit," ujar rekan korban AN, kepada wartawan, Minggu (1/9/2024).

Ia menambahkan, diduga permasalahan antar korban dan pelaku berlatar belakang asmara.

"Korban dan pelaku ini diduga terlibat cinta segitiga, yang mana korban dan pelaku ini memiliki hubungan dengan satu orang wanita yang sama. Diduga cemburu saat mengetahui korban juga memiliki hubungan dengan orang yang sama dengan dirinya, terjadilah cekcok antara korban dan pelaku yang berujung pada perkelahian yang menyebabkan korban akhirnya meninggal dunia," terangnya.

Jajaran Polsek Jebus, diketahui telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk memastikan motif dan penyebab pembunuhan.

"Ia dipastikan meninggal dunia, dan jenazahnya akan dipulangkan ke Palembang siang ini juga," katanya.

Sementara terkait motif pembunuhan, diduga disebabkan karena dendam lama.

"Motif dendam lama, karena kesal, tersinggung," katanya.

Sementara itu jenazah korban direncanakan akan dibawa ke pihak keluarganya di kampung halamannya.

"Ia dipastikan meninggal dunia, dan jenazahnya akan dipulangkan ke Palembang siang ini juga," katanya.

(Bangkapos.com/Riki Pratama/Hendra)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved