Awas Potensi Bahasa Cuaca Ekstrem, BPBD Pangkalpinang dan BMKG Beri Imbauan, Potensi La Nina

Kepala BPBD Kota Pangkalpinang Mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi bahaya cuaca ekstrem yang terjadi selama masa pancaroba

Penulis: M Zulkodri CC | Editor: M Zulkodri
Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pangkalpinang, Dedi Revandi. 

BANGKAPOS.COM--Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pangkalpinang, Dedi Revandi, mengeluarkan imbauan bagi masyarakat untuk waspada terhadap potensi bahaya cuaca ekstrem yang terjadi selama masa pancaroba.

Menurutnya, perubahan cuaca yang tidak menentu selama transisi dari musim kemarau ke musim hujan dapat memicu bencana seperti angin kencang dan pohon tumbang.

Dedi menjelaskan bahwa kondisi cuaca saat ini bisa berubah drastis dan berbahaya bagi aktivitas warga, baik di dalam maupun di luar ruangan.

"Kami minta masyarakat untuk berhati-hati dan menghindari area berisiko, seperti di bawah pohon besar atau bangunan tua yang rentan roboh," ujarnya pada Rabu (2/10/2024).

BPBD Pangkalpinang juga telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi menghadapi potensi bencana.

 "Kami siaga 24 jam dengan personel dan peralatan yang siap untuk merespons kejadian darurat," tambah Dedi.

Ia menegaskan bahwa fenomena cuaca ekstrem, seperti angin kencang yang terjadi beberapa waktu lalu, termasuk tumbangnya pohon di depan Pengadilan Negeri Pangkalpinang, merupakan dampak dari masa pancaroba yang dipengaruhi oleh fenomena La Nina.

Kata Dedi, mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap perubahan cuaca yang dapat memicu terjadinya bencana, seperti angin kencang atau hujan deras mendadak.

"Kondisi cuaca saat ini sering berubah-ubah. Kita masih dalam masa transisi antara musim kemarau dan hujan, sehingga masyarakat perlu lebih berhati-hati saat beraktivitas," tuturnya.

Dedi juga menekankan pentingnya menghindari tempat-tempat yang berpotensi bahaya, seperti di bawah pohon besar atau dekat bangunan tua yang rawan ambruk saat cuaca ekstrem. Selain itu, BPBD terus melakukan pemantauan dan telah menyiapkan tim siaga untuk merespons kejadian darurat.

"Kami mengimbau masyarakat agar lebih memperhatikan kondisi sekitar dan tetap waspada terhadap segala kemungkinan yang bisa terjadi," tuturnya. 

Cuaca pancaroba yang melanda Kota Pangkalpinang tidak hanya meningkatkan risiko penyakit akibat perubahan cuaca yang cepat, tetapi juga memicu potensi angin kencang.

BPDB Pangkalpinang saat melakukan proses evakuasi terhadap pohon tumbang, di depan PN Pangkalpinang.
BPDB Pangkalpinang saat melakukan proses evakuasi terhadap pohon tumbang, di depan PN Pangkalpinang. (Istimewa/ BPBD Pangkalpinang)

Kondisi ini membuat angin kencang melanda beberapa wilayah di Pangkalpinang.

BMKG juga memprediksi bahwa awal musim hujan di wilayah Bangka Belitung akan dimulai pada akhir September hingga awal Oktober 2024, dengan intensitas hujan yang akan semakin meningkat pada bulan November.

Potensi La Nina diprediksi akan meningkatkan curah hujan pada puncak musim hujan, yaitu Desember 2024.

Sumber: bangkapos.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved