Awas Potensi Bahasa Cuaca Ekstrem, BPBD Pangkalpinang dan BMKG Beri Imbauan, Potensi La Nina
Kepala BPBD Kota Pangkalpinang Mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi bahaya cuaca ekstrem yang terjadi selama masa pancaroba
Penulis: M Zulkodri CC | Editor: M Zulkodri
Dedi mengimbau warga untuk selalu memantau informasi cuaca terkini dan menghindari area yang berpotensi bahaya, seperti di bawah pohon besar atau dekat bangunan tua yang rentan roboh saat cuaca ekstrem.
"Tetap waspada dan perhatikan kondisi sekitar saat beraktivitas, terutama selama masa cuaca yang tidak menentu ini," pungkasnya.
Hal ini berdasarkan prediksi dan rincian musim hujan 2024/2025 hasil monitoring kondisi cuaca dan iklim di wilayah Bangka Belitung yang disampaikan Kepala Stasiun Klimatologi Bangka Belitung, Eko S. Nugroho, bersama Forecaster Putri A. Utami.
Dijelaskan bahwa, wilayah Bangka Belitung dibagi ke dalam beberapa Zona Musim (ZOM) yang berbeda berdasarkan pola hujan tahunan.
Diantaranya, ZOM 1 mencakup Bangka Barat bagian utara, ZOM 2 meliputi Bangka bagian utara dan Bangka Barat bagian timur, ZOM 3 mencakup Pangkalpinang dan Bangka Tengah bagian utara, ZOM 4 meliputi sebagian besar Bangka Selatan dan Bangka Tengah bagian barat, sementara ZOM 5 mencakup sebagian Bangka Selatan bagian timur, dan ZOM 6 meliputi seluruh wilayah Belitung dan Belitung Timur.
"Prediksi awal musim hujan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan terjadi berbeda-beda disetiap wilayah Zom, ZOM 1 dan ZOM 2 pada Dasarian III September 2024, ZOM 3 dan ZOM 4 pada Dasarian II Oktober 2024, ZOM 5 dan ZOM 6 pada Dasarian I Oktober 2024," jelas Putri dalam press release acara prediksi musim hujan yang berlangsung secara virtual melalui Zoom Meeting pada Senin (30/9/2024).
Acara ini dibuka oleh Kepala Balai Besar BMKG Wilayah II, Hartanto, dan diikuti oleh berbagai pemangku kepentingan terkait, termasuk awak media.
Putri menambahkan bahwa musim hujan ditandai dengan curah hujan lebih dari atau sama dengan 50 mm selama 10 hari berturut-turut (satu dasarian), yang akan diikuti dengan dua dasarian berikutnya.
"Prediksi sifat musim hujan, berdasarkan pemantauan, BMKG memprediksi sifat musim hujan di wilayah Bangka Belitung pada tahun ini akan bersifat normal, dengan perbandingan curah hujan berkisar antara 85 hingga 115 persen dibandingkan dengan rata-rata periode sebelumnya," terangnya.
Potensi La Nina
Sementara, lanjut Putri, puncak musim hujan di seluruh wilayah Bangka Belitung diperkirakan akan terjadi pada Desember 2024.
Di masa itu intensitas curah hujan akan mencapai tingkat tertinggi dalam tiga dasarian berturut-turut.
"Potensi La Nina dan Monsun Australia, hasil monitoring ENSO Dasarian II September 2024 yang menunjukkan indeks ENSO di angka -0.42 dan Indian Ocean Dipole (IOD) sebesar 0.13, menandakan kondisi El-Nino dan IOD netral," tuturnya.
Namun, mulai Oktober 2024, ada potensi terjadi La Nina, yang diprediksi akan meningkatkan intensitas curah hujan.
"Aktivitas Monsun Australia juga tercatat aktif pada September 2024 dan diperkirakan tetap aktif hingga Oktober dengan intensitas yang hampir sama dengan klimatologi," tambahnya.
Dengan prediksi ini, BMKG menghimbau masyarakat dan instansi terkait untuk mulai mempersiapkan langkah-langkah antisipasi, terutama di sektor pertanian, perkebunan, dan infrastruktur, yang bisa terdampak oleh perubahan pola curah hujan di akhir tahun ini.
(Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah)
| Hadapi Cuaca Ekstrem, BPBD Kota Pangkalpinang Siaga 24 Jam hingga Februari 2026 |
|
|---|
| Kapolres Bangka Tengah Pimpin Apel Kesiapsiagaan Tanggap Bencana Ajak Semua Pihak Perkuat Kolaborasi |
|
|---|
| Gelombang 2,5 Meter Terjang Laut Bangka Selatan, Nelayan Diminta Waspada |
|
|---|
| Hujan di Pangkalpinang Sejak Pagi, BMKG: Dipicu Aktivitas Dipole Mode Negatif dan Sirkulasi Siklonik |
|
|---|
| Musim Hujan Tapi Cuaca Panas, BMKG Sebut Dipicu Gerak Semu Matahari dan Pengaruh Monsun Australia |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bangka/foto/bank/originals/20241002-Kepala-Badan-Penanggulangan-Bencana-Daerah-BPBD-Kota-Pangkalpinang-Dedi-Revandi.jpg)