Berita Bangka Selatan
Masuk KIPP 2024, Program Dosis Sambung RSUD Junjung Besaoh untuk Tingkatkan Kesehatan Masyarakat
Sesungguhnya inovasi ini bagian dari pelayanan kita. Supaya pelayanan kesehatan kepada masyarakat semakin baik . . .
Penulis: Cepi Marlianto | Editor: Asmadi Pandapotan Siregar
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Inovasi Dosis Sambung atau Dokter Spesialis Sambang Kampung dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Junjung Besaoh, Kabupaten Bangka Selatan ( Basel ) masuk ke dalam nominasi Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ( Babel ) tahun 2024.
Melalui program Dosis Sambung ditargetkan kian maksimal pelayanan pada bidang kesehatan. Utamanya dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas, adil dan terjangkau di kawasan pelosok pedesaan.
Penjabat sementara (Pjs) Bupati Bangka Selatan, Elfin Elyas Nainggolan mengatakan, usai masuk ke dalam KIPP inovasi Dosis Sambung mulai dilakukan verifikasi lapangan oleh tim juri KIPP. Bahkan program tersebut turut dilakukan langsung di Desa Rajik, Kecamatan Simpang Rimba yang berjarak 120,5 kilometer dari Kota Toboali yang menjadi ibukota kabupaten. Di mana inovasi Dosis Sambung merupakan satu-satunya inovasi asal Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan yang lolos ke tahapan selanjutnya.
“Sesungguhnya inovasi ini bagian dari pelayanan kita. Supaya pelayanan kesehatan kepada masyarakat semakin baik,” kata dia di Simpang Rimba, Selasa (5/11/2024).
Menurut Elfin Elyas tujuan pelayanan publik bidang kesehatan adalah menjamin kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan seluruh penduduk di semua usia. Untuk itu pemerintah daerah berupaya untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas, adil, dan terjangkau.
Salah satu upayanya adalah program berobat gratis menggunakan kartu tanda penduduk (KTP) bagi masyarakat Kabupaten Bangka Selatan. Namun belum semua sasaran pelayanan kesehatan dapat terpenuhi, karena masih ada masyarakat yang mengalami masalah kesehatan.
Baik karena tidak tertangani dikarenakan ketidaktahuan, ketidakmauan, ataupun ketidakmampuan. Terutama masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan sekunder atau layanan spesialis, karena kondisi desa atau kampung yang aksesnya jauh dari ibukota kabupaten atau RSUD. Sehingga membutuhkan biaya transportasi dan lain-lain yang tinggi walaupun berobatnya sudah gratis. Maka dari itu guna menjawab kebutuhan itu, RSUD Junjung Besaoh meluncurkan inovasi Dosis Sambung.
“Inovasi ini adalah bentuk komitmen nyata Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan dalam meningkatkan akses pelayanan kesehatan masyarakat, khususnya di wilayah terpencil,” jelas Elfin Elyas.
Lebih jauh sambung dia, inovasi ini memberikan kemudahan akses pelayanan sekunder atau lanjutan dengan menghadirkan layanan spesialis kepada masyarakat secara gratis. Bahkan tanpa harus melalui fase rujukan maupun rawat inap dan langsung ditangani oleh dokter spesialis sesuai yang dibutuhkan. Tim Dosis Sambung langsung melayani ke desa terpencil dan desa sangat terpencil, yang jauh dari pusat layanan sekunder. Pemerintah terus melakukan promosi dan penyebaran informasi mengenai inovasi ini melalui berbagai saluran.
Du antaranya program Aik Bakung atau Ajak Bupati Kite Sambang Kampung,sosialisasi ke masyarakat hingga media sosial. Semua bertujuan agar seluruh masyarakat Kabupaten Bangka Selatan dapat mengetahui dan merasakan manfaat dari program Dosis Sambung.
Melalui inovasi Dosis Sambung hambatan geografis tersebut teratasi dengan mendekatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan profesional. Terlebih tanpa diskriminasi serta ditangani oleh dokter spesialis.
“Dari Desa Rajik dibutuhkan waktu sekitar 2 jam 26 menit melalui transportasi darat untuk menuju RSUD Junjung Besaoh sebagai pusat pelayanan kesehatan sekunder. Apalagi dengan kondisi kesehatan pasien yang tidak baik,” ucapnya.
Dengan inovasi Elfin Elyas berharap dapat memberikan akses pelayanan kesehatan yang berkualitas dan lebih merata sampai ke perdesaan. Semoga dengan tercapainya kemampuan hidup sehat bagi masyarakat, dapat mewujudkan derajat kesehatan yang maksimal. Ke depan inovasi ini akan terus dijaga keberlanjutannya sembari berkolaborasi dengan semua pihak.
“Sampai tingkat kecamatan, desa, puskesmas, pustu, poskesdes serta dengan seluruh masyarakat luas yang sudah terjalin dengan sangat baik,” tukas Elfin Elyas.
Dalam kegiatan tersebut lima orang juri hadir langsung untuk mengetahui manfaat penggunaan inovasi Dosis Sambung. Mereka adalah Wakil Rektor I bidang Akademik IAIN SAS Bangka Belitung, Hatamar Rasyid, Editor in Chief Bangka Pos, Ade Mayasanto dan Koordinator Program studi Ilmu Politik FISIP Universitas Bangka Belitung Sandy Pratama. Kemudian mantan Direktur TVRI Babel, Sri Widayat serta Ketua Komunitas Pecinta TVRI Bangka Belitung, Liano Alam. (Bangkapos.com/Cepi Marlianto)
| Selebgram Tersangka Arisan Bodong di Bangka Selatan Akhirnya Dimaafkan Lewat Restorative Justice |
|
|---|
| Ironi Lonjakan Kasus HIV Mengintai Basel, Terdeteksi 12 Pasien Baru, Mayoritas Usia 18 Tahun ke Atas |
|
|---|
| Deteksi Kasus HIV, Pemkab Bangka Selatan Lakukan Skrining di Kawasan Lokalisasi dan Tempat Umum |
|
|---|
| 12 Orang Mengidap HIV di Bangka Selatan, 4 Orang di Antaranya Meninggal Dunia |
|
|---|
| Cek Kesehatan Gratis Ungkap Ribuan Warga Toboali Derita Hipertensi dan Diabetes |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.