Bangka Pos Hari Ini

Mantan Ketua DPRD Babel, Herman Suhadi Tutup Usia, Rudianto: Bagi Saya Beliau Merupakan Teladan

Almarhum Herman Suhadi bagi Rudianto Tjen merupakan sosok yang patut dijadikan sebagai contoh bagi kader PDI Perjuangan dalam berkiprah memberikan...

Bangka Pos
Bangka Pos Hari Ini, Kamis (16/1/2025). 

INNALILLAHI wa inna ilaihi rajiun. Suasana duka menyelimuti keluarga besar PDI Perjungan Bangka Belitung (Babel) atas meninggalnya Herman Suhadi dalam usia 56 tahun.

Sekretaris PDI Perjuangan Babel itu menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Mohammad Hoesin Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (15/1) pagi, sekitar pukul 03.30 WIB karena sakit.

Almarhum meninggalkan seorang istri bernama Nuraini dan 3 anak yakni Cindy, Asa Gemilang dan Kobilah serta seorang mantu dan seorang cucu.

Diberangkatkan dari Palembang, jenazah almarhum tiba di rumah duka di Jalan Enggano Desa Air Ruay Kecamatan Pemali, Kabupaten Bangka, Rabu (15/1) sore pukul 16.10 WIB.

Setelah disemayamkan di rumah duka, jenazah almarhum dimakamkan di Pemakaman Air Ruai, depan Pasar Higienis, bakda Isya, Rabu (15/1) malam.

Tampak datang melayat, Kapolda Babel Irjen Pol Hendro Pandowo, Danrem 045/Gaya Brigjen TNI Safta Feriyansyah, Forkopimda Provinsi, Pj Bupati Bangka Isnaini serta Forkopimda Bangka, ter termasuk para kader PDI Perjuangan.

PDIP Kehilangan

Keluarga besar PDI Perjuangan Babel merasa sangat kehilangan atas kepergian mantan Ketua DPRD Babel tahun 2020-2024 itu yang dikenal sebagai sosok yang baik.

Seperti diungkapkan Anggota DPR RI Fraksi PDIP Babel, Ir. Rudianto Tjen yang juga sahabat almarhum Herman Suhadi.

Rudi menilai, almarhum Herman Suhadi merupakan figur yang patut dijadikan sebagai contoh bagi kader PDI Perjuangan dalam berkiprah memberikan pengabdian kepada masyarakat.

Tak hanya itu, Rudi menambahkan almarhum Herman Suhadi juga patut dijadikan sebagai role model bagi kalangan muda, karena memiliki semangat dan motivasi kuat dalam mewujudkan impian dan cita-cita.

Sebab, almarhum merintis karier dari nol, mulai berjualan di pasar hingga menjadi Ketua DPRD Bangka Belitung periode 2020-2024.

“Kami turut berduka cita sedalam-dalamnya atas berpulangnya Sekretaris DPD PDI Perjuangan Bangka Belitung, Herman Suhadi. Bagi saya, beliau merupakan teladan,” ucap Rudi kepada Bangkapos.com, Rabu (15/1).

“Saya kenal baik dengan beliau, dan saya pikir almarhum merupakan kader dan pemimpin yang sudah bisa kita jadikan figur contoh, karena beliau ini selalu berbuat untuk masyarakat,” tambah Rudi.

Rudi mengajak segenap warga Bangka Belitung ikut mendoakan agar semua kebaikan Almarhum Herman Suhadi diterima di sisi Allah SWT. Serta mendoakan agar keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran.

“Semoga almarhum ditempatkan di surga terbaik yang Allah janjikan dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan,” imbuh Rudi.

Pesan Terakhir

Duka juga dirasakan Ketua DPD PDI Perjuangan Babel, Didit Srigusjaya atas meninggalnya Herman Suhadi.

“Kami merasa berduka atas meninggalnya senior kami, Sekretaris DPD PDIP Babel. Insya Allah, beliau wafat dalam keadaan husnul khatimah,” ujar Didit kepada Bangkapos.com, Rabu (15/1).

Didit yang juga Ketua DPRD Babel menambahkan atas nama keluar besar PDI Perjuangan, memohon maaf kepada seluruh pihak.

“Hampir kurang lebih berpolitik 30 tahun, baik saat berada di lembaga DPRD Kabupaten hingga Provinsi, mungkin berteman di luar di masyarakat, jika ada perkataan dan perbuatan beliau yang disengaja atau tidak disengaja kami mohon maaf dan diiklaskan,” tuturnya.

Didit pun mengingat kebersamaan dengan almarhum Herman Suhadi yang dikenal, sebagai kader disiplin, bertanggungjawab dan memiliki sifat humoris.

Didit mengatakan kenal almarhum sejak 1998. Ia menilai Herman Suhadi sosok senior sekaligus panutan yang baik untuk sesama kader ataupun masyarakat.

“Beliau sosok yang luar biasa bagi PDIP, beliau berada di PDIP melebihi dari pada kami. Tahun 95 beliau sudah berada di PDIP, artinya kami mengenal sebagai seorang senior yang selalu memberi motivasi kepada kami. Beliau selalu berusaha menghindar untuk melakukan perdebatan yang menurut pandangan beliau, akan merenggangkan hubungan sesama kader atau sesama masyarakat,” ucapnya.

Didit mengungkapkan momen bersama Herman Suhadi seminggu sebelum almarhum terkena penyakit dan masuk rumah sakit.

Dalam kesempatan itu, Didit membeberkan dirinya mendapatkan wejangan yang membuatnya kini bergetar dan menangis saat mengingat ucapan almarhum kepadanya kala itu.

“Ketua tolong jaga partai (PDIP). Ini yang beliau titipkan ke saya hanya di luar dugaan ini titipan terkahir. Inilah komunikasi terakhir beliau. Saya gak punya pikiran dan firasat apapun, tidak pernah bahasa itu diucapkan tapi saat ketemu terakhir itulah diucapkan bahasa itu,” ungkapnya.

Sosok Bersahaja

Sementara Ketua Bapillu DPD PDI Perjuangan Babel menyebutkan, kepergian Herman Suhadi membuat partainya kehilangan salah satu kader terbaik.

“Kehilangan beliau tentu membuat duka yang mendalam bagi kita, karena beliau tidak hanya kader tapi juga Sekretaris DPD yang masih aktif sampai sekarang, begitu cepat meninggalkan kita. Tentu ini kehilangan mendalam bagi seluruh kader PDIP, juga mungkin bagi seluruh masyarakat Bangka Belitung,” ujar Imam.

Menurut Imam, Herman Suhadi dikenal sebagai sosok yang sangat bersahaja, ramah dan sangat sederhana.

“Beliau meniti karier (politik) dari bawah, sebelum sukses menjadi orang nomor satu di DPRD Babel periode sebelumnya,” ucapnya.

Dikatakan Imam, pada momen rapat internal DPD PDIP Babel terakhir, almarhum juga memberikan pesan dan arahan agar partainya bisa terus berkembang di masa yang akan datang.

“Kemarin kita rapat di kantor DPD PDI Perjuangan, dua minggu atau tiga minggu yang lalu belum ada satu bulan. Bahwa arahan beliau terkait partai ini harus besar, terus berkembang, harus bisa memunculkan peneruspenerus yang mumpuni, beliau selalu mengingatkan dan mengarahkan kita,” tuturnya.

Sempat Dioperasi

Diketahui sejak mengalami sakit pada 3 Januari 2025 lalu, almarhum Herman Suhadi selalu didampingi sang istri hingga akhir hayatnya.

Hal ini disampaikan oleh Anshar menantu almarhum Herman Suhadi di rumah duka di Jalan Enggano Desa Air Ruay, Kecamatan Pemali. 

“Yang selalu mendampingi bapak selama sakit ibu. Kami saja baru pulang dari Palembang, rupanya subuh tadi dapat kabar bapak sudah berpulang,” kata Anshar kepada Bangkapos.com, Rabu (15/1).

Pria yang akrab disapa Herman Molen ini awalnya mengalami sakit di kediamannya pada Jumat (3/1) lalu. Oleh keluarga kemudian dilarikan ke RSUD Depati Bahrin Sungaliat Kabupaten Bangka.

Tim Medis RSUD Depati Bahrin yang melakukan tindakan awal kemudian merujuk ke RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang, Sumatera Selatan hari itu juga.

Lalu Herman Suhaidi dibawa menggunakan ambulans PSC 119 Pemkab Bangka ke RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang, Sumatera Selatan, melalui perjalanan darat.

Satu hari usai tiba di rumah sakit, Herman Suhadi menjalani operasi karena ada penyumbatan pembuluh darah di kepala. Usai dioperasi Herman Suhadi sempat sadar namun tidak bisa berkomunikasi.

“Usai dari operasi bapak sempat sadar namun kembali ngedrop,” kata Anshar.

Kabar duka didapat, Rabu (15/1) sekitar pukul 03.30 WIB, Herman Suhadi telah berpulang ke Rahmatullah.

Semoga almarhum khusnul khatimah dan keluarga diberikan ketabahan serta kekuatan. Aamiin. (die/riz/w4/riu)

Sumber: bangkapos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved