Bangka Pos Hari Ini

Gubernur Riau Terjaring OTT di Kafe, Wahid Datang ke KPK Pakai Sandal

Gubernur Riau Abdul Wahid menjalani pemeriksaan di Gedung KPK Jakarta, Selasa (4/11), usai terjaring operasi tangkap tangan di Riau se...

Bangka Pos
Bangka Pos Hari Ini, Rabu (5/11/2025). 

BANGKAPOS.COM, JAKARTA -- Gubernur Riau Abdul Wahid (AW) diperiksa di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jakarta, Selasa (4/11). Ia terjaring operasi tangkap tangan (OTT) oleh KPK di Riau sehari sebelumnya.

Wahid datang sekitar pukul 09.35 WIB. Politisi PKB ini terlihat mengenakan kaus putih, memakai sandal dan wajahnya ditutup masker putih saat memasuki Gedung KPK.

Dia juga tak membawa banyak barang. Tangan kanannya terlihat hanya menenteng tas jinjing berwarna biru. Sementara tangan kirinya melenggenag dan sesekali dimasukkan ke dalam saku celana.

Di belakang Wahid, mengekor dua orang lainnya. Keduanya adalah Kepala Dinas PUPR Arif Setiawan dan Sekdis PUPR Riau Ferry Yunanda. Ketiganya langsung dibawa naik ke lantai 2 untuk diperiksa.

Hingga, Selasa (4/11) malam, KPK belum mengekspos siapa-siapa saja sebagai tersangka dalam OTT di Provinsi Riau, Senin (3/11) kemarin.

Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo mengatakan pihaknya baru akan mengumumkan para tersangka kepada publik, serta apa peran dan kronologis penangkapan, pada Rabu (5/11) siang.

“Kami sudah melakukan ekspos di level pimpinan, dan telah ditetapkan pihak tersangka. Namun siapa yang ditetapkan tersangka besok (hari ini-red) disampaikan dalam konferensi pers,” jelas Budi kepada wartawan di gedung Merah Putih KPK di Jakarta.

Budi menjelaskan dalam operasi tangkap tangan pihaknya telah dan sedang memeriksa sebanyak 10 orang. Mereka adalah Gubernur Riau Abdul Wahid, Kepala Dinas PUPR Riau, Sekretaris PUPR Riau, lima kepala UPT PUPR Riau dan dua pihak swasta.

Pihak swasta tersebut adalah inisial Tata Maulana (TM) dan Dani M Nursalam (DMN) yang merupakan staf ahli Gubernur Riau. DMN sendiri merupakan saksi kunci dalam kasus tersebut.

“Dari sepuluh orang tersebut sembilan diamankan di Pekanbaru dan satu orang inisial DMN tadi siang menyerahkan diri ke KPK,” kata Budi. Pada kesempatan tersebut, Budi juga mengatakan Gubernur Riau Abdul Wahid diamankan dari salah satu kafe di Pekanbaru.

“Terhadap saudara AW yang merupakan kepala daerah atau gubernur, tim sempat melakukan pencarian dan pengejaran yang kemudian diamankan di salah satu kafe yang berlokasi di Riau,” beber Budi.

Ia juga mengatakan dalam kasus ini penyidik turut mengamankan sejumlah uang baik dalam bentuk rupiah, Dollar Amerika Serikat maupun Poundsterling. Jika ditotalkan jumlahnya mencapai Rp1,6 miliar. KPK mengatakan, uang tersebut menjadi barang bukti dalam operasi senyap tersebut. 

“Jadi selain pihak-pihak yang diamankan, ada juga  sejumlah uang sebagai barang bukti yang diamankan dalam kegiatan tangkap tangan ini,” ujar Budi.

Atas kejadian tersebut KPK mengimbau Pemerintah Provisi Riau untuk melakukan perbaikan, apalagi ini merupakan kali keempatnya kasus korupsi yang menyeret kepala daerah Provinsi Riau di KPK.

Budi menyampaikan bahwa awalnya terdapat sembilan orang yang dibawa ke Jakarta dalam dua kloter untuk diamankan di Gedung KPK. Lalu, total menjadi 10 orang setelah Staf Ahli Gubernur Riau Abdul Wahid, Dani M Nursalam (DMN) menyerahkan diri ke KPK, Selasa (4/11) malam.

Sumber: bangkapos
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved