Korupsi Tata Kelola Minyak

Kembali Viral, Andre Rosiade Minta Ahok Dipecat usai Bongkar Aib Pertamina : Butuh Panggung

Cuitan tersebut berisi permintaan Andre Rosiade kepada Jokowi untuk memecat Ahok. Cuitan tersebut diunggah oleh Andre pada 15 September 2020.

Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: fitriadi
Kolase Tribunnews.com/ Taufik Ismail // KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG
ANDRE MINTA AHOK DIPECAT -- (kiri) Andre Rosiade di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, (22/11/2019). (kanan) Ahok saat memberikan keterangan pers di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (20/4/2017). 

BANGKAPOS.COM -- Cuitan lama Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Andre Rosiade soal Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok kembali viral.

Cuitan tersebut berisi permintaan Andre Rosiade kepada Presiden Jokowi kala itu untuk memecat Ahok.

Cuitan tersebut diunggah oleh Andre pada 15 September 2020.

Saat itu Jokowi masih menjabat sebagai Presiden RI, sementara Ahok menjabat sebagai Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina.

“Pak Presiden @jokowi yg sy hormati, setelah melihat kinerja & perilaku saudara @basuki_btp sbg Komut @pertamina. Sy usulkan ke pak @jokowi & pak Menteri @erickthohir utk mencopot saudra BTP dr jabatannya krn menimbulkan kegaduhan dan Kinerja yg bersangkutan juga biasa2 saja,” tulis Andre Rosiade di akun Twitternya @andre_rosiade.

Namun saat itu Ahok tidak dicopot, ia tetap menjabat sebagai Komut hingga jabatannya berakhir di tahun 2023.

Sebelumnya, Ahok sempat membuat statemen yang dinilai Andre membuat gaduh.

Menurut Andre, statement itu muncul karena Ahok butuh panggung untuk menunjukkan kinerjanya sebagai komisaris utama Pertamina, namun sayangnya malah mendiskreditkan Pertamina secara umum.

“Statement-statement pak Ahok ini membuat gaduh dan cenderung tanpa dasar. Saya paham pak Ahok butuh panggung, tapi tolong jangan menimbulkan citra negatif untuk Pertamina."

"Jangan kebanyakan bicara, apalagi pak Ahok orang dalam Pertamina," kata Andre dalam keterangannya, Jakarta, Rabu (16/9/2020).

Andre menjelaskan, beberapa statement Ahok yang dinilainya tanpa dasar, seperti mengatakan bahwa Pertamina lebih suka beli blok Migas di luar negeri daripada eksplorasi dalam negeri.

Padahal faktanya, kata Andre, banyak eksplorasi dalam negeri yang telah dilakukan Pertamina.

“Statement pak Ahok ini tidak benar. Dalam data yang kami miliki dalam rangka menambah produksi di hulu, pada 2019 Pertamina melakukan pengeboran sekitar 240 sumur eksplorasi dan eksploitasi dengan 800 work over," tutur Andre.

"Lebih dari 60 persen investasi di Pertamina adalah untuk hulu migas. Bahkan, untuk menambah cadangan, sepanjang 2019 Pertamina melakukan studi seismic di 35 cekungan dengan panjang 31.114 km," sambung politikus Gerindra itu.

Untuk menambah produksi dan cadangan hulu migas, kata Andre, diperlukan akuisisi blok hulu migas yang sudah berproduksi, agar bisa langsung menambah cadangan dan produksi migas Pertamina.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved