Ruang Tengah Bangka Pos

Terima 975 Calon Mahasiswa Jalur SNBP tahun 2025, Rektor UBB Bicara Peluang, Tantangan dan Atusiasme

Rektor UBB Profesor Ibrahim menyampaikan mengenai peluang, tantangan dan antusiasme pendaftar dalam SNBP kali ini.

Penulis: Rifqi Nugroho | Editor: Hendra
Tim Video Bangka Pos
Rektor UBB Profesor Ibrahim, saat hadir dalam Program Dialog Ruang Tengah Bangka Pos edisi Kamis (20/3/2025), yang dipandu oleh Jurnalis Bangka Pos Edy Yusmanto. 

BANGKAPOS.COM, BANGKA-- Universitas Bangka Belitung (UBB) resmi mengumumkan hasil Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) tahun 2025 pada Selasa (18/03/25) kemarin.

Pada seleksi tersebut, tahun ini sebanyak 975 calon mahasiswa baru UBB berhasil dinyatakan lolos melalui jalur SNBP dari total sekitar 4.600 pendaftar.

Secara khusus, Rektor UBB Profesor Ibrahim menyampaikan mengenai peluang, tantangan dan antusiasme pendaftar dalam SNBP kali ini.

Hal itu disampaikan Profesor Ibrahim saat hadir dalam Program Dialog Ruang Tengah Bangka Pos edisi, Kamis (20/3/2025) yang dipandu oleh Jurnalis Bangka Pos Edy Yusmanto.

Berikut petikan wawancara khusus tersebut:

1. Q: Sebagai awal perbincangan, bisa disampaikan dulu soal SNBP tahun ini?
A: Jadi kita baru mengumumkan Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), kalau dulu namanya jalur undangan. Ini kan memang beberapa kali mengalami perbuhan, tapi substansinya ini melalui nilai raport, lalu kemudian dinyatakan Eligible oleh panitia, kemudian melakukan pendaftaran. Kita sudah mengumumkan kemarin di tanggal 18, artinya teman-teman yang dinyatakan lulus sudah harus melakukan update data dalam portal yang telah kita siapkan. Di UBB sendiri kami menerima 975 calon mahasiswa dari tiga jalur yang kita punya, jadi ada SNBP, SNBT dan seleksi masuk mandiri. Tentu 975 yang diterima ini sudah melalui seleksi yang sangat ketat karena di kita pendaftar ada sekitar 4.600, khusus lewat jalur SNBP ini.

2. Q: Jumlah ini lebih banyak atau seperti pa dari sebelumnya?
A: Lebih banyak, jadi kita pendaftar naik sekitar 300 sampai 400 dibandingkan tahun lalu untuk peminat. Kemudian setelah diseleksi oleh pusat, diserahkan ke kami dan kami umumkan. Jadi jumlah 975 itu sudah melalui seleksi yang sangat ketat, paling tidak menggunakan dua instrumen yakni nilai akademik dan non-akademik. Setelah itu kita rangking sesuai dengan kuota yang kita punya.

3. Q: Bagaimana untuk sebarannya?
A: Di kami agak sedikit naik dari tahun sebelumnya, kalau sebelumnya sebaran pendaftar kita dari 19 Provinsi tahun ini ada 20 Provinsi. Kalau sekarang mahasiswa kita malah dari 23 Provinsi, tahun lalu kita menerima mahasiswa dari salah satu Kabuapten di Nusa Tenggara Timur. Memang bagi kami, sesuatu yang cukup menggembirakan orang dari luar pulau lalu memanfaatkan pilihan untuk datang ke Bangka Belitung. Beberapa hari lalu saya ketemu mahasiswa yang berasal dari Papua, saya ajak diskusi, mereka menceritakan ingin ke Bangka Belitung memang karena teman dan sebagainya.

4. Q: Dari tahun ke tahun kan banyak yang mau masuk ke UBB tapi kan tidak bisa ditampung semua bagaimana dengan itu?
A: Betul, misalnya di SNBP ini saja yang kita terima 975, pendaftar 4.600an berarti ada 3.000 tidak tertampung, karena memang terbatas. Saya kira yang penting dilakukan adalah bagaimana temana-temang yang tidak diterima bisa ke kampus-kampus lain sebagai alternatif. Kalau tidak pun yang penting adalah endors men dari kampus-kampus lain juga di perlukan untuk di Bangka Belitung. Faktanya kami tidak bisa menampung semua, sebenarnya tidak perlu berebut mahasiswa. Tahun lalu, dari tiga jalur total kita ada 11.000 pendaftar, yang diterima 2.000, artinya masih ada 9.000 sekian calon mahasiswa yang bergerak di tempat lain. Keterbatasan kami memberikan layanan ini sudah kami respon, pertama kita sudah meningkatkan daya tampung dari setiap program. Disamping beberapa program studi baru akan kita endors dan komunikasikan bersama beberapa pihak, supaya bisa menembah kuota.

5. Q: Jumlah 9.000 yang tidak tertampung itu kan sangat banyak, ada khawatiran tidak melanjutkan seperti apa itu?
A: Saya pikir begini, satu hal paling penting adalah kita juga harus meningkatkan nilai kompetisi teman-teman siswa kita, jadi jika tidak di Bangka Belitung mereka bisa memilih di tempat lain. Satu yang menarik, UBB ini jadi panitia lokal SNBT, yang dibuka 11 Maret kemarin sampai 27 Maret untuk pendaftaran, karena kita panitia lokal kami bisa melayani teman-teman yang mau kuliah di luar tapi tes di kita. Nah kita punya dua tempat, satu di Balunijuk satu di Tanjungpandan. Jadi teman-teman yang belum diterima SNBP, maka mendaftarlah disini bisa memilih UBB dan kampus-kampus lain. 

6. Q: Beberapa waktu lalu sempat heboh soal SNBP ini beberapa sekolah, walaupun di Bangka Belitung alhamdulillah tidak ada, bagaimana melihat itu?
A: Ini sebenarnya soal ketelitian pengelola data dari pihak sekolah, di kita ada tapi di tahun-tahun sebelumnya. Memang itu perlu kecermatan untuk mengisinya, di beberapa sekolah sempat ribut, tapi memang persoalannya dari sekolah. Tapi alhamdulillah di kita tahun ini clear. 

7. Q: Untuk di SNBP ini apakah bisa jika dibuat untuk lebih bisa melokal?
A: Sebenarnya yang memungkinkan di jalur mandiri, di SNBP tidak karana ada indeks sekolah juga. Misal pertama akreditasi, kemudian rata-rata nilai, yang lulus sebelumnya juga kita indeks. Di mandiri kita ada kewenangan, cuma afirmasi itu kita prioritaskan untuk program Kedokteran, kenapa karena kita lihat belum urgen untuk di program studi lain, kalau Kedokteran memang butuh proteksi khusus.

8. Q: Apalagi yang kemudian menjadi tantangan terberat dari civitas akademika ini?
A: Yang tidak kalah penting dicatat, kita sering kali menemukan anak-anak yang tidak mampu secara ekonomi tapi tidak mendaftar KIP kuliah, ini jadi persoalan. Jadi KIP kuliah itu didaftarkan seiring masuk kuliah, sekarang ini kan pendaftaran sudah dibuka, pendaftaran KIP ini juga dibuka, harus paralel ini. Kadang-kadang anak ini kan tidak peduli sejak awal, kemudian setelah berjalan tidak masuk KIP. Jadi pesannya, kalau memang masuk kategori tidak mampu daftar di KIP, berbarengan. Itu bagi yang kurang mampu, biasanya yang mampu malah daftar juga, kita harus selektif sekali.

9. Q: Dari semua yang lolos itu yang tidak tertampung itu jadi PR kita bersama ya?
A: Iya betul, karena data dari Dinas Pendidikan itu yang lulus sekitar 22 ribu perahun, itu keseluruhan di Babel. Katakanlah kami menriman 2 ribu sekian, nah saya tidak tahu kampus lain menrima berapa. Mungkin ada 7.000 keseluruhan gabungan dengan UBB, berarti kan masih ada 17.000 ini yang menjadi tantangan PTN atau PTS lain untuk menintesifkan promosi. Jadi kita tidak pas kalau bersaing antar kampus ini, tapi harus saling mendorong, kerja bareng, meyakinkan mereka, itu tantangan bersama dan harus berpikir kampus ini maju yang lain tertinggal. 

10. Q: Terakhir apa yang mau disampaikan sebagai penutup?
A: Pertama, tentu yang akan memikirkan diri kita sendiri adalah diri sendiri. Mungkin orang tua ikut menentukan, tapi sebetulnya pilihan itu ada ditangan kita sendiri. Ini adalah masa golden age, masa emas bagi anak-anak itu akan kuliah, kerja, atau menikah. Saya mendorong yuk kita kuliah, insyaallah dengan kuliah kita akan mematangkan diri, bukan untuk ibu kita, orang tua kita, tapi untuk diri kita sendiri.


(Bangkapos.com m/Rifqi Nugroho)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved