Ruang Tengah Bangka Pos

Kepala BNNP Babel Beberkan Pergerakan Narkoba di Bangka Belitung, Pemasok, Rute hingga Asal Usulnya

Brigjen Pol Hisar Siallagan menerangkan, kasus peredaran narkoba bisa diibaratkan seperti sebuah balon, karena ketika satu sisi ditekan, akan berusaha

Penulis: Rifqi Nugroho | Editor: Hendra
Tim Video Bangka Pos
Kepala BNNP Bangka Belitung Brigjen Pol Hisar Siallagan saat hadir dalam Program Dialog Ruang Tengah Bangka Pos edisi Rabu (2/7/2025). 

BANGKAPOS.COM, BANGKA-- Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kepulauan Bangka Belitung berhasil menggagalkan dua kasus peredaran narkotika dengan jumlah besar beberapa waktu lalu.

Pertama yakni adanya penangkapan kurir yang membawa sabu seberat 15 kilogram sabu, dari wilayah dari Sumatera Utara.

Selanjutnya, BNNP Kepulauan Bangka Belitung juga berhasil menggagalkan perjalanan IR (32) warga Desa Tanjung Gunung yang membawa 85 kilogram ganja kering di Pelabuhan Tanjung Kalian, Kecamatan Mentok. 

Dua kasus tersebut menjadi catatan khusus soal tabir kelam pasar peredaran barang haram itu, di wilayah Negeri Serumpun Sebalai.

Untuk membahas itu, Dialog Ruang Tengah Bangka Pos edisi Rabu (2/7/2025), menghadirkan Kepala BNNP Bangka Belitung Brigjen Pol Hisar Siallagan, untuk membahas lebih jauh terkait kasus peredaran narkoba tersebut.

Brigjen Pol Hisar Siallagan menerangkan, kasus peredaran narkoba bisa diibaratkan seperti sebuah balon, karena ketika satu sisi ditekan, akan berusaha mencari cara lain untuk menjangkau pasar yang akan dituju.

Berikut petikan wawancara eksklusif bersama Brigjen Pol Hisar Siallagan itu:

1. Q: Apakah dua kasus terakhir ini menjadi penangkapan terbesar dari BNNP Bangka Belitung?
A: Kalau di bilang terbesar, untuk BNNP 15 kilogram (sabu) ini mungkin yang terbesar. Sebelumnya, mungkin hanya 5 kilogram, 10 kilogram, untuk tahun-tahun sebelumnya. Tapi kalau dibilang (kasus) terbesar (di Babel), saya pikir paling besar, Polres Bangka Barat tahun 2024 pernah menangkap yang 36 kilogram (sabu). Artinya (tangkapan terakhir) besar, tapi bukan yang paling besar. Sebelumnya, Polda juga menangkap barang bukti 5 kilogram di Pangkalbalam. Ada juga temuan juga, sebelumnya 12 kilogram dari teman-teman Polairud. Dari hasil kemarin saya juga dipanggil oleh Pak Kapolda, terkait hal ini. Saya jelaskan ke beliau, kita ini memang lagi diserang. Kejahatan ini (narkoba) itu seperti balon, kalau satu di tekan, pasti akan mencari jalan lain. Dari pengembangan kami bekerjasama dengan jajaran Polda Babel, penangkapan kita ini, ada yang akan diedarkan di Babel dan juga dibawa ke Jakarta.

2. Q: Lalu kenapa harus transit di Bangka?
A: Itu yang saya bilang tadi, apabila di daerah lain yang menjadi jalur utama, pasti akan mencari jalan lain. Beberapa yang kita amankan mengaku, saat Pelabuhan Merak cukup ketat, mereka mencari celah pengiriman menuju Jakarta melalui Pelabuhan Pangkalbalam, di Pangkalpinang baru ke Tanjung Priok. Jadi kita selalu menggambarkan rute perjalanan mereka itu sangat dinamis. Dari rute itu, untuk di Bangka Belitung kami belum menemukan yang dikirim langsung dari luar negeri, tapi 95 persen memang dari Sumatera Selatan, yang asalnya dari Sumatera Utara.

3. Q: Apakah berarti tingginya angka penangkapan narkoba ini menggambarkan jumlah penggunanya di Bangka Belitung?
A: Seperti yang disampaikan bapak Kepala BNN, kalau ada penangkapan yang besar, berarti memang ada pangsa pasar sangat besar. Survei kita terakhir, ada 3,3 juta saudara-saudara kita di seluruh Indonesia yang menjadi pangsa pasar peredaran narkoba. Kalau data dari PPATK melansir bahwa dari 2016 sampai 2022 ada pergerakan 400 triliun dari narkoba. Itu yang lewat perbankan, kalau yang lewat cash atau crypto misalnya belum termasuk.

4. Q: Boleh diceritakan sedikit bagaimana penangkapan 15 kilogram sabu-sabu kemarin?
A: Kita sudah lidik mereka selama tiga bulan, pegerakan kita pantau menggunakan IT dan sebagainya. Jadi kerja keras kita itu sudah lama, karena target kita ini kan jaringan, jadi harus kepalanya juga dapat. Kemarin yang 15 kilogram itu, pengendalinya kita tangkap di Kupang, tapi memang dia orang Bangka semua tersangka orang Bangka, jadi saat dia main, dia menjauh dulu. Tapi memang tiap sindikat itu berbeda polanya.

5. Q: Kemudian beloh tau tidak, apakah Bangka Belitung ini menjadi transit peredaran ke wilayah Indonesia lainnya, seperti Sulawesi dan sebagainya?
A: Tidak menutup kemungkinan juga seperti itu, karena rute yang kita gambarkan sangat dinamis. Kembali saya katakan, kejahatan ini kan seperti balon tadi, satu ditekan pasti akan berupaya mencari jalan-jalan lain. Jadi semua kita pelajarin, kemarin memang banyak penangkapan di Sumatera, jadi daerah lain memang was-was, pasti potensi peredaran di wilayah lain. Pola mereka itu selalu berubah.,

6. Q: Itu artinya memang lebih jago dari para pengawas atau memang karena pasarnya memang masih sangat besar?
A: Kita bisa mengukur begini, beberapa tahun lalu angka prevelensi nasional pengguna narkoba itu 1,9 persen. Saat ini kita bisa menekan 0,3 persen pengguna, atau sekitar 300 orang di angka 1,7 juta pengguna saat ini.

7. Q: Apakah saat ini ada temuan orang-orang memang sangat kuat dalam jaringan narkoba ini?
A: Ya pasti ada dan banyak. Siapa orangnya, ya pasti bandar narkoba itu.

8. Q: Apa inovasi terbaru dari BNNP Bangka Belitung untuk menekan peredaran narkoba?
A: Kita BNNP Bangka Belitung ada program bernama IKAN, yang terus kita giatkan. Itu merupakan integritas kurikulum anti narkoba, jadi pencegahan itu tidak dalam bentuk mata pelajaran baru, tapi kita masukkan dalam mata pelajaran yang sudah ada. Misalnya untuk di fisika ada muatan itu, bilogi, kimia, olahraga, PKN semua kita sisipkan. Jadi kurikulum itu juga masuk di SD atau SMP, hingga SMA. Harapannya mereka tertanam pola pemikiran itu, jangan memakai narkobanya. Ketika ada yang misalnya menawarkan, mereka punya pemahaman untuk mengatakan tidak. Kemudian juga masih banyak lagi, melalui media sosial, bekerjasama dengan BKKBN kita integrasikan data dari mereka.

9. Q: Katanya ada salam juga kampanya anti narkoba ini?
A: Salam ini selalu disampaikan oleh Kepala BNN RI, yang mengandung arti sangat dapam bagi semua masyarakat. Salam Sehat Tanpa Narkoba.

10. Q: Bisa disampaikan satu kalimat penutup untuk menggambarkan narkoba ini seperti apa?
A: Narkoba barang setan, harus dijauhi.


(Bangkapos.com/Rifqi Nugroho)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved