Profil Pulau Tikus, Surga Kecil di Bengkulu yang Diburu Wisatawan

Destinasi wisata Pulau Tikus Bengkulu menawarkan paket berupa snorkeling, funtrip, gathering, mancing dan lainnya.

Editor: fitriadi
KOMPAS.com/FIRMANSYAH
PULAU TIKUS - Pulau Tikus, sebuah pulau kecil yang terletak di perairan Pantai Bengkulu. Pulau ini sering dikunjungi para wisatawan dan dapat ditempuh dengan menyewa perahu nelayan dari Pantai Zakat maupun Pantai Tapak Paderi. 

Setidaknya, dua pulau di Bengkulu punah akibat abrasi, yaitu Pulau Satu dan Pulau Bangkai, mungkin juga menyusul Pulau Tikus.

Pulau Tikus adalah sebuah daratan dengan luas pada mulanya dua hektar, saat ini tersisa 0,66 hektar. Wilayah ini menghadap langsung ke Samudera Hindia.

Pulau ini merupakan menara suar pemandu kapal, tempat nelayan beristirahat, sekaligus penahan laju tsunami bagi Kota Bengkulu.

Pengamat perubahan iklim sekaligus dosen Fakultas Kehutanan Universitas Bengkulu, Gunggung Senoaji, memprediksi dalam 20 tahun ke depan Pulau Tikus akan hilang akibat abrasi.

Prediksi ini didasari atas beberapa riset yang pernah dilakukan bahwa abrasi di pulau tersebut mencapai lima meter per tahun.

"Diprediksikan dalam 20 tahun ke depan pulau ini akan hilang karena kerusakan parah oleh hantaman gelombang," kata Gunggung Senoaji dalam sebuah forum diskusi pada pertengahan tahun 2016, dikutip dari Kompas.com.

Mengutip data Walhi Bengkulu, abrasi menggerus daratan Bengkulu setiap tahunnya berkisar lima hingga 20 meter.

Kondisi ini menjadikan daratan Bengkulu rentan tenggelam dan punah.

Pemprov Bengkulu, saat gubernur dijabat Ridwan Mukti, pernah mencanangkan penyelamatan Pulau Tikus, yang akan dilakukan melalui reklamasi. Namun, mahalnya biaya reklamasi program tersebut menjadi tertunda.

Bila reklamasi dilakukan, luasan Bengkulu akan bertambah.

Banyak aksi penyelamatan pulau dilakukan oleh kelompok-kelompok pecinta lingkungan dengan upaya menanami pulau dengan mangrove secara swadaya.

Namun, usaha tersebut kalah cepat dengan proses abrasi yang terus melahap pulau.

Sejumlah warga menilai penyelamatan Pulau Tikus harus digaungkan kembali dengan melibatkan banyak pihak, termasuk pegiat wisata.

"Ada baiknya program wisata mewajibkan pengunjung menanam dan merawat mangrove. Ini menjadi langkah kecil untuk ikut membantu menyelamatkan pulau dari kepunahan," ungkap Beni, salah seorang pegiat lingkungan di Bengkulu

(Bangkapos.com/Kompas.com/Suhaiela Bahfein, Hilda B Alexander, Firmansyah, Eris Eka Jaya)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved