Mengenal Golden Triangle, Sumber Uang TKI Dewi Astutik Pengendali Jaringan Narkotika Internasional

Golden Triangle adalah jaringan narkoba terbesar se-Asia Tenggara. Jaringan narkoba terbesar ini berpusat di Segitiga Emas tempat perbatasan Thailand

|
Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: fitriadi
Kolase Kompas.com || lo;ase NRG/org
GOLDEN TRIANGLE -- (kiri) Dewi Astutik, TKI Ponorogo yang Jadi Otak Penyelundupan Sabu 2 Ton / (kanan) ilustrasi Golden Triangle. 

Sebab, para petani kehilangna pekerjaannya yang lain dan memilih beralih menanam opium.

Dilansir laman ASEAN, berdasarkan survei UNODC pada 2015, sekitar 823.000 kilogram (kg) opium, 82.300 kg heroin, 1.000 juta tablet metamfetamin, dan 20.000 kg ICE diproduksi setiap tahunnya.

Jumlah produksi obat terlarang tersebut membutuhkan lebih dari 3.000 ton bahan kimia prekursor seperti 54 ton anhidrida asetat, 54 ton efedrin, 900 juta pil pseudoefedrin, 895 ton kloroform, 70 ton kafein, 631 ton alkohol, dan 762,5 ton eter.

Semua bahan kimia prekursor ini tidak diproduksi di Segitiga Emas; mereka diproduksi di negara-negara industri dan diperdagangkan dan diselundupkan ke Segitiga Emas untuk produksi obat terlarang.

Peran Dewi Astutik, Otak Penyelundupan Sabu 2 Ton

Terungkap peran Dewi Astutik, TKI asal Ponorogo dalam jaringan narkoba internasional Golden Triangle

Pada awal Mei 2025, Dewi Astutik yang memiliki nama asli berinisial PA ini kembali disorot setelah Badan Narkotika Nasional (BNN) menggagalkan penyelundupan 2 tok sabu-sabu senilai Rp 5 triliun dari KM Sea Dragon Tarawa di perairan Karimun, Kepulauan Riau.

Otak di balik penyelundupan 2 ton sabu tersebut diduga adalah Dewi Astutik

Hal ini diketahui setelah BNN menangkap empat WNI yakni Fandi Ramdani, Leo Candra Samosir, Richard Halomoan, dan Hasiloan Samosir.

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI, Komjen Marthinus Hukom, mengakui Dewi merupakan pengendali utama jaringan narkotika internasional tersebut.  

"Keempat WNI yang diamankan memiliki hubungan dengan Dewi Astuti, dan kini berada di jaringan internasional Golden Triangle," jelas Marthinus konferensi pers yang digelar di Dermaga Bea Cukai Batam, Tanjunguncang, Batam, Kepulauan Riau, Senin (26/5/2025), 

Untuk diketahui, Golden Triangle atau Segitiga Emas merupakan kawasan rawan peredaran narkoba yang meliputi Thailand, Myanmar, dan Laos.

Marthinus menyebut Dewi telah buron sejak 2024 dan diyakini saat ini berada di sekitar wilayah Kamboja.

"Kami bekerja sama dengan BIN untuk mencari Dewi Astuti di Kamboja dan sekitarnya," tegasnya. 

Selain nama Dewi Astuti, BNN juga mengungkap keterlibatan Chancai, warga negara Thailand yang juga menjadi pengendali jaringan narkotika lewat kapal yang sama.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved