Tribunners

Humas Berperan Penting dalam Membangun Citra Perguruan Tinggi

Tujuan humas bagi perguruan tinggi adalah bagaimana membentuk dan meningkatkan citra yang positif bagi perguruan tinggi tersebut

Editor: suhendri
Istimewa/Dok. Tonghari
Tonghari - Pranata Humas Ahli Pertama IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung 

Oleh: Tonghari - Pranata Humas Ahli Pertama IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung

SAAT ini persaingan antarperguruan tinggi makin ketat. Persaingan tersebut membawa dampak positif dan negatif. Dampak positif muncul apabila perguruan tinggi tersebut mengantisipasi persaingan ini dengan peningkatan kualitas dan pelayanan (service of excellent).

Humas atau public relations (PR), secara etimologis berasal dari kata public yang berarti publik atau masyarakat dan relations yang berarti hubungan-hubungan. Jadi, humas adalah hubungan-hubungan yang berkaitan dengan masyarakat.

Secara terminologis, humas merupakan suatu proses yang berkesinambungan yang dilakukan secara sistematis dengan maksud untuk memperoleh opini positif dari masyarakat (Baihaqi dalam Handayani & Parlindungan, 2022).

Tuntutan peningkatan kualitas ini di samping datang dari civitas academica sebagai bagian organisasi (publik internal), juga datang dari masyarakat (publik eksternal). Dari publik sebagai “klien” yang memiliki tuntutan untuk dapat meningkatkan kualitas pengajaran yang dapat menghasilkan lulusan berkualitas yang mampu menghadapi persaingan di era globalisasi.

Adapun dari publik sebagai “mitra”, datang tuntutan untuk peningkatan kualitas hasil penelitian dan kualitas pengabdian pada masyarakat yang mampu menjawab permasalahan dan tantangan pembangunan.             

Tugas, fungsi, dan tanggung jawab lembaga perguruan tinggi adalah dirumuskan dalam tridarma perguruan tinggi, yang terdiri dari fungsi pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Dalam melaksanakan ketiga darma ini, perguruan tinggi membutuhkan interaksi dengan publik sebagai klien dan mitra.

Dalam menghadapi era persaingan yang marak, perguruan tinggi perlu melakukan pembenahan internal, antara lain, melalui peningkatan komunikasi antar-civitas academica untuk menghasilkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan pendidikan tinggi, sedangkan dalam menghadapi era globalisasi, peran pendidikan tinggi makin penting dan strategis dalam menjawab permasalahan dan tuntutan yang timbul di masyarakat.

Humas sangat dibutuhkan oleh setiap perguruan tinggi, karena tujuan humas bagi perguruan tinggi adalah bagaimana membentuk dan meningkatkan citra yang positif bagi perguruan tinggi tersebut. 

Suatu citra yang positif adalah citra dari suatu perguruan tinggi secara keseluruhan karena bukan hanya citra atas produk pelayanannya, namun juga berdasarkan pada pengetahuan dan pengalaman setiap perguruan tinggi baik itu positif maupun negatif.

Ada dua fungsi yang harus dilakukan humas perguruan tinggi, yakni fungsi konstruktif dan fungsi korektif. “Fungsi konstruktif adalah peran humas dapat membagi pada aspek keilmuan sebagai alat memecahkan masalah yang dapat diterima masyarakat dan kebijakan perguruan tinggi bisa diterima segenap civitas academica,”.

Kemudian, fungsi korektif adalah seorang humas dapat menetralisasi setiap opini negatif yang berkembang di masyarakat internal maupun eksternal yang dapat merusak citra dan merugikan organisasi/perusahaannya. “Profesional hubungan masyarakat memainkan peran sentral dalam mengelola opini publik, baik internal maupun eksternal, dan dalam membentuk brand lemdik”. 

Dijelaskannya, saat ini masyarakat terbiasa menerima informasi dengan cepat dan murah, para pemangku kebijakan lembaga pendidikan tidak hanya mengharapkan, tetapi juga menuntut jawaban instan untuk pertanyaan-pertanyaan yang paling sulit.“Dahulu, peran dari profesional hubungan masyarakat bekerja di bidang pendidikan lebih pasif, spesialis komunikasi pemasaran.

Selain itu, humas juga dapat menonjolkan citra perguruan tinggi melalui media sosial. Media sosial memungkinkan untuk terhubung dengan publik dengan menggunakan berbagai alat media sosial seperti Facebook, Instagram, TikTok, YouTube, LinkedIn, dan lain-lain.

Makin sering humas melakukan promosi dengan tepat dan relevan, maka bisa mencakup lebih banyak orang. Menggunakan media sosial membantu humas terlihat lebih profesional.

Halaman
12
Sumber: bangkapos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved