Prabowo Resmi Debut Perdana di BRICS, Diklaim Organisasi 11 Negara Lebih Besar dari G7
Presiden RI Prabowo Subianto ikut menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS di Rio de Janeiro, Brasil, pada Minggu (6/7/2025).
Prabowo sejalan dengan hampir dari seluruh peserta, yang mendorong reformasi multilateral dan keterwakilan global south dalam tata kelola global, khususnya dalam institusi seperti PBB.
"Dan didorong agar kepemimpinan BRICS dapat mendorong kepemimpinan multilateral yang lebih adil," kata Airlangga.
Wakil Menteri Luar Negeri Arrmanatha Nasir yang turut mendampingi Presiden dalam KTT tersebut menambahkan, sebagian besar pemimpin negara anggota BRICS menyoroti situasi global yang makin tidak menentu.
Menurut dia, konsolidasi negara-negara global south dinilai sangat penting dalam menjaga stabilitas internasional dan menciptakan ruang pembangunan yang kondusif bagi negara-negara berkembang.
Dalam forum tersebut, Indonesia menyampaikan dukungan terhadap upaya reformasi serta menyambut baik solidaritas antaranggota BRICS untuk menciptakan sistem dunia yang lebih inklusif dan berimbang.
"Oleh karena itu, tadi semangatnya adalah bagaimana BRICS bisa berkontribusi untuk mendorong reformasi, untuk mendorong penguatan dari sistem multilateral itu sendiri," kata Arrmanatha.
Mengajak BRICS Serap Produk RI
Pertemuan antara kepala negara dan kepala pemerintahan di KTT BRICS ini menghasilkan empat poin kesepakatan strategis yang tertuang dalam Leaders' Declaration.
Fokusnya poin pertama adalah penguatan multilateralisme, perdamaian global, kerja sama ekonomi, dan pembangunan berkelanjutan. Sementara poin kedua berfokus pada penguatan perdamaian dan stabilitas internasional, serta pendalaman kerja sama di bidang ekonomi, perdagangan, dan keuangan.
Bagi Indonesia, agenda ini sangat penting dalam memperluas akses pasar bagi produk nasional dan menciptakan ketahanan ekonomi di tengah gejolak global.
"Poin kedua ini menjadi penting bagi Indonesia di tengah ketidakpastian kita punya BRICS yang diharapkan bisa juga untuk menyerap pasar dari produk-produk Indonesia," tutur Airlangga.
Adapun poin ketiga dalam deklarasi menyangkut komitmen terhadap isu perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan yang adil dan inklusif. Negara-negara BRICS sepakat bahwa transisi energi dan pembangunan hijau harus tetap mempertimbangkan keadilan bagi negara berkembang.
Poin keempat dari Leaders' Declaration adalah penguatan kemitraan dalam bidang pembangunan manusia, sosial, dan kebudayaan. Indonesia menilai kerja sama ini penting untuk mendorong transformasi sosial yang merata dan saling memperkuat di antara negara-negara anggota.
Pada hari kedua KTT BRICS, Presiden Prabowo mengikuti pertemuan dengan tema
"Environment, COP 30, and Global Health" yang menyoroti tantangan lingkungan serta isu kesehatan global.
Pada sesi ini, Prabowo berkomitmen menghadapi atau memerangi perubahan iklim dan krisis kesehatan global. Dampak dari perubahan iklim sangat dirasakan oleh seluruh negara tak terkecuali Indonesia.
Menimbang Peluang dan Tantangan Indonesia dalam BRICS |
![]() |
---|
BRICS dan Pertaruhan Politik Indonesia |
![]() |
---|
Indonesia Resmi Jadi Anggota Penuh BRICS, Perkuat Peran di Kancah Global |
![]() |
---|
5 Insinyur Indonesia Dilaporkan Polisi Korea Selatan, Diduga Bocorkan Teknologi Jet Tempur KF-21 |
![]() |
---|
Datangi KTT BRICS di Afrikas Selatan, Presiden Jokowi Sebut Indonesia Punya Peran Penting |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.