Mengenal Pacu Jalur dari Riau yang Viral Diklaim Warganet Malaysia, Mulai Abad ke-17 dan Masuk WTWB

Warganet Malaysia yang diduga mengklaim Tradisi Pacu Jalur yang tengah viral berkat tren aura farming di TikTok menghebohkan dunia jagat maya. 

|
Penulis: Rusaidah | Editor: Rusaidah
Istimewa/Dok. Humas Pemprov Riau
TRADISI PACU JALUR - Tradisi Pacu Jalur atau perlombaan mendayung khas Kabupaten Kuantan Singingi, Riau yang belakangan ini viral atau menjadi perbincangan hangat di media sosial. 

BANGKAPOS.COM - Warganet Malaysia yang diduga mengklaim Tradisi Pacu Jalur yang tengah viral berkat tren aura farming di TikTok menghebohkan dunia jagat maya. 

Bahkan menuai beberapa reaksi dan tanggapan dari berbagai pihak terkait Tradisi Pacu Jalur dari Kuantan Singingi (Kuansing), Riau yang menjadi sorotan, usai sejumlah pemain sepak bola dunia mengunggah cuplikan dari lomba perahu tersebut. 

Salah satu video yang viral di media sosial menampilkan aksi bocah pendayung di ujung perahu yang sedang melakukan gerakan tarian tangan khas yang penuh semangat. Namun, seiring populernya video tersebut, muncul sejumlah komentar warganet dari negara tetangga, termasuk Malaysia, yang mengklaim tradisi Pacu Jalur sebagai bagian dari budaya mereka.

Baca juga: Sosok Rayyan Arkan Dikha, Bocah Penari Pacu Jalur Viral Aura Farming, Dihubungi Orang Luar Negeri

Komentar dilayangkan Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Riau, Roni Rakhmat yang menegaskan bahwa Tradisi Pacu Jalur adalah warisan budaya asli Indonesia yang berasal dari Kuantan Singingi, Riau

"Kami memahami dinamika media sosial. Namun, perlu ditegaskan bahwa Pacu Jalur adalah warisan budaya asli Indonesia, spesifiknya dari Kuantan Singingi, Riau," ujarnya dikutip dari Kompas.com, Jumat (4/7/2025). 

Ia berpendapat, klaim itu muncul lantaran kedekatan budaya dan geografis antara Riau dan Malaysia yang memang masih dalam rumpun Melayu. 

"Pacu Jalur adalah milik Kuantan Singingi, Riau. Kami akan terus mengedukasi masyarakat luas, baik di dalam maupun luar negeri, tentang keaslian dan kekayaan budaya Pacu Jalur ini," jelasnya. 

Roni menyampaikan, saat ini tradisi Pacu Jalur sedang diusulkan untuk masuk ke dalam daftar warisan budaya tak benda UNESCO. 

Baca juga: Kisah Sahabat Diplomat Kemlu Arya Daru yang Tewas di Menteng, Almarhum Tidak Pernah Punya Musuh

Menurut dia, Pacu Jalur bukan sekadar perlombaan perahu, melainkan tradisi yang sarat dengan nilai sejarah dan budaya yang mendalam. 

"Kita berharap, Pacu Jalur secepatnya diakui UNESCO. Karena tradisi ini tidak hanya sekadar lomba pacu jalur, tetapi memiliki nilai sejarah dan budaya yang mendalam," kata dia.

Dilansir dari Antara, Selasa (1/7/2025), Pacu Jalur adalah perlombaan tradisional mendayung perahu panjang dari Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau.

Adapun jalur merupakan sebutan untuk perahu yang digunakan dalam perlombaan tersebut.  

Sejarah Panjang Pacu Jalur 

Sebagai bagian dari pesta rakyat Kuantan Singingi, Pacu Jalur sudah ada sejak ratusan tahun lalu dan melalui sejarah panjang. Tradisi ini lahir dari kearifan masyarakat Melayu Kuansing yang dulunya tinggal di pinggir Sungai Kuantan. 

Saat itu, masyarakat mengandalkan perahu atau jalur sebagai moda transportasi utama, baik untuk orang maupun mengangkut hasil bumi.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved