Prabowo Capai Kesepakatan dengan Uni Eropa, Produk RI ke Eropa Bakal Bebas Tarif Nol Persen

Presiden Prabowo Subianto menghadiri pertemuan politik Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).

Penulis: Rusaidah | Editor: Rusaidah
Istimewa/Dok. Sekretariat Presiden
KESEPAKATAN POLITIK - Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen saat memberikan keterangan pers bersama di kantor pusat Uni Eropa, Berlaymont Building, Brussel, Belgia, Minggu (13/7/2025). Kedua pemimpin telah mencapai kesepakatan secara politik untuk menuntaskan IEU-CEPA pada September 2025. 

BANGKAPOS.COM - Presiden Prabowo Subianto menghadiri pertemuan politik Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) bersama Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di Brussels, Belgia, Minggu (13/7/2025). 

Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) merupakan perjanjian perdagangan bebas antara Indonesia dan negara-negara anggota Uni Eropa

Prabowo menyebut pertemuan itu sebagai terobosan besar setelah 10 tahun proses negosiasi. 

Baca juga: Tarif Trump 32 Persen untuk Indonesia Ditunda Sampai Nego Selesai, Airlangga Klaim 3 Minggu Final

"Saya ingin menyampaikan bahwa hari ini kita telah mencapai sebuah terobosan. Setelah 10 tahun negosiasi, kita telah mencapai kesepakatan untuk memiliki perjanjian kemitraan ekonomi yang komprehensif, yang pada dasarnya adalah perjanjian perdagangan bebas," ujar Prabowo dalam siaran YouTube Sekretariat Presiden RI, Senin (14/7/2025). 

"Kita telah mencapai banyak sekali kesepakatan yang pada dasarnya akan mengakomodasi kepentingan ekonomi masing-masing," lanjutnya.

Prabowo menilai Indonesia dan Uni Eropa bisa membangun kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan.

Ia menyebut Eropa unggul dalam sains, teknologi, dan keuangan. Sementara Indonesia punya sumber daya penting untuk industri. 

Menurutnya, kemitraan dengan Eropa juga bisa membawa dampak positif bagi kawasan Asia Tenggara. 

"Saya pikir ini akan menjadi kontribusi yang sangat, sangat penting bagi stabilitas ekonomi dan geopolitik dunia. Kami menganggap Eropa sangat penting bagi kami. Itulah sebabnya kami ingin melihat lebih banyak kehadiran dan partisipasi Eropa dalam perekonomian kami," tegasnya. 

Baca juga: Trump Janjikan Tarif Impor 32 Persen Bisa Dihapus Asalkan Indonesia Investasi Langsung di AS

"Dan saya sangat senang melihat para menteri dan komisioner kami masing-masing mencapai, bisa dibilang, terobosan strategis. Jadi, pada dasarnya, tidak ada perbedaan pendapat antara Uni Eropa dan Indonesia. Itulah kesimpulan yang kami miliki hari ini," tambahnya.

Prabowo menilai kesepakatan ini menjadi contoh baik di tengah ketidakadilan geopolitik dan ekonomi global. 

Ia juga menyebut Uni Eropa masih menjadi pemimpin dalam berbagai aspek kehidupan modern. 

"Yakinlah bahwa kita di Asia Tenggara, khususnya Indonesia, sungguh-sungguh menganggap Eropa sangat, sangat penting dalam menciptakan stabilitas global. Eropa, menurut pendapat kami, masih menjadi pemimpin dalam banyak aspek kehidupan modern," ujarnya. 

"Kita masih memandang Eropa. Mungkin tidak banyak dari kita yang mau mengakuinya secara terbuka, tetapi saya di sini. Saya mengakui secara terbuka bahwa kita ingin melihat Eropa yang lebih kuat dan kita ingin bekerja sama dengan Eropa," ucap Prabowo.

Perundingan IEU-CEPA dimulai pada 2016. Hingga 2025, proses negosiasi sudah berlangsung selama 10 tahun dengan 19 putaran. 

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved