Kisah Dea Anak Nelayan di Bali Lulus ITB, Menangis Dijemput Dosen dan Diberi Ongkos ke Bandung
Dea, seorang anak nelayan di Bali yang lulus ITB, tak kuasa menahan tangis saat dijemput dosen dan diberi ongkos untuk ke Bandung.
Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Dedy Qurniawan
BANGKAPOS.COM - Inilah kisah calon mahasiswi Institut Teknologi Bandung (ITB) yang penuh haru.
Dea, seorang anak nelayan di Bali yang lulus ITB, tak kuasa menahan tangis saat dijemput dosen dan diberi ongkos untuk ke Bandung.
Siswi SMAN 1 Singaraja ini masih tak percaya jika dirinya bisa berkuliah di ITB.
Apalagi sampai dijemput dosen dan diberi ongkos berangkat ke Bandung.
Tangis itu keluar begitu saja saat saat rumahnya didatangi oleh Imam Santoso, dosen di program studi Teknik Metalurgi, Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan, ITB .
Sebagai anak nelayan, kehidupan Dea tampak sederhana.
Rumahnya terdiri dari dua lantai dengan alas kayu sebagai pijakan.
Bahkan, Imam Santoso menceritakan jika keluarga Dea hanya memiliki satu kamar yang diisi oleh lima orang.
Namun, keterbatasan ekonomi tak menghalangi langkahnya untuk berprestasi.
Anak pesisir pantai Bali ini juara debat nasional piala Mahkamah Konstitusi (MK).
lihat foto Sahdan Arya Maulana, Ketua RT Gen Z di Jakut berhasil memperbaiki jalan rusak tanpa bantuan pemerintah. Dana perbaikan didapatnya dari hasil swadaya warga ditambah uang operasional RT. Kira-kira berapa ya gaji ketua RT di Jakarta?
Jajaran piala hingga piagam di rumahnya juga sukses membuat Imam Santoso melongo.
"Piagam satu lantai tidak muat. Benar-benar Mutiara dari Bali," kata Imam Santoso dalam unggahannya di Intagram @satosoim.
Kepada Dosen ITB, Dea tak sungkan bercerita jika ingin sekali masuk ITB.
Ia terinspirasi dari seniornya di SMA yang juga masuk ITB tahun 1999, Nyoman Adi Arsana.
Kata dia, seniornya itu kerap memberikan motivasi dan kiat-kiat agar bisa masuk ITB.
| Menunya Tak Bau, 6 Jam Kemudian Nazwa Siswi SMP Lembang Muntah-muntah |
|
|---|
| Kronologi Sopir Ambulans Meninggal Sesaat Setelah Tununkan Jenazah di Rumah Duka |
|
|---|
| KPK Mulai Kasak-kusuk Cari Info Kasus Whoosh, Mahfud MD: Tidak Harus Periksa Jokowi |
|
|---|
| 345 Siswa SD-SMK di Cisarua Keracunan Makanan Bergizi Gratis, 4 Guru Dibawa ke Posko Keracunan |
|
|---|
| Dikira Kucing, Karyawan Hotel Panik Tahu yang Masuk Hotel Ternyata Macan Tutul, Darimana Asalnya? |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.