Bangka Pos Hari Ini
345 Siswa SD-SMK di Cisarua Keracunan Makanan Bergizi Gratis, 4 Guru Dibawa ke Posko Keracunan
Di hari kedua ini, korban keracunan didominasi oleh siswa SD dan SMK. Rata-rata mereka merasakan gejala keracunan pada hari kedua ...
BANGKAPOS.COM, BANDUNG -- Kasus keracunan yang menimpa siswa SD hingga SMK di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB) belum mereda. Jumlah korban terus bertambah di hari kedua kejadian.
Keracunan akibat menu Makan Bergizi Gratis (MBG) itu berawal pada Selasa (14/10). Dimulai oleh puluhan siswa SMP Negeri 1 Cisarua, lalu disusul oleh siswa SD Negeri 1 Garuda dan SMK Negeri 1 Cisarua pada Rabu (15/10).
“Sampai jam 11.15 tadi, data terakhir kami mencatat ada 345 korban,” kata Kordinator Lapangan Posko Penanganan Keracunan SMPN 1 Cisarua, Aep Kunaefi saat ditemui tribunjabar.id, Rabu (15/10).
Di hari kedua ini, korban keracunan didominasi oleh siswa SD dan SMK. Rata-rata mereka merasakan gejala keracunan pada hari kedua setelah mengonsumsi MBG di hari Selasa kemarin.
“Untuk korban keseluruhan itu ada dari SD, SMP, SMK. Tapi untuk saat ini, yang hari ini, itu hanya SD sama SMK. Kalau yang kemarin tuh terkonsentrasi di anak SMP,” kata Aep.
Di SMPN 1 Cisarua sendiri, disiapkan sembilan ruangan untuk penanganan pasien yang terus berdatangan. Ambulans hilir mudik mengantarkan pasien ke beberapa tempat rujukan seperti RSUD Lembang, RSUD Cibabat, hingga RS Dustira.
“Sampai tadi malam, untuk kasus yang dialami siswa SMPN 1 Cisarua ada 182 orang. Tidak ada penambahan lagi, tapi masih ada beberapa yang dirawat di rumah sakit rujukan,” kata Guru SMPN 1 Cisarua, Fakhmi Nurdiansyah.
Fakhmi mengatakan siswa SMP yang menjadi korban keracunan MBG tercatat sebanyak 182 orang berdasarkan data pada Selasa malam. Namun pada Rabu pagi, ada beberapa anak yang sudah sembuh namun datang lagi ke posko penanganan.
“Tadi pagi catatan kami ada 4 siswa yang sudah sembuh kemarin itu datang lagi, jadi mereka merasakan lagi gejala keracunan. Kita masih pantau kondisi siswa yang seperti itu,” kata Fakhmi.
Selain siswa, setidaknya ada 4 guru yang dibawa ke posko keracunan MBG di SMP Negeri 1 Cisarua. Dua guru berasal dari SD Negeri 1 Barukai dan dua guru lainnya berasal dari SD Negeri 1 Garuda.
Belum Tetapkan KLB
Pemerintah Kabupaten Bandung Barat belum menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) terkait kasus keracunan massal program MBG di Cisarua yang menimpa ratusan siswa dari delapan sekolah.
Bupati Bandung Barat Jeje Ritchie Ismail mengatakan, kebijakan penetapan status KLB belum diperlukan karena peristiwa kali ini berbeda dari tiga kasus sebelumnya di wilayah Cihampelas dan Cipongkor.
“Saya belum memutuskan status KLB, karena pemulihan (keracunan) kali ini lebih cepat dibandingkan di Cipongkor,” ujar Jeje saat ditemui Kompas.com di SMPN 1 Cisarua, Selasa (13/10) malam.
Sebagai langkah antisipatif, kegiatan belajar mengajar di SMPN 1 Cisarua sementara dialihkan ke sistem pembelajaran daring hingga kondisi dinilai aman.
| Prof Dwi Haryadi Dikukuhkan sebagai Guru Besar UBB: Pendidikan Kunci Membuka Pintu Masa Depan |
|
|---|
| Jennifer Coppen Ungkap Alasan Pecat Pengasuh Anak, Sempat Dikejar Debt Collector? |
|
|---|
| Perwira Kopassus Kolonel Inf Nur Wahyudi Resmi Jabat Danrem Garuda Jaya |
|
|---|
| Azry dan Azam, Dua Bersaudara Asal Mentok Raih Emas di Kejuaraan Karate Piala Menpora 2025 |
|
|---|
| Gaji 1.655 PPPK Babel Terancam Usai TKD Dipangkas Pusat Rp244 Miliar |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.