Kasus Ventilator RSUD Ir Soekarno
Plt Direktur RSUD Provinsi Jelaskan Berapa Jumlah Ventilator yang Hilang dan yang Masih Ada
Semua ventilator masuk ke dalam inventaris rumah sakit dan sebagian besar telah masuk dalam aset RSUD Dr. (HC) Ir. Soekarno
Penulis: Adi Saputra | Editor: Hendra
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Jumlah ventilator yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. (HC) Ir. Soekarno atau RSUD Provinsi Kep. Bangka Belitung saat ini sebanyak 46 unit.
"Jadi, untuk diketahui jumlah ventilator yang dimiliki RSUD Dr. (HC) Ir. Soekarno sampai dengan saat ini 46 unit dan itu memang tersebar di ruang intensif karena sebenarnya ventilator ini peruntukkannya adalah di ruang-ruang intensif," jelas Ria Agustine, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. (HC) Ir. Soekarno, Selasa (22/7/2025).
Lanjut Ria, ventilator tersebut ditempatkan di beberapa ruangan, sesuai dengan kebutuhan intensif. Dari hasil pengecekan yang dilakukan saat ini masih ada 17 unit.
"Intensif sendiri itu ada dewasa, anak dan bayi. Nah untuk 17 unit ventilator adalah data yang kami temukan secara manual. Kami telusuri di lapangan, setelah rumah sakit mendapat laporan awalnya ada di ruang stroke itu ada hilang padahal akan dilakukan pemeliharaan atau perbaikan," jelasnya.
"Ini (ventilator) sebenarnya sebagian dari ventilator yang dimiliki oleh RSUD Dr. (HC). Ir. Soekarno, sampai saat ini saya masih mempelajari mekanismenya dan idealnya semua barang maupun kondisinya rusak atau aktif itu harusnya terdaftar didalam inventaris barang rumah sakit," kata Ria.
Ria pun tidak mengungkiri, semua ventilator yang dimiliki rumah sakit sudah masuk ke dalam inventaris rumah sakit dan sebagian besar telah masuk dalam aset RSUD Dr. (HC) Ir. Soekarno sejak awal pengadaan.
"Memang tidak sesuai antara aset dengan ada yang di lapangan, sejauh ini ventiator yang hilang sebanyak 17 unit. Kalau diratakan harganya senilai Rp200 jutaan, itu diperkirakan kerugian mencapai Rp3,4 miliar," ujarnya.
Disinggung soal yang beredar selama ini mencapai Rp15 miliar, Ria pun menegaskan jumlah kerugian itu dihitung dari jumlah seluruh ventilator yang dimiliki oleh RSUD Dr. (HC) Ir. Soekarno.
"Ya itu (Rp15 miliar) sepertinya ada pernyataan yang keseluruhan karena memang, kalau dicari pun dimedia digital itu ada karena sebenarnya kehilangan ini menurut LHPP tidak hanya ventilator itemnya, disini juga ditemukan ada siring pam, ada bad monitor dan yang lain. Kita memang konsennya di ventilator karena waktu awal, rumah sakit melaporkan kehilangan ventilator," tegas Ria.
Tak hanya itu saja, Ria juga mengakui dua dari lima tersangka merupakan pegawai RSUD Dr. (HC) Ir. Soekarno dan pihaknya tidak menimbulkan kecurigaan terhadap para tersangka sebelum kasus ini terungkap.
"P3K itu (Jopis) dia adalah tenaga teknis elektronik, Riki itu sebagai tenaga administrasi di Farmasi rumah sakit dan kami tidak ada menaruh kecurigaan terhadap para tersangka ini sebelum kasus ini terbongkar," ucapnya. (Bangkapos.com/Adi Saputra).
Kronologi Kasus Lenyapnya 17 Ventilator RSUD Ir Soekarno Babel, Terungkap Peran 5 Pelaku |
![]() |
---|
Kasus Pencurian Ventilator RSUD Provinsi Terungkap, Kapolda Babel Ucapkan Terima Kasih |
![]() |
---|
Pelaku Pencurian Alkes RSUD Provinsi Libatkan Honorer, Kadinkes Babel Serahkan Kasusnya ke Polisi |
![]() |
---|
17 Ventilator RSUD Ir Soekarno Dibawa Malam Hari, Pelaku Beralibi Perbaikan Alat Tapi Dijual Online |
![]() |
---|
Pencuri dan Penadah Ventilator RSUD Ir Soekarno Terancam Hukuman Empat sampai Tujuh Tahun Penjara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.