Kasus Ventilator RSUD Ir Soekarno

Terungkap Modus Pencurian 17 Ventilator RSUD Ir Soekarno Babel, Dijual Murah Lewat Facebook

Tersangka beralasan ingin memperbaiki ventilator hingga dibawa keluar dari RSUD Ir Soekarno dan menjualnya ke penadah di luar Pulau Bangka

Penulis: Adi Saputra | Editor: Ardhina Trisila Sakti
Bangkapos.com/Adi Saputra
PENCURIAN VENTILATOR RSUD IR SOEKARNO -- Dirreskrimum Polda Bangka Belitung Kombes Pol M. Rivai Arvan, disampingi Kabid Humas, Kadinkes Provinsi Babel dan Plt Direktur RSUD Dr. (HC) Ir. Soekarno saat melakukan konferensi pers terkait kasus pencurian alat ventilator RSUD Ir Soekarno di Mapolda Babel, Selasa (22/7/2025) 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Direktur Reserse Krimianl Umum (Dirreskrimum) Polda Bangka Belitung (Babel), Kombes Pol M. Rivai Arvan mengungkap modus tiga tersangka pencurian ventilator di RSUD Dr. (HC) Ir. Soekarno.

Saat melancarkan aksinya, para tersangka beralasan ingin memperbaiki ventilator hingga dibawa keluar dari lingkungan RSUD Ir Soekarno dan menjualnya ke penadah yang ada di luar Pulau Bangka.

"Mereka ini mengeluarkan barang ( ventilator ) dari tempat ke gudang. Alasannya untuk perawatan atau service karena rusak. Nah, dari rumah sakit dia (pelaku) mengangkatnya keluar pakai ambulance," ungkap Kombes Pol M. Rivai Arvan, Selasa (22/7/2025) pagi.

"Waktunya rata-rata malam hari, kenapa? Karena satu mereka menilai tidak orang, kedua petugas jaga yang ada di sana (RSUD) tidak curiga karena hilir mudik ini orang dalam," ujarnya.

20250722 PENCURIAN VENTILATOR
PENCURIAN VENTILATOR RSUD IR SOEKARNO -- Dirreskrimum Polda Bangka Belitung Kombes Pol M. Rivai Arvan, disampingi Kabid Humas, Kadinkes Provinsi Babel dan Plt Direktur RSUD Dr. (HC) Ir. Soekarno saat melakukan konferensi pers terkait kasus pencurian alat ventilator RSUD Ir Soekarno di Mapolda Babel, Selasa (22/7/2025)

Dari pemeriksaan terhadap para tersangka, kawanan pencuri ini melancarkan aksinya sejak 2023 dan mengambil ventilator secara berulang kali, hingga akhirnya pihak rumah sakit mengetahui alat ventilator hilang pada 11 September 2024.

"Kejadian ini dimulai tahun 2023 mereka (pelaku) mencuri, mencurinya sebagian. Sebagian tidak ketahuan, sebagian gitu. Sampai terungkap sekarang dan pihak rumah sakit mengetahuinya langsung lapor," terang Kombes Pol Rivai.

Para tersangka menjual barang hasil curian melalui media sosial (medsos) Facebook. Selain itu, dalam melakukan transaksi, pencuri dan penadah tidak bertemu melainkan melalui kurir atau jasa pengiriman.

"Setelah kita telusuri mereka menjualnya melalui online, jadi salah satunya adalah Facebook. Nah dari situ kita telusuri, mereka kirim barang-barang itu secara online juga melalui kurir atau pengiriman jasa kepada orang-orang yang membeli barang tersebut dan mereka tidak bertemu dalam bertransaksi," jelasnya.

PENCURIAN -- Lima tersangka pencuri dan penadah ventilator milik RSUD Dr. (HC) Ir. Soekarno, saat dihadirkan dalam jumpa pers di Mapolda Babel, Selasa (22/7/2025).
PENCURIAN -- Lima tersangka pencuri dan penadah ventilator milik RSUD Dr. (HC) Ir. Soekarno, saat dihadirkan dalam jumpa pers di Mapolda Babel, Selasa (22/7/2025). (Bangkapos.com/Adi Saputra)

Kombes Pol Rivai menerangkan tersangka pencurian ventilator RSUD Ir Soekarno, menjual murah barang hasil curian.

"Secara keseluruhan mereka (penadah) membeli di bawah harga, jadi misalkan harga di pasaran atau pasar gelap itu Rp50 juta, mereka beli separuh yaitu Rp25 juta. Dari hasil keterangan mereka (pencuri) ada yang mereka jual Rp10 juta, ada Rp15 juta, ada Rp25 juta dan itu rata-rata tersangka menjual kepada penadah," kata Kombes Pol Rivai.

Dari hasil penjualan alat ventilator para tersangka mendapatkan uang puluhan juta dan uang tersebut telah habis digunakan oleh para tersangka.

"Saya tidak dapat menyampaikan secara rinci, tapi saya menyampaikan secara umum mereka masing-masing mendapatkan berapa detailnya ada pada penyidikkan, yang bisa saya sampaikan kurang lebih mereka (pencuri) mendapatkan untung Rp100-Rp200 juta," bebernya.

"Kalau kerugian secara menyeluruh, kalau dihargainya harga barang sekitar Rp3,4 Miliar," ucap Kombes Pol Rivai.

Dari seluruh barang bukti yang dilaporkan oleh pihak rumah sakit kepada Polda Babel. Ada beberapa item yang berhasil ditemukan dan masih ada barang yang dalam proses pencarian oleh anggota.

"Ini barang yang sudah kita samakan dengan yang ada di RSUD Ir Soekarno, ini yang yang kita amankan dari penadah dan belum sempat mereka jual lagi, disimpan dalam gudang rumah atau tempat yang lain. Untuk pengembangan lainnya masih berjalan, kita menunggu data termasuk data korek nantinya karena kita harus bongkar data ini kemana saja mereka akan jual barang-barang lainnya," jelas Kombes Pol Rivai.

Halaman
12
Sumber: bangkapos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved