Berita Viral

Sahdan Arya Ketua RT yang Pernah Tolak Uang Dedi Mulyadi Kini Naik Gaji & Dapat Dana dari Gibran

Sahdan Arya Maulana Ketua RT Generasi Z yang pernah tolak uang Dedi Mulyadi kini naik gaji dan mendapatkan dana dari Wakil Presiden Gibran Rakabuming

Penulis: Widodo | Editor: Evan Saputra
Kolase TribunJakarta/Gerald Leonardo | TikTok
SAHDAN ARYA MAULANA -- (kiri) Sahdan Arya Maulana / (kanan) Sahdan bersama warga bergerak mengecor jalanan yang rusak. Sahdan Arya Maulana Ketua RT Generasi Z yang pernah tolak uang Dedi Mulyadi kini naik gaji dan mendapatkan dana dari Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. 

BANGKAPOS.COM -- Sahdan Arya Maulana Ketua RT Generasi Z yang pernah tolak uang Dedi Mulyadi kini naik gaji dan mendapatkan dana dari Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Kenaikan gaji yang diberikan oleh Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung.

Ia memilih untuk menolak uang segepok dari Dedi Mulyadi demi menjaga integritasnya sebagai pemimpin warga.

Momen penolakan uang segepok yang diberikan Dedi Mulyadi terjadi saat Arya mengunjungi rumah sang Gubernur Jawa Barat, beberapa waktu lalu.

Arya menolak secara halus pemberian uang dari sang Gubernur.

"Ini mah bukan apa-apa, kalau ketemu dengan saya pasti (dikasih uang), enggak apa-apa, untuk tambah operasional RT," ungkap Dedi Mulyadi.

"Saya niat ke sini untuk ketemu dengan bapak," kata Arya dikutip dari TribunJabar.id.

"Ini bisa digunakan untuk aspal, saya juga ikhlas, boleh kan untuk operasional, boleh ambil, bisa beli molen juga nanti," ujar Dedi.

"Insya Allah sudah didukung oleh bapak wali kota kita," pungkas Arya sembari menolak uang dari KDM.

"Hebat, keren," ucap Dedi Mulyadi.

"Saya ke sini niatnya pengin ngobrol sama bapak," sambung Arya.

Keputusannya Sahdan Arya menolak uang segepok dari Dedi Mulyadi itu juga mendapat atensi besar dari masyarakat.

Tak menyerah, Dedi pun memberikan uang segepok di dalam amplop ke bendahara RT rekan Arya. Namun sang bendahara juga menolak uang dari Dedi Mulyadi.

Hingga akhirnya Dedi memaksa dan langsung meletakkan uang tersebut di pangkuan bendahara RT.

"Ini bendaharanya pegang, enggak apa-apa, operasional RT. Ini honorarium dari pertemuan ini kemudian disimpan untuk operasional," imbuh Dedi Mulyadi.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved