135 Ribu Penerima Bansos di Jabar Main Judol, Jakarta Rp 67 Miliar Duit Bansos Ludes, Totalnya Rp1 T

135 ribu penerima bansos di Jabar dan 15 ribu di Jakarta terbukti main judi online

Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Dedy Qurniawan
KOMPAS.com/ANTONIUS ADITYA MAHENDRA
BANSOS JUDOL - Ilustrasi . Sebanyak 135.000 lebih penerima bansos di Jawa Barat dan Jakarta terindikasi menggunakan bantuan untuk bermain judi online (judol), dan kini terancam dicoret dari daftar penerima bantuan. 

BANGKAPOS.COM – Sebanyak 135.938 keluarga penerima manfaat (KPM) di Jawa Barat dicoret dari daftar bantuan sosial (bansos) karena terindikasi bermain judi daring (judol).

Langkah ini merupakan tindak lanjut dari koordinasi antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Pusat Data dan Informasi Kementerian Sosial (Kemensos) serta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

Data yang diterima Kompas, Rabu (30/7/2025), menyebutkan bahwa bansos berupa bahan pokok telah disalurkan kepada 3.981.023 kepala keluarga di Jabar pada triwulan II 2025.

Sementara itu, Program Keluarga Harapan (PKH) menyasar 1.658.959 kepala keluarga dan Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI-JK) menjangkau 15.125.794 jiwa.

Jawa Barat Tertinggi di Indonesia

Kepala Dinas Sosial Jabar, Noneng Komara, menyebut Jabar menjadi salah satu daerah dengan jumlah KPM terindikasi judol tertinggi.

Dari total 603.999 KPM se-Indonesia yang teridentifikasi, Jabar menyumbang hampir 135 ribu kasus.

“Kami akan menindak tegas KPM yang terindikasi terlibat judol. Mereka akan digantikan KPM yang baru,” ujar Noneng.

Nilai Uang Judi Online Tembus Rp1.100 Triliun

Sebelumnya, PPATK memproyeksikan nilai perputaran uang dari judol pada 2025 mencapai Rp 1.100,18 triliun.

Angka ini hampir tiga kali lipat dibandingkan tahun 2024.

“Dulu, kemungkinan kalau dia punya penghasilan Rp1 juta, yang dibuang itu hanya Rp300.000. Sekarang, penghasilan Rp1 juta, tetapi sampai Rp900.000 bisa terbuang untuk judi daring atau bahkan seluruhnya,” kata Kepala PPATK Ivan Yustiavandana, pada 8 Mei 2025.

Sebagian besar situs judol disebut dikendalikan dari luar negeri, dan menyebabkan keluarnya arus modal dari Indonesia secara besar-besaran.

Jakarta Rp67 Miliar, Bogor Tertinggi Setelah Jakbar

Data tahun 2024 menunjukkan Jabar menjadi daerah dengan pengguna judol terbanyak dengan total transaksi mencapai Rp3,8 triliun.

Di tingkat kabupaten/kota, Jakarta Barat mencatat nilai transaksi tertinggi, yakni Rp792 miliar, diikuti Kota Bogor Rp612 miliar.

Khusus di Jakarta, 15.033 penerima bansos terbukti bermain judol dengan total transaksi Rp67 miliar.

Kemensos Coret 200 Ribu Nama, Sisanya Diselidiki

Menteri Sosial Saifullah Yusuf menegaskan pihaknya telah mencoret 228.048 nama dari penerima bansos setelah hasil analisis PPATK.

Halaman
12
Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved