Bangka Pos Hari Ini

Eksotisme Pulau Gelasa Calon Tapak PLTN di Babel, Sesepuh Beberkan Mitos dan Pesan Leluhur

Di balik hamparan bebatuan dan gelombang yang menghempas Pulau Gelasa, terpendam kisah lama yang masih hidup dalam ingatan para tetua masyarakat lokal

Editor: M Ismunadi
Dokumentasi Bapeten
Tim verifikator BAPETEN melakukan kegiatan verifikasi lapangan terhadap lokasi calon tapak PLTN Thorcon 500 di Pulau Gelasa, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada 21-25 Juli 2025. 

Menurutnya, Gelasa punya banyak potensi sekaligus tantangan. Perairannya curam, langsung dalam seperti palung, sehingga kaya akan hasil laut, terutama cumi-cumi. Tapi medannya berat—batu besar mendominasi, hampir tak ada tanah rata, membuat pulau itu sulit dijelajahi hingga ke tengah.

Tak hanya sejarah dan mitos, Pulau Gelasa juga menyatu erat dengan tradisi warga pesisir. Setiap tahun, masyarakat Tanjung Berikat menggelar upacara adat tabur bunga ke laut. Ritual yang dilakukan pada bulan April itu dimaksudkan untuk menolak bala, sekaligus mengucap syukur kepada leluhur atas hasil laut dan keselamatan.

“Kalau angin teduh dan panen bagus, itu pertanda baik. Kami selalu mulai dari pantai sini, berdoa bersama,” ucap Selamet.

Tim verifikator BAPETEN melakukan kegiatan verifikasi lapangan terhadap lokasi calon tapak PLTN Thorcon 500 di Pulau Gelasa, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada 21-25 Juli 2025.
Tim verifikator BAPETEN melakukan kegiatan verifikasi lapangan terhadap lokasi calon tapak PLTN Thorcon 500 di Pulau Gelasa, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada 21-25 Juli 2025. (Dokumentasi BAPETEN)

Tersirat cerita serupa saat Selamet disinggung tentang rencana pembangunan PLTN di Pulau Gelasa. Baginya, Pulau Gelasa tak hanya dilihat dari sisi ekonomi dan teknologi, tetapi juga dimaknai sebagai ruang hidup, tempat sakral, dan warisan kearifan lokal yang tak ternilai.

“Pulau itu bukan cuma batu dan air. Ada jiwa di sana,” katanya.

Dia termasuk warga yang tegas menolak rencana pembangunan PLTN di pulau tersebut karena dinilai akan menghancurkan keseimbangan lingkungan yang sudah terbentuk secara alami.

“Mereka pasti akan menggunakan bahan peledak untuk menghancurkan batu-batu itu. Sedangkan di situ masih banyak penyu yang bertelur. Gimana ke depannya?” ujarnya prihatin.

Selamet juga menyinggung kekhawatiran terhadap limbah dan risiko kegagalan sistem. “Nuklir itu punya limbah. Kalau ada human error, gimana nasib kami? Jangan sampai kami ini jadi Chernobyl kedua yang terkena dampaknya,” tegas Selamet.

Persetujuan Bapeten

Diberitakan sebelumnya, Bapeten menyelesaikan proses verifikasi lapangan terhadap dokumen Program Evaluasi Tapak (PET) dan Sistem Manajemen Evaluasi Tapak (SMET) Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Thorcon 500 di Pulau Gelasa, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Hasil verifikasi menyatakan bahwa data di lapangan sesuai dengan dokumen yang diajukan dilanjutkan dengan Evaluasi Tapak. “Resmi diterbitkan Persetujuan Evaluasi Tapak pada 30 Juli 2025. Surat ini menjadi dasar untuk melanjutkan proyek ke tahap selanjutnya: Persetujuan Evaluasi,” tulis Pengelola Kegiatan Komunikasi Publik BAPETEN, Abdul Qohhar, saat dihubungi Bangka Pos melalui WhatsApp, Selasa (5/8).

Dalam periode evalusi tapak ini, Qohhar menyebut pemohon, dalam hal ini PT Thorcon Power Indonesia (TPI) diwajibkan menyampaikan rangkaian dokumen lanjutan yang menunjukkan aktivitas konkret di tapak, termasuk sistem manajemen kegiatan dan pengumpulan data-data lingkungan sekitar.

“Pada tahap evaluasi ini, pemohon harus mengajukan dokumen program apa saja yang akan mereka lakukan di tapak, bagaimana sistem manajemen mereka, serta menyampaikan data lanjutan seperti meteorologi, demografi, hingga data gelombang laut,” jelas Qohhar.

Tim verifikator BAPETEN melakukan kegiatan verifikasi lapangan terhadap lokasi calon tapak PLTN Thorcon 500 di Pulau Gelasa, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada 21-25 Juli 2025.
Tim verifikator BAPETEN melakukan kegiatan verifikasi lapangan terhadap lokasi calon tapak PLTN Thorcon 500 di Pulau Gelasa, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada 21-25 Juli 2025. (Dokumentasi Bapeten)

Seluruh aktivitas pemohon selama masa evaluasi akan dipantau secara berkala oleh Bapeten. Pemantauan ini bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diambil sesuai dengan standar nasional keselamatan nuklir.

“Data-data yang akan dikumpulkan selama masa evaluasi tapak mencakup data cuaca dan iklim mikro lokal (meteorologi), profil penduduk sekitar tapak (demografi), kondisi gelombang laut dan pasang surut, pemantauan gempa bumi dan aktivitas seismik, rencana sistem manajemen tapak dan pengamanan,” jelas Qohhar.

Sumber: bangkapos
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved