PT MSP Gelar Program ARSARI, Proyek Atasi Masalah Lingkungan dan Sumber Ekonomi Baru
program ARSARI merupakan inisiatif pengembangan masyarakat berbasis lingkungan yang berfokus pada penggunaan alat retort ...
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- PT Mitra Stania Prima (MSP) meluncurkan dan mengembangkan Program Aksi Transformasi Melalui Sumber Daya Arang Ramah Iklim (ARSARI) di Kelurahan Jelitik, Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), sebagai bentuk komitmen terhadap pengelolaan lingkungan berkelanjutan.
Program ARSARI menjadi langkah nyata kolaborasi antara perusahaan dan masyarakat dalam mengatasi permasalahan lingkungan sekaligus menciptakan sumber ekonomi baru melalui pembuatan biochar (arang hayati) dan asap cair yang ramah iklim.
Komisaris PT MSP, Harwendro Adityo Dewanto, menyambut positif pelaksanaan program ini dan menilai bahwa ARSARI merupakan bentuk kepedulian nyata perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar.
“Perusahaan selalu hadir untuk masyarakat, ARSARI memberi bukti bukan janji,” kata Harwendro.
HSE (Health Safety and Environment) PT MSP Sandi mengatakan, program ARSARI merupakan inisiatif pengembangan masyarakat berbasis lingkungan yang berfokus pada penggunaan alat retort sistem tertutup, untuk memproduksi biochar dan asap cair dari limbah batok kelapa secara efisien dan minim emisi.
Melalui pendekatan ini, masyarakat tidak hanya menghasilkan produk berkualitas tinggi, tetapi juga turut berkontribusi dalam pengurangan emisi karbon dari praktik pembakaran terbuka yang sebelumnya umum dilakukan di wilayah tersebut.
Program ini berangkat dari hasil Kajian Life Cycle Assessment (LCA) internal perusahaan, yang menemukan bahwa tanur pantul merupakan salah satu sumber emisi terbesar dalam proses peleburan timah. Sebagai tindak lanjut, PT MSP menerapkan teknologi tanur listrik yang berhasil menekan emisi secara signifikan di area operasionalnya.

Melihat dampak positif tersebut, perusahaan kemudian mengadaptasi prinsip teknologi rendah emisi ini ke masyarakat Kelurahan Jelitik, yang selama ini dikenal sebagai “Kampung Asap” akibat praktik pembakaran limbah batok kelapa secara terbuka.
“Tujuannya adalah menurunkan emisi lingkungan dengan cara pembakaran sistem tertutup (pirolisis) sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui diversifikasi produk kelapa.” Kata Sandi.
Program ini lanjut Sandi melibatkan kelompok binaan PT MSP, di antaranya Kelompok Kelapa, Kelompok Assalam, Kelompok Tani Penghijauan yang berlokasi di Kelurahan Jelitik, Kecamatan Sungailiat dan Desa Mapur serta Desa Cit, Kecamatan Riau Silip, Kabupaten Bangka.
Kelompok-kelompok ini merupakan pelaku utama dalam transformasi praktik pembakaran limbah pertanian (batok kelapa, sekam padi dan lain-lain) secara terbuka menjadi sistem tertutup (pirolisis) yang menghasilkan biochar (arang hayati) dan asap cair (liquid smoke).
Selain fokus pada pengolahan limbah kelapa, kelompok ini juga berperan aktif dalam kegiatan rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS). Biochar yang dihasilkan digunakan sebagai pembenah tanah, membantu memperbaiki struktur tanah berpasir serta meningkatkan daya simpan air dan kesuburan lahan. Program ini dilaksanakan dengan dukungan dan pendampingan langsung dari tim Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) PT MSP.
Program ARSARI mulai diinisiasi sejak tahun 2022 dan terus berkembang hingga kini. Tahap awal berfokus pada uji coba alat dan pelatihan teknis, diikuti oleh peningkatan kapasitas kelompok dan perluasan kegiatan hingga ke rehabilitasi lahan eks tambang ilegal pada tahun-tahun berikutnya.
Hingga saat ini, program telah memasuki tahap integrasi antar kelompok, di mana praktik produksi biochar juga dimanfaatkan untuk mendukung pertanian berkelanjutan dan hasil pertanian kelompok digunakan untuk peningkatan gizi anak di taman baca.
Untuk mendukung keberlanjutan program, PT MSP membangun ARSARI Eco Learning Space, sebuah center of learning yang berfungsi sebagai pusat pelatihan, pendampingan, dan berbagi pengetahuan antar kelompok.
Tingkatkan Pendapatan Daerah, DPRD Babel Dorong BUMD Jadi Penggerak Ekonomi Daerah |
![]() |
---|
Ekonomi Babel Lesu, Penjualan Properti Lelang di KPKNL Minimalis |
![]() |
---|
Ketua DPRD Bangka Barat Harap Kunjungan Presiden Prabowo Berdampak ke Ekonomi Daerah yang Lesu |
![]() |
---|
PT MSP Gandeng KLH RI Gelar Bimtek AMDALnet, Harwendro: Ini Memperkaya Pengetahuan Karyawan |
![]() |
---|
Amerika Serikat Alami Government Shutdown Terpanjang, Ini Penyebab dan Dampaknya, Negara Bisa Tutup |
![]() |
---|