Sosok Ishak Bahar, Eks Cakrabirawa Saksi Hidup Melihat Para Jenderal di Lubang Buaya

Editor: fitriadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ishak Bahar, eks pasukan Cakrabirawa yang melihat jasad para jenderal dengan mata telanjang di lubang buaya saat peristiwa G30SPKI.

Menjelang tengah malam, Ishak dikejutkan dengan kedatangan pasukan Cakrabirawa yang lain.

Mereka kemudian dibagi menjadi beberapa grup dan diberi tugas untuk menculik para perwira TNI AD yang sudah ditargetkan nama-namanya.

Keenam jenderal dan satu perwira TNI AD ini dibawa ke Lubang Buaya pada 1 Oktober 1965.

Ada yang dibawa dalam keadaan hidup, ada pula yang sudah tidak bernyawa.

Tiga dari keenam perwira yang dibawa sudah dalam keadaan meninggal, yaitu Letjen Ahmad Yani, Mayjen M.T. Haryono, dan Brigjen DI Panjaitan.

Sisanya dibawa dalam keadaan masih hidup.

Kemudian, para perwira yang diculik itu dibawa ke Lubang Buaya.

Betapa terkejutnya Ishak setelah ia melihat sejumlah jasad diturunkan dari truk yang membawa ketujuh perwira itu.

Lalu, sejumlah pasukan Cakrabirawa menurunkan seorang pemuda berwajah tegang.

Ia adalah Sukitman, polisi yang ikut diangkut bersamaan dengan penculikan para perwira.

Mengapa Sukitman Ditangkap Pasukan Cakrabirawa?

Nama Sukitman tidak pernah ada dalam daftar nama-nama perwira yang akan diculik oleh pasukan Cakrabirawa.

Namun sialnya, Sukitman ikut ditangkap padahal ia hanya seorang polisi biasa.

Pada malam itu, Sukitman kebetulan sedang melintas di depan rumah Mayjen DI Panjaitan, salah satu target utama penjemputan Cakrabirawa.

Sukitman yang tidak tahu-menahu tentang apa yang terjadi pun tiba-tiba ikut diangkut ke dalam truk menuju ke Lubang Buaya.

Halaman
1234

Berita Terkini