Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Motif Yosef Bunuh Istri dan Anak Kandungnya di Subang Kemungkinan Soal Harta dan Istri Muda

Penulis: Fitriadi
Editor: Dedy Qurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Yosef (55) menangis saat berdoa di makam istri dan anaknya di TPU Istuning, Desa Jalancagak, Kabupaten Subang, Jumat (8/10/2021). Tampak Yosef didampingi kuasa hukumnya saat ziarah ke makam Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23).

BANGKAPOS.COM, SUBANG - Motif pembunuhan sadis ibu dan putrinya di Subang, Jawa Barat, pada 2021 silam masih misteri.

Polisi masih mengorek keterangan dari lima tersangka yang dalam beberapa hari ini berhasil diamankan.

Pelaku pembunuhan terungkap setelah satu di antara lima tersangka, membuat pengakuan mengejutkan.

Dia adalah Muhamad Ramdanu alias Danu, keponakan Tuti Suhartini (55) satu di antara korban terbunuh.

Danu mengungkap pelaku pembunuhan tersebut adalah Yosef Hidayah, suami dari Tuti Suhartini sendiri.

Istri siri Yosef dan dua anaknya juga terlibat.

Seperti diberitakan, Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (22) ditemukan tewas di bagasi mobilnya yang diparkir di halaman rumah di Desa Cijengkol, Kecamatan Serangpanjang, Kabupaten Subang, Jawa Barat, pada 18 Agustus 2021 silam.

Dua tahun berlalu, kasus ini baru terkuak. Tuti dan Amalia tewas ditangan Yosep Hidayah yang tak lain adalah suami Tuti dan ayah kandung Amalia.

Setidaknya itu berdasarkan pengakuan Muhamad Ramdanu alias Danu, saksi kunci yang mengaku membantu Yosef saat mengeksekusi kedua korban pada 18 Agustus 2021 lalu.

Kasus yang sempat menjadi misteri selama dua tahun pun menimbulkan pertanyaan. Mengapa Yosef begitu tega menghabisi kedua orang yang mestinya disayangi dan dilindungi.

Yosep dan Danu kini telah menjadi tersangka. Selain itu ada tiga orang lain yang juga dijadikan tersangka yaitu Mimin Mintarsih (istri kedua Yosep) dan dua anak Mimin, Abi dan Arigi.

Saat ini Polda Jabar terus memperdalam kasus tersebut dan sedang meminta keterangan kepada para pelaku.

Namun hingga kini, polisi belum mengungkap motif dari pembunuhan tersebut.

Beberapa motif yang kemungkinan berkaitan dengan peristiwa berdarah tersebut berdasarkan pengakuan para saksi adalah harta dan keluarga.

Seperti diketahui kedua korban adalah pengelola Yayasan Bina Prestasi Nasional sebuah lembaga pendidikan di di Desa Cijengkol, Kecamatan Serangpanjang, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Halaman
1234

Berita Terkini