Pangkalpinang Kekurangan Guru dan Tenaga Kesehatan, Pemkot Ajukan Tambahan Formasi PPPK ke Menpan RB
Pj Wali Kota Pangkalpinang, M. Unu Ibnudin, mengungkapkan kekurangan guru dan tenaga kesehatan masih jadi masalah serius.....
Penulis: M Zulkodri CC | Editor: M Zulkodri
BANGKAPOS.COM--Penjabat (Pj) Wali Kota Pangkalpinang, M. Unu Ibnudin, menegaskan bahwa kebutuhan tenaga guru dan tenaga kesehatan di wilayahnya masih jauh dari cukup.
Padahal, Pemkot sudah melantik ratusan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) sepanjang tahun 2024.
“Guru dan tenaga kesehatan itu tulang punggung pelayanan dasar masyarakat. Sampai saat ini jumlahnya masih kurang untuk memenuhi kebutuhan di Kota Pangkalpinang,” ujar Unu usai melantik 12 PPPK tahap II di Smart Room Center (SRC) Kantor Wali Kota Pangkalpinang, Senin (8/9/2025).
Dari jumlah yang baru dilantik, 11 orang berasal dari formasi guru dan 1 orang dari tenaga kesehatan.
Menurut Unu, keberadaan tenaga pendidik sangat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan generasi muda, sementara tenaga medis dibutuhkan agar pelayanan kesehatan bisa merata hingga tingkat dasar.
“Kami sudah mengajukan usulan tambahan formasi ke Menpan RB dan BKN. Mudah-mudahan bisa diakomodir agar pelayanan pendidikan dan kesehatan semakin optimal,” tegasnya.
Unu menambahkan, pemerintah daerah berkomitmen memenuhi kebutuhan tenaga ASN, baik melalui perekrutan PPPK maupun dengan mendorong dibukanya kembali formasi CPNS di masa mendatang.
Sementara itu, Kepala BKPSDMD Pangkalpinang, Fahrizal, mengungkapkan bahwa total PPPK yang dilantik sepanjang 2024 mencapai 149 orang.
Adapun jumlah peserta seleksi PPPK tahun ini mencapai 2.778 orang, mayoritas dari tenaga non-ASN.
“Banyak yang sudah lama mengabdi, tapi belum semua mendapat formasi karena keterbatasan kuota. Kami berharap ke depan kebutuhan tenaga guru, kesehatan, dan teknis dapat segera terisi,” kata Fahrizal.
Fahrizal, menyampaikan bahwa jumlah total peserta seleksi PPPK tahun ini mencapai 2.778 orang.
Dari angka tersebut, sebanyak 2.303 orang merupakan tenaga non ASN yang tercatat dalam database, sementara 475 orang lainnya adalah non ASN non-database dengan masa kerja lebih dari dua tahun.
“Kami sudah bersurat ke Kementerian PAN-RB dan BKN agar para peserta ini bisa diakomodir, termasuk yang belum mendapatkan formasi. Mereka sejatinya telah mengikuti tahapan seleksi, hanya saja formasi yang tersedia terbatas. Tinggal menunggu penetapan dan pengumuman resmi, setelah itu baru mengisi daftar riwayat hidup untuk diangkat sebagai PPPK penuh waktu,” jelas Fahrizal kepada Bangkapos.com, Senin (8/9/2025).
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa selain kebutuhan guru dan tenaga kesehatan, Pemkot juga membutuhkan tenaga teknis di sejumlah bidang strategis.
Beberapa di antaranya mencakup posisi keuangan, pranata komputer, administrasi, dan jabatan teknis lain yang masih kosong.
BPOM Pangkalpinang Gelar Bimtek, Tekan Peredaran Obat Herbal Ilegal Mengandung BKO |
![]() |
---|
Pengawasan Diperketat, BPOM Pangkalpinang Fokus Berantas Obat Herbal Ilegal |
![]() |
---|
Taruna SMKN 4 Pangkalpinang Dapat Wejangan Khusus dari Dir Binmas Polda Babel |
![]() |
---|
2.778 Non ASN Berebut Kursi PPPK, Pemkot Pangkalpinang Butuh Tenaga Teknis |
![]() |
---|
Pangkalpinang Kekurangan Guru dan Tenaga Kesehatan, Ajukan Tambahan Formasi ke BKN dan Menpan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.