Tribunners

8 Hal yang Harus Dipersiapkan Fresh Graduate untuk Memasuki Dunia Kerja

Hendaknya persiapan ini dimulai tahun terakhir pendidikan agar persiapannya cukup matang ketika lulus dari perguruan tinggi.

Editor: suhendri
Dokumentasi Echy Alsepvani
Echy Alsepvani - Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Bangka Belitung 

Oleh: Echy Alsepvani - Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Bangka Belitung

FRESH GRADUATE  atau yang dikenal dengan lulusan baru merupakan seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan tinggi yang belum banyak atau bahkan belum memiliki pengalaman kerja formal. Transisi memasuki dunia kerja bagi fresh graduate tentu memiliki tantangan tersendiri. 

Berdasarkan Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada 5 November 2024, jumlah angkatan kerja pada Agustus 2024 sebanyak 803.298 orang, naik 17.671 orang dibanding Agustus 202. Tingkat pengangguran terbuka (TPT) Agustus 2024 sebesar 4,63 persen, naik sebesar 0,07 persen poin dibandingkan dengan Agustus 2023.

Persiapan yang matang akan mempermudah fresh graduate dalam beradaptasi dengan lingkungan kerja, serta meningkatkan peluang untuk sukses dalam karier. Berikut 8 hal yang dapat dijadikan fokus para fresh graduate dalam memasuki dunia kerja: 

1. Peningkatan keterampilan (hard skills dan soft skills)
Hard skills. Ini adalah keterampilan teknis yang sesuai dengan bidang pekerjaan yang diinginkan. Misalnya, untuk fresh graduate jurusan IT, keterampilan pemrograman atau penggunaan software tertentu akan sangat penting. Untuk yang bergelut di bidang desain, keterampilan menggunakan aplikasi desain seperti Adobe Photoshop atau AutoCAD akan sangat dibutuhkan.

Soft skills. Kemampuan berkomunikasi, kerja sama dalam tim, manajemen waktu, dan kepemimpinan adalah beberapa soft skills yang sangat dicari oleh perusahaan. Fresh graduate perlu belajar untuk mengembangkan keterampilan ini, baik melalui pengalaman organisasi di kampus, magang, atau pelatihan-pelatihan lainnya.

2. Pengalaman kerja (magang dan proyek praktis)
Pengalaman kerja menjadi salah satu aspek penting yang membuat fresh graduate lebih siap menghadapi dunia kerja. Jika fresh graduate belum memiliki pengalaman kerja penuh waktu, magang dapat menjadi cara yang efektif untuk mengenal dunia kerja dan mengembangkan keterampilan praktis.

Magang. Magang memberi kesempatan untuk belajar langsung di lapangan, mengenal budaya perusahaan, serta mengembangkan kemampuan teknis dan interpersonal. Penelitian oleh Amit Seal Ami et al. (2020) di Universitas Dhaka menunjukkan bahwa mahasiswa yang mengikuti program magang memiliki kinerja yang lebih baik di dunia kerja dibandingkan dengan mereka yang tidak mengikuti magang. Pengalaman praktis ini meningkatkan kesiapan kerja dan memperbesar peluang diterima bekerja.

Proyek praktis: Dalam beberapa program pendidikan, mahasiswa juga bisa terlibat dalam proyek praktis atau tugas akhir yang berkaitan langsung dengan industri, memberikan pengalaman yang relevan dengan pekerjaan yang diinginkan.

3. Penguasaan teknologi dan digitalisasi
Di era digital saat ini, keterampilan dalam menggunakan teknologi menjadi sangat penting. Fresh graduate yang memiliki kemampuan dalam menggunakan perangkat lunak yang relevan dengan industri mereka, serta keterampilan dalam analisis data dan penggunaan teknologi informasi, akan memiliki keunggulan dalam memasuki dunia kerja.

Tuntutan industri 4.0

Menurut Klaus Schwab, pendiri dan Executive Chairman dari World Economic Forum, dalam bukunya The Fourth Industrial Revolution, kita berada di tengah revolusi industri keempat yang ditandai dengan perkembangan teknologi digital, fisik, dan biologis yang semakin terintegrasi. Oleh karena itu, fresh graduate harus siap mengadopsi teknologi dan digitalisasi agar dapat bersaing di pasar tenaga kerja global yang semakin maju dan terkoneksi.

Peningkatan keterampilan digital

Sebuah laporan dari McKinsey and Company menyatakan bahwa 87 persen pekerja di seluruh dunia membutuhkan keterampilan digital untuk dapat bertahan di dunia kerja masa depan. Ini berarti bahwa kemampuan mengoperasikan alat digital seperti perangkat lunak, aplikasi berbasis cloud, dan sistem otomatisasi menjadi keterampilan dasar yang diperlukan oleh perusahaan untuk meningkatkan efisiensi operasional.

Kemudahan akses informasi dan kolaborasi

Dalam The Digital Transformation Playbook, co-author David L. Rogers menyatakan bahwa digitalisasi memungkinkan perusahaan dan individu untuk mengakses informasi lebih cepat dan melakukan kolaborasi secara efisien meskipun terpisah oleh jarak. Fresh graduate yang menguasai teknologi akan lebih siap untuk bekerja secara remote, berkolaborasi dengan tim global, dan memanfaatkan data untuk membuat keputusan yang lebih tepat.

Tantangan kompetisi global

Dalam dunia kerja global yang semakin kompetitif, kemampuan digital menjadi salah satu faktor penentu dalam meraih kesuksesan. Menurut Forbes, kemampuan untuk memahami dan menerapkan teknologi terbaru di bidang pekerjaan tertentu tidak hanya memberikan keuntungan, tetapi juga membedakan kandidat yang lebih berkompeten dibandingkan yang lainnya.

Secara keseluruhan, penguasaan teknologi dan digitalisasi tidak hanya memberi keuntungan dalam hal efisiensi dan produktivitas, tetapi juga merupakan kunci untuk bertahan dan berkembang dalam dunia kerja yang semakin didorong oleh kemajuan teknologi. Fresh graduate yang mampu beradaptasi dan memanfaatkan teknologi akan memiliki peluang lebih besar untuk sukses.

4. Kesiapan mental dan sikap positif
Penelitian oleh Firdaus dan Cahyanti (2022) dari Universitas Airlangga menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara grit (semangat dan ketekunan) dan kesiapan kerja pada fresh graduate. Dalam studi tersebut, ditemukan bahwa semakin tinggi tingkat grit individu, semakin tinggi pula kesiapan kerja yang dimilikinya

Fleksibilitas dan adaptasi. Dunia kerja selalu berubah, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat sangat penting. Fresh graduate harus siap untuk bekerja dalam berbagai situasi dan memahami bahwa tidak semua hal akan sesuai dengan yang diharapkan.

Percaya diri dan proaktif. Menunjukkan sikap percaya diri, baik dalam wawancara maupun di tempat kerja, serta menjadi proaktif dalam mencari solusi adalah sikap yang sangat dihargai oleh pemberi kerja.

5. Membangun jejaring (networking)
Jejaring profesional. Fresh graduate sebaiknya mulai membangun jejaring profesional sejak masa kuliah. Hal ini dapat dilakukan dengan mengikuti seminar, konferensi, atau acara networking di bidang yang diminati. Jejaring ini bisa membuka peluang kerja serta memberi wawasan tentang perkembangan industri terkini.
 
LinkedIn. Memiliki akun LinkedIn yang baik dan aktif akan membantu fresh graduate terhubung dengan profesional lain di industri yang diinginkan. LinkedIn sebagai “social network site”. Di literatur klasik, Boyd & Ellison mendefinisikan SNS sebagai layanan yang memungkinkan pengguna membangun profil, membuat daftar koneksi, dan menelusuri jejaring itu—kerangka yang menjelaskan kenapa visibilitas dan struktur koneksi di LinkedIn sangat menentukan peluang.

6. Pengetahuan tentang dunia kerja dan industri terkait
Fresh graduate perlu melakukan riset tentang perusahaan dan industri yang mereka tuju. Mereka harus mengetahui:

* Profil perusahaan. Mengetahui visi, misi, dan budaya perusahaan yang dilamar akan memberi keunggulan saat melamar kerja.

* Tren industri. Memahami tren dan tantangan yang sedang dihadapi industri tempat mereka akan bekerja, baik itu di bidang teknologi, manufaktur, atau lainnya.

7. Mempersiapkan CV dan surat lamaran yang menarik
CV dan surat lamaran adalah dokumen pertama yang dilihat oleh perekrut. Lindsey Pollak seorang multigenerational work expert, berpendapat bahwa desain dan format yang baik dapat memberi nilai tambah bagi CV dan surat lamaran. Penggunaan desain yang rapi dan profesional menunjukkan bahwa kandidat memperhatikan detail dan mampu mempresentasikan diri secara profesional.

CV yang tepat. Bagi fresh graduate, yang seringkali belum memiliki banyak pengalaman kerja, CV dan surat lamaran memberikan kesempatan untuk menunjukkan potensi mereka. Menurut Julie Jansen, seorang pelatih karier, fresh graduate dapat menonjolkan pengalaman magang, proyek akademik, dan kegiatan ekstrakurikuler yang relevan. Dengan cara ini, meskipun mereka tidak memiliki pengalaman kerja yang panjang, mereka masih bisa menunjukkan keahlian dan kemampuan yang bisa diterapkan dalam pekerjaan yang dilamar.

Surat lamaran yang menarik. Surat lamaran harus mencerminkan minat dan kemampuan yang dimiliki, serta bagaimana kandidat bisa memberikan kontribusi di perusahaan tersebut.

Pentingnya untuk mengetahui CV dan surat lamaran yang baik. Fresh graduate bisa mengikuti kelas-kelas seminar ataupun pelatihan cara membuat CV dan surat lamaran yang sesuai dengan standar profesional. Sebagai ex-recruiter di sebuah perusahaan multinasional CV dan surat lamaran merupakan refleksi dari calon kandidat sehingga sangat amat penting untuk mempersiapkan CV dan resume diri. 

8. Kemampuan untuk belajar secara mandiri
Di dunia kerja, tidak semua keterampilan yang dibutuhkan akan diajarkan di perguruan tinggi. Fresh graduate perlu memiliki kemampuan untuk terus belajar secara mandiri, mencari informasi, membaca buku, atau mengikuti kursus online untuk mengembangkan keterampilan baru yang relevan dengan pekerjaan yang diinginkan.

Demikian 8 hal yang perlu dipersiapkan oleh calon pekerja atau lulusan muda sebelum memasuki dunia kerja. Hendaknya persiapan ini dimulai tahun terakhir pendidikan agar persiapannya cukup matang ketika lulus dari perguruan tinggi. (*)

Sumber: bangkapos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved