Berita Bangka Selatan

ASN Bangka Selatan Didorong Perkuat Ketahanan Keluarga, Jangan Gampang Ucap Cerai

Program ini agar para abdi negara tak mudah melempar kata cerai saat berselisih dalam kehidupan membina bahtera rumah tangga

Bangkapos.com/Cepi Marlianto
Kepala Bidang Pembinaan dan Informasi Pegawai Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BKPSDMD) Kabupaten Bangka Selatan, Lisbeth.  

BANGKAPOS.COM, BANGKA – Di tengah maraknya Aparatur Sipil Negara ( ASN ) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang terseret kasus perceraian, pembinaan ketahanan keluarga kini jadi tameng utama. 

Program ini agar para abdi negara tak mudah melempar kata cerai saat berselisih dalam kehidupan membina bahtera rumah tangga.

Dengan demikian ASN tidak hanya jabatan yang perlu dipertahankan, tapi juga rumah tangga.

Kepala Bidang Pembinaan dan Informasi Pegawai Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BKPSDMD) Kabupaten Bangka Selatan, Lisbeth berujar upaya pembinaan terhadap ASN terus diperkuat.

Salah satunya melalui pendekatan ketahanan keluarga untuk mengantisipasi perceraian.

Oleh karena itu, diingatkan untuk menahan diri, berpikir panjang dan jangan buru-buru mengajukan gugatan cerai, apalagi hanya karena ego atau perbedaan pendapatan.

“BKPSDMD berupaya maksimal agar ASN jangan sampai cerai. Kita harus berpikir juga anak-anak, kasihan jika orang tuanya berpisah,” kata dia kepada Bangkapos.com, Kamis (23/10/2025).

Dalam setiap proses mediasi, BKPSDMD tak hanya duduk manis. Pihaknya aktif memberi nasihat, bahkan kadang jadi penengah dadakan demi mengembalikan keharmonisan rumah tangga ASN yang sedang goyah.

Dengan memberikan wejangan dan dorongan untuk rujuk. Tetapi kalau semua pintu sudah tertutup rapat, barulah proses perceraian dilanjutkan ke tahap berikutnya.

Sebagai langkah pencegahan, ASN juga diarahkan untuk mengikuti berbagai kegiatan pembinaan seperti webinar yang diselenggarakan oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN).

Kegiatan tersebut mengangkat tema keharmonisan rumah tangga dan strategi membangun komunikasi sehat antar pasangan. Para ASN diharapkan bisa belajar cara menjaga cinta tetap hidup di tengah rutinitas kerja yang padat dan tekanan birokrasi.

“Biasanya ASN kami arahkan untuk mengikuti webinar tersebut. Agar bisa membina rumah tangga yang harmonis,” beber Lisbeth.

Dirinya mengingatkan agar ASN tidak terlena dengan jabatan atau pendapatan yang lebih tinggi. Terutama bagi ASN perempuan yang kerap menjadi pihak penggugat.

Jangan sampai karena jabatan atau penghasilan lebih tinggi dari suami, membuat kaum perempuan jadi meremehkan pasangan. Kunci utama ketahanan keluarga ASN bukan pada banyaknya pendapatan.

Tetapi pada kuatnya komunikasi dan rasa saling menghargai. ASN diingatkan agar jangan gampang mengucapkan kata cerai. Lebih baik introspeksi, perbaiki hubungan, dan pikirkan masa depan anak-anak.

Sumber: bangkapos
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved