Berita Bangka Belitung
BGN Soroti Jarak Dapur SPPG di Bangka Belitung, Khawatir Makanan Cepat Basi
jangan sampai karena berdekatan, ada satu dapur yang harus melayani jauh sekali. Jauh sekali itu apa? di atas dari enam kilometer ...
Penulis: Rizki Irianda Pahlevy | Editor: Asmadi Pandapotan Siregar
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Badan Gizi Nasional (BGN) menyoroti lokasi dan jarak antar Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola BGN, Tigor Pangaribuan mengatakan, banyak dapur SPPG di Babel yang saling berhimpitan sehingga berpotensi menghambat distribusi makanan ke sekolah.
"Yang paling utama itu adalah banyaknya dapur-dapur yang berhimpitan, jadi mereka berdekatan. Kalau solusinya, kalau menurut saya, sepanjang masih melayani dalam jumlah radius enam kilometer dari penerima manfaat, itu masih bisa," ujar Tigor usai sosialisasi di Hotel Soll Marina, Bangka Tengah, Kamis (23/10/2025).
Dengan jarak SPPG yang ideal, diungkapkan Tigor Pangaribuan dapat mengoptimalkan pengantaran ke sekolah-sekolah dengan baik.
"Jadi jangan sampai karena berdekatan, ada satu dapur yang harus melayani jauh sekali. Jauh sekali itu apa? di atas dari enam kilometer atau lebih dari tiga puluh menit, karena nanti makanannya bisa menjadi basi dan itu yang paling kita khawatirkan," jelasnya.
Tak hanya faktor jarak antar SPPG, namun antisipasi kelangkaan bahan pangan juga menjadi antisipasi yang perlu diperhatikan seluruh pihak.
"Memang untuk bahan pangan, disini kebanyakan dari Palembang atau Padang. Jadi itu diskusi sudah pernah saya lakukan bersama Pak Gubernur, itu harus dengan bantuan Pemda dan seluruh masyarakat," bebernya.
Tigor Pangaribuan mengatakan bahan pangan yang berpotensi terjadinya kelangkaan, justru perlu dimanfaatkan masyarakat Provinsi Bangka Belitung untuk dapat berpartisipasi dalam program tersebut.
"Bangka Belitung harusnya mau bertani sekarang ini, karena pasti dibeli kan oleh dapur-dapur. Bagaimana supaya Bangka Belitung menyiapkan diri, dengan mulai membangun prasarana pertanian. Jadi memproduksi sayur, produksi ayam petelur maupun ayam pedaging, dan juga ikan," ucapnya.
Terlebih untuk Provinsi Bangka Belitung diketahui membutuhkan 120 SPPG, guna memaksimalkan program MBG dapat berjalan lancar.
"Ya, kalau dihitung dengan uang, itu kalau Rp 10 Miliar per dapur, itu lebih kurang Rp 1,2 triliun dana untuk makan bergizi gratis bagi Bangka Belitung," katanya.
Sementara itu pihaknya menegaskan untuk seluruh pihak untuk segera membangun SPPG, mengingat Provinsi Bangka Belitung kini baru 36 SPPG yang beroperasi.
"Usulan sih sudah penuh semua untuk 120 sudah penuh, cuman kita masih melihat ada yang sangat lambat karena itu nanti akan kami tegur. Kalau dia tidak mempercepat, maka akan di-rollback supaya tidak menghambat yang lain untuk masuk," ungkapnya. (Bangkapos.com/Rizky Irianda Pahlevy)
| Satgas Pangan Polda Babel dan Bapanas RI Cek Harga Beras, Pastikan Stabil dan Sesuai HET |
|
|---|
| Perkuat Ketahanan Pangan, BI Babel Kirim Petani Belajar Teknologi Pertanian Modern ke Jawa Timur |
|
|---|
| Pesta Olahraga Empat Tahunan, Ini Syarat Wajib Cabor untuk Ikuti Porprov 2026 |
|
|---|
| Tim Monev Stamarena Polri Tinjau Pelayanan Publik di Polda Babel, Apresiasi Peningkatan Kinerja |
|
|---|
| Polda Babel Jadi Contoh Dukungan Nyata Program Makan Bergizi Gratis Presiden Prabowo |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.