Berita Bangka Belitung

Prodi Sosiologi UBB Dukung Pengakuan Identitas Penghayat Kepercayaan Mapor di Bangka

Dukcapil Kabupaten Bangka siap melayani pembuatan Kartu Keluarga (KK), KTP-el, dan Kartu Identitas Anak (KIA) bagi masyarakat ...

Istimewa/ Dok Herza
FOTO BERSAMA -- Dosen dan mahasiswa Program Studi Sosiologi Universitas Bangka Belitung (UBB) berfoto bersama warga Mapor, perwakilan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bangka, serta Lembaga Adat Mapor usai kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk "Pemberdayaan Orang Mapor melalui Pengakuan Identitas Penghayat Kepercayaan dalam Layanan Publik Prima" di Gebong Memarong, Dusun Air Abik, Kecamatan Belinyu.  

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Program Studi (Prodi) Sosiologi Universitas Bangka Belitung (UBB) melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertajuk “Pemberdayaan Orang Mapor melalui Pengakuan Identitas Penghayat Kepercayaan dalam Layanan Publik Prima”, di Gebong Memarong, Dusun Air Abik, Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka.

Kegiatan ini dibuka oleh Koordinator Prodi Sosiologi UBB, Herza, M.A., yang menegaskan pentingnya peran sosiologi dalam memperkuat hubungan antara dunia akademik dan kehidupan sosial masyarakat adat.

"Ini adalah wujud nyata komitmen Prodi Sosiologi UBB untuk menghadirkan ilmu yang berpihak pada masyarakat, terutama dalam memperjuangkan pengakuan identitas dan hak-hak penghayat kepercayaan," ujar Herza kepada Bangkapos.com, Jumat (31/10/2025).

Ia berharap, kegiatan tersebut dapat membantu warga Mapor di Air Abik dan Pejem untuk memperkuat identitas mereka, baik secara administratif maupun sebagai masyarakat adat.

Kegiatan pengabdian menghadirkan tiga narasumber, yakni Teungku Sayyid Deqy, penulis buku "Korpus Mapur dalam Islamisasi Bangka"; Rahmat Gunawan, M.Si, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Bangka; serta Dr. Iskandar Zulkarnain, M.A, dosen Sosiologi UBB sekaligus koordinator pelaksana kegiatan.

Hadir pula masyarakat Mapor dari berbagai wilayah di Kecamatan Belinyu, di antaranya Dusun Air Abik, Desa Pejem, dan Tuing, serta perangkat desa, perwakilan kecamatan, dan perwakilan CSR PT Timah Tbk yang menjadi mitra pelestarian adat Mapor.

Dalam paparannya, Rahmat Gunawan menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk memberikan layanan administrasi kependudukan yang inklusif bagi penghayat kepercayaan.

"Dukcapil Kabupaten Bangka siap melayani pembuatan Kartu Keluarga (KK), KTP-el, dan Kartu Identitas Anak (KIA) bagi masyarakat Mapor yang memeluk kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Cukup membawa dokumen pendukung, dan akan kami proses," jelasnya.

Sementara itu, Dekan FISIP UBB Dr. Iskandar Zulkarnain mengungkapkan adanya fenomena depopulasi atau penurunan jumlah penghayat kepercayaan di kalangan masyarakat Mapor. Berdasarkan data awal, jumlah penghayat tercatat sekitar 700 orang, sempat meningkat menjadi 1.200 orang, namun menurun drastis menjadi 300–400 orang pada pendataan terakhir.

"Penurunan ini disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari tekanan sosial, pergeseran generasi, hingga kekhawatiran dalam urusan administrasi. Masih ada ketakutan bahwa jika identitas di KTP tertulis ‘penghayat kepercayaan’, maka akan muncul kesulitan dalam pelayanan publik," ujar Dekan FISIP UBB itu.

Iskandar menambahkan, pelestarian kepercayaan masyarakat Mapor tidak dapat dipisahkan dari praktik adat dan tradisi yang hidup di tengah komunitas.

"Selama kegiatan seperti berume, bekebun, beladang, menimbong, nuju jerami, naber, dan matic masih dijalankan, serta ajaran tentang Tuhan, manusia, dan semesta tetap dipegang, maka jati diri masyarakat Mapor tidak akan hilang. Justru di situlah kekuatan sosial mereka tumbuh," katanya.

Narasumber lainnya, Teungku Sayyid Deqy, menyoroti bahwa pengakuan terhadap identitas penghayat kepercayaan tak hanya sebatas urusan administrasi, tetapi juga terkait dengan keberlanjutan sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat adat.

"Selama nilai budaya dan gotong royong tetap dijaga, masyarakat Mapor akan tetap kuat dan berdaulat dalam keyakinannya," tuturnya.

Sebagai tindak lanjut, tim pengabdian Prodi Sosiologi UBB bersama Dinas Dukcapil Kabupaten Bangka akan memfasilitasi proses peralihan identitas bagi masyarakat Mapor yang masih tercatat sebagai pemeluk salah satu agama besar di KTP dan KK-nya, untuk kembali sesuai kepercayaan mereka kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Sumber: bangkapos.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved