Tribunners
Mengapa Kota Pokrovsk Jadi Kunci di Perang Rusia-Ukraina?
Kota Pokrovsk menjadi salah satu pertempuran penting dalam perang Rusia-Ukraina.
Oleh: Muhammad Amir Yusuf, S.I.P., M.A. - Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Bangka Belitung
BEBERAPA hari terakhir situasi Perang Rusia-Ukraina menarik perhatian dunia, pasalnya banyak beredar informasi atas pengepungan pasukan Ukraina oleh Rusia di Kota Pokrovsk, Ukraina Timur. Pasukan Ukraina bertahan melindungi kota tersebut dari serangan pasukan Rusia, namun dalam perkembangannya Kota Pokrovsk telah terkepung dari sisi utara dan selatan. Banyak media berita internasional yang mengangkat perkembangan situasi ini.
Lantas apa yang membuat situasi di Kota Pokrovsk menjadi pembahasan panas di kancah
dunia internasional?
Kota Pokrovsk sebagai Gerbang Donetsk
Kota Pokrovsk adalah kota yang terletak di Donetsk Oblast, Ukraina Timur. Kota ini adalah salah satu kota yang strategis yang menghubungkan Kota Donetsk dengan Kota Dnipro sehingga kota ini digunakan oleh Angkatan Bersenjata Ukraina sebagai gerbang dan benteng.
Kota ini juga digunakan sebagai pusat logisitik dan operasi militer Ukraina dalam usahanya untuk mengambil kembali kawasan Donbass dari Rusia. Hal ini karena Kota Pokrovsk adalah pusat dari jalur logistik jalan raya dan perkeretaapian. Pada situasi bulan November 2025 ini, Ukraina hanya menguasai 10 persen dari wilayah Donbas sehingga situasi pertahanan di Kota Pokrovsk sangat genting bagi Ukraina (Newsroom, 2025) .
Pertempuran Penting
Kota Pokrovsk menjadi salah satu pertempuran penting dalam perang Rusia-Ukraina. Alasannya adalah keinginan Rusia untuk menggunakan Kota Pokrovsk sebagai langkah strategi besarnya untuk mengambil wilayah Donbass yang masih dikontrol oleh pihak Ukraina. Selain menjadi pusat dari jalur logistik jalan raya dan perkeretaapian, kota ini juga menjadi salah satu pusat industri pertambangan batu bara dan industri metalurgi.
Meskipun industri-industri ini berhenti karena perang, menurut Pavel Lisyansky, kepala Strategic Research and Security Institute, Ukraina mengatakan bahwa Rusia ingin menggunakan industri kota ini untuk membantu memproduksi senjata atau barang-barang militer (Mirovalev, 2025) .
Situasi yang Terus Berubah
Situasi di Kota Pokrovsk yang cepat berubah menyebabkan perbedaan informasi, di mana pemerintah pusat Ukraina membantah atas terkepungnya militer Ukraina di kota tersebut dan masih menahan laju serangan militer Rusia. Di sisi lain, informasi di kota tersebut menunjukkan bahwa pasukan Ukraina kalah jumlah dan lebih dari 1.000 tentara berisiko terkepung.
Menurut the DeepState monitoring group menunjukan bahwa situasi secara langsung di Kota Pokrovsk sangat rumit dan tidak jelas di mana peta Open-source intelligence menunjukkan sebagian besar kota masih sengketa dan menciptakan kondisi ‘no-man’s land’ (Gozzi & Kirby, 2025) .
Dampaknya bagi Rusia dan Ukraina
Kejatuhan Pokrovsk dapat berpotensi mengubah peta perang Rusia-Ukraina. Rusia tidak lagi menggunakan strategi serangan frontal seperti yang dilakukan pada pertempuran di Kota Bakhmut, namun menggunakan strategi modern dengan menggabungkan taktik pengepungan dengan serangan drone dan senjata akurat. Pihak Ukraina dikhawatirkan berada di posisi yang sulit karena masalah sumber daya dan personel militer.
Kejatuhan Kota Pokrovsk dapat berdampak pada hilangnya rute suplai logistik, moral pasukan, dan dapat membuka kemungkinan serangan ofensif Rusia ke kota-kota lainnya. Selain itu, kehilangan kota tersebut dapat meningkatkan moral dan legitimasi Rusia serta membuat negara-negara Barat yang mendukung Ukraina untuk ragu atas kemungkinan kemenangan Ukraina secara penuh (Khan, 2025) .
Perspektif Neorealisme
Dalam kajian hubungan internasional, teori neorealisme melihat bagaimana pertempuran Kota Pokrovsk menunjukkan dinamika geopolitik dan geostrategi internasional yang kompetitif berdasarkan struktur anarki dan usaha penyeimbangan kekuasaan (balance of power) (Waltz, 1979) .
Bagi Rusia, Kota Pokrovsk adalah bagian penting dalam usahanya untuk melegitimasi kekuasaannya atas kawasan Donbass sebagai bagian resmi dari wilayah negaranya tanpa memedulikan penolakan dari Ukraina dan komunitas internasional (Newsroom, 2025) .
Adapun bagi Ukraina, Kota Pokrovsk adalah bagian dari kedaulatan negaranya sehingga mempertahankan kota ini adalah usahanya untuk melaksanakan usaha penyeimbangan kekuasaan (balance of power) terhadap Rusia di dunia internasional yang anarki.
Konflik ini telah menegaskan kembali bahwa tidak ada otoritas yang lebih tinggi dari negara yang mampu mencegah perebutan kekuasaan antarnegara/pihak sehingga akan membuat struktur internasional yang anarki.
| Membaca Bukan Sekadar Hobi, tetapi Kebutuhan Hidup |
|
|---|
| Agile Management: Strategi Cerdas Membangun Ekonomi Kemaritiman Bangka Belitung yang Berdaya Saing |
|
|---|
| Mendorong Polisi Menjadi Bestinya Masyarakat |
|
|---|
| Kelangkaan BBM di Bangka: Dalam Persfektif Ekonomi Islam, Masalah Distribusi atau Pengawasan? |
|
|---|
| Menjadi Guru Hebat |
|
|---|
