Sosok Adwin Haryo Indrawan Anak Eks Menkeu Sri Mulyani, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Lulusan UI

Adwin Haryo Indrawan adalah anak kedua dari pasangan Sri Mulyani dan Tonny Sumartono.

Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: Evan Saputra
Kolase IG/smindrawati
ANAK SRI MULYANI -- (kiri) Potret Adwin Haryo Indrawan anak eks Menkeu Sri Mulyani / Adwin wisuda di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 

Sri Mulyani menjabat sebagai Menteri Keuangan selama 13 tahun, yakni dari pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Sebelumnya, ada Ali Wardhana yang pernah menjabat sebagai Bendahara Negara sejak tahun 1968–1983 (± 15 tahun).

Sri Mulyani pertama kali menjabat sebagai Menkeu pada 2005–2010 (era Presiden SBY). 

Kemudian pada 2016–2024 (era Presiden Jokowi).

Lalu kembali menjabat sebagai Menkeu di era Presiden Prabowo sejak Oktober 2024. 

Rekam Jejak Sri Mulyani

Sri Mulyani lahir di Bandar Lampung, 26 Agustus 1962.

Sri Mulyani merupakan ekonom terkemuka Indonesia berdarah Jawa, kedua orang tuanya berasal dari Kebumen, Jawa Tengah.

Selain dikenal sebagai Menteri Keuangan, Sri Mulyani adalah orang Indonesia pertama yang menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia (World Bank) pada 2010-2016.

Sri Mulyani pernah menjabat sebagai Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM FEUI) pada 1998. 

Pada tahun 2004, Sri Mulyani pernah menjabat sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dari Kabinet Indonesia Bersatu. 

Kemudian, pada 5 Desember 2005, ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengumumkan perombakan kabinet, Sri Mulyani dipindahkan menjadi Menteri Keuangan, menggantikan Jusuf Anwar.

Selama menjadi Menteri Keuangan, Sri Mulyani banyak menorehkan prestasi.

Di antaranya menstabilkan ekonomi makro, mempertahankan kebijakan fiskal yang prudent, menurunkan biaya pinjaman, dan mengelola utang serta memberi kepercayaan pada investor.  

Reformasi Kementerian Keuangan yang dinahkodainya berjalan dengan baik, sehingga banyak terjadi perubahan fundamental di Kementerian Keuangan. 

Karier di Bank Dunia

Pada tanggal 5 Mei 2010, Sri Mulyani ditunjuk menjadi salah satu dari tiga Direktur Pelaksana Bank Dunia, menggantikan Juan Jose Daboub.

Lalu, pengunduran diri Sri Mulyani itu berdampak negatif pada situasi ekonomi di Indonesia, seperti stock exchange yang menurun sebesar 3,8 persen. Nilai rupiah turun hampir 1 persen dibandingkan dolar.

Hal tersebut merupakan penurunan saham Indonesia yang paling tajam dalam 17 bulan.

Kejadian ini disebut sebagai "Indonesia’s loss, and the World’s gain (Kerugian Indonesia, dan keuntungan dunia)".

Beredar isu, pengunduran dirinya saat itu disebabkan oleh tekanan dari pihak lain, terutama dari pengusaha dan ketua Partai Golongan Karya, Aburizal Bakrie.

Pasalnya, Aburizal Bakrie diduga mempunyai ketidaksukaan terhadap Sri Mulyani akibat penyelidikan oleh Sri Mulyani terhadap penggelapan pajak dalam jumlah besar pada Bakrie Group.

(Bangkapos.com/Kompas.com/TribunnewsMaker.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved