Berita Viral

Profil Prasetyo Hadi Mensesneg Respons Pencabutan Kartu Pers Jurnalis, Sebut Prabowo Tak Terlibat

Mensesneg RI Prasetyo Hadi memimpin audiensi bersama pemimpin redaksi CNN TV, Diana hingga Dewan Pers.

Penulis: Vigestha Repit Dwi Yarda | Editor: Fitriadi
Tribunnews.com/ Taufik Ismail
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi usai retreat Kabinet di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah, Minggu, (27/10/2024). 

“Realitas ini penting dimiliki oleh seorang Jubir, agar ia tak terputus dengan realitas elite (Presiden) maupun publik (gerakan-gerakan protes), agar pesan yang disampaikan mampu menjawab aspirasi dan mewakili semua kepentingan secara proporsional dan profesional,” lanjut Agung.

Terkait anggapan bahwa langkah ini menjadi upaya menepikan peran Ketua PCO Hasan Nasbi yang selama ini dianggap banyak menuai kontroversi, Agung menyebut penunjukan jubir baru lebih sebagai peringatan keras dari Prabowo.

“Mungkin lebih ke peringatan keras Presiden Prabowo kepada PCO agar lebih persuasif, empatik, dan objektif dalam menjalankan tugas-tugas publiknya ke depan,” tegasnya.

Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi diminta untuk menjadi juru bicara Presiden.

Prasetyo Hadi mengaku dirinya diminta Presiden Prabowo Subianto untuk lebih aktif berbicara ke publik.

"Kita semua diharapkan menjadi juru bicara terutama kalau saya posisi sebagai mensesneg diminta juga untuk ikut aktif," kata Prasetyo pada Kamis, (17/5/2025).

Ia mengatakan bahwa untuk menjadi juru bicara Presiden tidak perlu ada pelantikan resmi.

Ketika ditanya perbedaan antara perannya dengan Kantor Komunikasi Kepresidenan, Presidential Communications Office/PCO), Prasetyo menegaskan tidak ada yang substansial.

Menurutnya PCO akan terus menjalankan fungsi komunikasi publik.

"Tidak ada. Semua bareng, PCO tetap, nah kita juga tetap diminta untuk membantu,” katanya.

Prasetyo membantah bahwa penunjukannya sebagai juru bicara karena banyak komunikasi yang blunder mengenai kebijakan Presiden.

Penunjukan Jubir hanya untuk memperkuat komunikasi pemerintah.

"Nggak juga, nggak lah, ini hanya untuk memperkuat, itu kan kewajiban kita dan kalau ada yang dianggap kurang, itulah nanti kita perbaiki, kita pemerintah memperbaiki, bapak presiden sendiri secara terbuka menyampaikan kalau ada kekurangan ya kita sadari akan kita perbaiki kira-kira begitu," pungkasnya.

(Bangkapos.com/Tribun Timur/Serambinews)

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved