Calista Amore Dikenal Sosok Berprestasi, Kini Minta Maaf usai Bully Kematian Timothy: Saya Menyesal

"Perkenalkan, saya Calista Amore Manurung, mahasiswi Kedokteran Universitas Udayana ...

Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: Dedy Qurniawan
Instagram Calista Amore Manurung
MINTA MAAF - Calista Amore Manurung akhirnya meminta maaf usai dirinya dituding sebagai pembully kematian Timothy Anugrah Saputra. 
Ringkasan Berita:
  • Calista Amore Manurung minta maaf usai bully kematian Timothy Anugerah Saputra
  • Calista mengaku menyesal atas sikap nir empatinya, ia mengatakan akan berubah menjadi lebih baik setelah kejadian ini
  • Sosok Calista dibongkar oleh orang terdekatnya, disebutkan jika calon dokter ini merupakan sosok berprestasi

 

BANGKAPOS.COM -- Calista Amore Manurung akhirnya muncul dan menyampaikan perminataan maaf usai ledek kematian Timothy.

Dalam pernyataannya, calon dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana ini mengaku menyesal.

Baca juga: Alasan Lukas Triana, Ayah Timothy Tak Laporkan 6 Pembully Anaknya, Serahkan ke Pihak Kampus: Kasihan

Ia mengatakan akan menjadikan hal ini pelajaran untuk menjadi pribadi yang lebih baik ke depannya.

"Perkenalkan, saya Calista Amore Manurung, mahasiswi Kedokteran Universitas Udayana yang ada dalam screen shoot chat yang sempat jadi perbincangan dalam beberapa waktu terakhir ini," kata Calista dikutip dari akun Instagramnya @calistaamoree, Selasa (21/10/2025).

Calista pun mengawali permohonan maaf kepada keluarga Timothy.

"Pertama-tama, saya ingin menyampaikan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas kepergian almarhum Timothy. Semoga keluarga yang ditinggalkan senantiasa diberikan kekuatan dan penghiburan. Dan semoga almarum Timothy mendapat tempat terbaik di sisinya," kata dia lagi.

Calista lalu meminta maaf atas isi chat dirinya saat meledek kematian Timothy.

Baca juga: Sosok Timothy Anugerah Mahasiswa Unud Akhiri Hidup Diduga Akibat Bully, Setahun Cari Teman di Kampus

"Saya ingin menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pihak yang tidak berkenan atas tindakan dalam chat saya. Saya menyadari bahwa tindakan nir empati yang saya lakukan tidak dapat dibenarkan dalam keadaan apapun," katanya.

Ia pun mengaku menyesal telah melakukan perbuatan itu pada almarum Timothy.

"Saya sungguh menyesal dan menjadikan kejadian ini sebagai pelajaran besar dalam hidup saya, untuk lebih berhati-hati dalam bersikap, lebih peka terhadap perasaan orang lain," ucap Calista lagi.

"Kepada keluarga almarhum Timothy, saya mohon maaf dengan sepenuh hati. Saya juga berterima kasih kepada pihak kampus, rumah sakit, rekan-rekan, dan seluruh masyarakat yang telah memberikan teguran dan pengingat bagi saya," jelasnya.

Calista mengaku kalau dirinya akan berubah menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

"Saya akan menjadikannya sebagai dorongan, untuk terus memperbaiki diri dan menjadi pribadi yang lebih baik ke depannya. Terimakasih atas kesempatan yang diberikan untuk menyampaikan permintaan maaf ini," tutup Calista.

Sosok Calista Amore belakangan menjadi sorotan karena bully kematian Timothy Anugerah Putra.

Dalam chat yang beredar, ia dan sejumlah mahasiswa lainnya memperlihatkan reaksi yang tak pantas atas kematian Timothy.

Nama Calista Amore Manurung, calon dokter dari Fakultas Kedokteran UNUD, ikut terseret dalam pusaran kasus ini.

Akun Instagram @gu_coci, milik seorang dokter bernama dr Guco, viral di media sosial.

Dalam unggahannya, ia menampilkan tangkapan layar percakapan grup chat yang berisi candaan dan komentar tak pantas dari para calon dokter.

Dalam tangkapan layar itu terlihat seseorang menulis,

"Percobaan bunuh diri di kamsud lompat dri lt 2."

Komentar berikutnya yang diduga ditulis oleh akun Calista Amora berbunyi,

"Gaberasa lt 2 mah."

Ada pula rekan mereka bernama Erick Gonata yang menulis,

"Mati ga,"
disusul ajakan Calista,

"Visit yu."

Percakapan itu berlanjut dengan nada dingin dan tidak sensitif.

Ketika seseorang memberi tahu bahwa korban masih berada di UGD, Erick menulis,

"Oh mati?,"
kemudian James Halim menimpali,

"Oalah mati ya,"
lalu Calista bertanya,

"Mati?,"
dan dijawab singkat,

"Ya,"
sebelum ia menulis,

"Anjir,"
yang dibalas James dengan kalimat,

"Baguslah."
Aksi para calon dokter ini membuat dr Guco naik pitam.
Ia menuliskan,

"Gausah jadi dokter kalau ga punya hati."

Menurutnya, ketiga calon dokter itu tengah menjalani koas di RS Ngoerah Bali. Ia pun menegur keras melalui tulisannya,

"Sadar ga, yang kalian gunjingkan itu pasien, yang kedepannya akan jadi lahan pekerjaan kalian, dan tugas kalian sebagai dokter tidak perlu dijelaskan lagi /?/."

dr Guco bahkan menyarankan agar para pelaku segera mundur dari pendidikan kedokteran.

"Layak kah untuk lanjut koas? mending berhenti aja, malu. Malu-maluin diri sendiri, keluarga, kampus,"
tulisnya.

Ia mengaku sengaja memviralkan tindakan para adik tingkatnya itu karena menilai perbuatan mereka sangat tidak pantas.

"Bayangkan beban kerja yang harus ditanggung. Apalagi calon dokter dengan nir empati yang harus bekerja di lapangan yang sama dengan saya. Gila. Lebih baik saya melanggar arti teman sejawat, untungnya sejawat itu masih selangkah lagi mereka gapai, atau mungkin sebaiknya tidak perlu saja," tambahnya.

Kasus ini kini terus mendapat sorotan publik. 

Banyak yang berharap agar dunia pendidikan khususnya fakultas kedokteran benar-benar menanamkan nilai empati dan tanggung jawab moral sebelum mencetak tenaga medis masa depan.

Calista Disebut Sosok yang Berprestasi

Setelah screeshoot percakapan itu pun viral di media sosial, banyak teman-teman yang membela Calista.

Menurut mereka, Calista Amore pada kasus ini kesalahannya hanya menulis komentar itu saja.

Mereka berdalih kalau Calista tidak ikut merundung Timothy saat masih hidup.

Bahkan temannya yang bernama Chandra mengungkap kalau Calista merupakan anak yang berprestasi.

"Kalo berkenan, share jg ya, perkenalkan saya Chandra, jadi Calista Amore itu teman SMP saya di Jkt, menurut pandangan saya, dia ini dulu kalem, ramah ke semua org, pinter dan banyak prestasi, serta disegani semua guru," kata Chandra melalui DM Instagram ke TribunnewsBogor.com.

Sebagai temannya, Chandra pun mengaku syok dengan pemberitaan soal Calista.

"Dia dulu anak senbud lukis bareng saya, tapi saya ga deket sama dia, jd gatau darkside nya dia sprti apa. Jujur, saya shock pas lihat berita di threads kamu tadi, itu saja sih yang mau saya sampaikan. Kalo mau share, silahkan," tulisnya.

Ayah Timothy Buka Suara

Keberadaan handphone Timothy Anugerah Saputra (22) akhirnya terungkap.

Lokasi HP ini membuat polisi kesulitan membuktikan pembullyan yang dialami Timmy.

Hingga kini kematian Timothy masih dikaitkan dengan dugaan perundungan yang dialaminya selama kuliah di Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Udayana, Bali.

Isu ini bereda setelah Timmy ditemukan jatuh dari lantai 4 Gedung FISIP Unud pukul 09.00 WIB, Rabu (15/10/205).

Setelah ia tewas, ada sejumlah mahasiswa FISIP angkatan 2023 yang membully di sebuah grup WhatsApp.

Hal tersebut menimbulkan asusmsi bahwa sebenarnya selama kuliah pun mahasiswa lain memperlakukan Timmy seperti itu.

Bahkan beredar isu penyebab Timothy Anugerah Saputra melompat dari lantai 4 karena tertekan bullyan mahasiswa lain.

Ayahnya, Lukas Triana Putra mengatakan selama 7 semester kuliah  di Unud Timmy memang tidak bercerita tentang pembullyan.

"Selama ini sih saya tidak mendengar," katanya.

Selama 5 bulan terakhir Timmy memang tinggal bersama ibunya di Bali.

Sedangkan Lukas menetap di Bandung.

Atas adanya kondisi jarak ini, keduanya hanya bisa berkomunikasi lewat telepon.

"Saya menanyakan selalu apa ada masalah di kampus ? Apa ada masalah dengan teman-teman Timmy ?" katanya saat diwawancara Kompas TV.

Lukas menceritakan kondisi Timmy yang sempat speed delay atau terlambat bicara saat kecil.

Menurutnya dia baru bisa bicara di usia 3 tahun karena telinganya tersumbat.

Setelah dibawa ke dokter, masalah tersebut selesai. Timmy bisa bicara dan mendengar dengan baik.

Timmy kecil memulai pendidikannya di sekolah internasional.

Hal itu membuatnya lebih terbiasa berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris.

"Kita masukkan ke sekolah internasional, jadi dia lebih menguasai bahasa Inggris dibanding Indonesia. Kelas 3 dan 4 kita pindahkan ke sekolah lokal yang holistik dari situ kita pun mendampingi dengan les bahasa Indonesia agar bahasa Indonesianya bisa lancar," katanya.

Oleh sebab itu jika dilihat dari sejumlah postingan dan video, Timmy bicara dengan bahasa Indonesia yang baku.

"Jadi kalau bisa dilihat bahasa Indonesianya baku sekali, jadi kesannya banyak yang bully ngelihat anak saya kayak anak kecil cara bicaranya. Karena dari kecilnya memang seperti itu," katanya.

Kapolsek Denpasar Barat Kompol Laksmi Trisnadewi mengatakan polisi masih menyelidiki penyebab Timmy melompat.

"Nah itu masih dalam proses penyelidikan dari kami," katanya.

Polisi sudah memeriksa sejumlah saksi, mulai dari dosen, teman satu angkatan, teman satu kelas, sampai sahabat Timmy.

Menurutnya dari semua saksi, tidak ada keterangan yang mengarah bahwa Timothy Anugerah Saputra melompat dari lantai 4 karena dibully.

"Tidak ada menyampaikan atau menyebutkan bahwa selama ini mengetahui adanya perundungan yang dialami korban," katanya.

Polisi sudah menyarankan pada keluarga untuk melakukan penyelidikan dan mencari informasi dari handphone Timmy.

"Kalau memang diperkenankan kami untuk melihat atau membuka HP korban mungkin saya bisa ditemukan informasi," katanya.

Kata Laksmi, handphone Timothy kini berada di tangan sang ibu.

"Tetapi dari pihak ibu sudah menerima kejadian tersebut sebagai suatu musibah dan tidak mau memperpanjang masalah ini ke jalur hukum jadi akses untuk handphone tidak bisa kami dapatkan," katanya.

Ia mengatakan ibu Timmy tidak berkenan melanjutkan kasus ini ke ranah hukum.

Selain itu jenazah Timmy juga sudah dikremasi.

"Ibu kandung korban tidak berkenan untuk melanjutkan ke proses hukum. Sudah ada penandatanganan berita acara. Korban juga sudah dikremasi," katanya.

(Bangkapos.com/TribunnewsBogor.com/Tribunnews.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved