Berita Viral

"Lantai 4, Mami" Pecah Tangis Sharon Beber Ucapan Terakhir Timothy Anugerah Sebelum Meninggal

Sharon mengatakan ada dialog antara dirinya dengan Timothy di RSUP Sanglah, Denpasar, Bali sebelum sang anak tewas

Penulis: Vigestha Repit Dwi Yarda | Editor: Rusaidah
YouTube Denny Sumargo/Istimewa
IBU TIMOTHY - Ibunda Timothy Anugerah Saputra, Sharon menceritakan peristiwa sebelum anaknya meninggal dunia. 
Ringkasan Berita:
  • Ibunda Timothy Anugerah Saputra, Sharon menceritakan peristiwa sebelum anaknya meninggal dunia.
  • Kematian mahasiswa Universitas Udayana itu terus jadi perhatian sampai hari ini.
  • Sharon mengatakan ada dialog antara dirinya dengan Timothy di RSUP Sanglah, Denpasar, Bali.

 

BANGKAPOS.COM -- Ibunda Timothy Anugerah Saputra, Sharon menceritakan peristiwa sebelum anaknya meninggal dunia.

Ia juga mengungkap apa ucapan terakhir yang disampaikan sang anak untuknya.

Kematian mahasiswa Universitas Udayana itu terus jadi perhatian sampai hari ini.

Baca juga: Impian Lirih Timothy Mahasiswa Unud Sebelum Lompat dari Gedung Kampus: “Rencanaku Mencari Teman”

Sharon mengatakan ada dialog antara dirinya dengan Timothy di RSUP Sanglah, Denpasar, Bali.

Mulanya Sharon mengaku mendapatkan telepon dari pihak kampus, mereka memintanya untuk segera datang ke IGD RSUP Sanglah, pada Rabu (15/10/2025) pagi.

Kala itu Sharon belum mengetahui kalau anaknya terluka parah akibat melompat dari lantai empat gedung FISIP.

 "Ya diminta untuk segera ke IGD Sanglah gitu. Saya tanya ada apa, 'Ya sudah Ibu sekarang aja kesana' gitu," ucap Sharon dikutip TribunJakarta.com dari YouTube CURHAT BANG Denny Sumargo, pada Jumat (24/10/2025).

"Jadi ya sudah saya langsung kesana. Agak deg-degan juga gitu. Tapi saya nggak berpikir yang terlalu jauh gitu.Ini anak apakah dia pingsan atau kepleset atau ada sakit apa tiba-tiba, cuma itu aja," imbuhnya.

Sesampainya di IGD, Sharon melihat Timothy Anugerah Saputra sedang ditangani secara intensif oleh dokter.

"Saya datang Timy (panggilan Timothy) sedang diobservasi ya. Jadi ada observasi menyeluruh waktu itu. Kemudian masih buka mata," ujar Sharon.

Menurut Sharon kala itu Timothy Anugerah Saputra mengalami patah tulang dibeberapa bagian tubuhnya.

Akan tetapi Timothy Anugerah Saputra masih sadar dan bisa diajak berkomunikasi.

Sharon lalu mendapatkan informasi kalau anak semata wayangnya tersebut terjatuh dari lantai 2 gedung Fisip.

Namun informasi tersebut masih simpang siur.

"Nah sebelum dia masuk itu saya sempat tanyakan. Karena pertamanya waktu saya pertama kali datang dibilang Timy jatuh dari lantai 2 gitu. Terus saya dengar lagi ada yang bilang dari lantai 3 juga gitu.Enggak jelas. Jadi saya tanya sama Timy," kata Sharon.

Timothy Anugerah Saputra kemudian mengaku kepada ibunya kalau ia terjatuh dari lantai 4, bukan 2 atau pun 3.

"Timy ini ada yang bilang dari lantai 2, ada yang bilang dari lantai, Timi jatuhnya dari mana?" ucap Sharon kepada Timothy Anugerah Saputra.

Dengan suara pelan, Timothy Anugerah Saputra menegaskan dirinya jatuh dari lantai 4.

"Terus Timy bilang 'Lantai 4 Mami gitu'. Timy bilang seperti itu sama saya," kata Sharon.

Sharon menegaskan tidak terpikir untuk bertanya kepada Timothy Anugerah Saputra terkait alasannya melompat dari lantai 4 gedung FISIP.

"Tapi di dalam kondisi itu jelas saya nggak ada kekuatan untuk bilang 'Why' gitu. Saya nggak tanya lebih lanjut apakah kamu itu menjatuhkan diri atau ada yang mendorong atau apapun. Itu buat saya kayak nggak ada sama sekali gitu," ujar Sharon.

Sharon kala itu hanya berusaha untuk menguatkan anak kesayangannya.

Jadi waktu itu saya cuma bilang 'Timy, Timy pegang tangan Tuhan Yesus ya. Timy pegang tangan Tuhan Yesus. Tuhan Yesus nggak akan kuatin Timy'," ucap Sharon sambil menangis.

Beberapa saat setelah mendapatkan perawatan, Timothy Anugerah Saputra meninggal dunia.

Polisi Bilang Tak Ada Bully

Timothy Anugerah Saputra diduga nekat melompat karena menjadi korban bully semasa hidupnya.

Bahkan, setelah kematiannya, sejumlah mahasiswa menjadikan tragedi itu sebagai bahan candaan.

Akan tetapi polisi memastikan Timothy melompat dari lantai 4 bukan karena bullying atau perundungan. 

Kepastian itu didapat setelah polisi meminta keterangan 19 orang saksi yang terdiri dari teman korban, dosen, dan orangtua korban. 

Kapolsek Denpasar Selatan Kompol Laksmi Trisnadewi mengatakan di mata teman-teman kelas maupun seangkatan korban dikenal sebagai sosok cerdas dan tegas. 

"Jadi rekan-rekan itu segan, malahan. Kemudian kalau untuk menjadi korban pembullyan, itu dari teman-temannya pun merasa itu sangat kecil sekali kemungkinannya terjadi. Karena korban ini orang yang berprinsip sekali. Jadi bukan tipe-tipe yang seperti akan gampang dibully seperti itu. Itu pengakuan dari beberapa saksi yang kami minta keterangan," kata Laksmi di ruang kerjanya pada Senin (20/10/2025). 

Ia mengatakan dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) juga dipastikan korban jatuh dari gedung tersebut bukan karena terpeleset.

Hal tersebut dikuatkan oleh baik rekaman CCTV maupun keterangan sejumlah saksi yang sempat melihat korban sebelum kejadian. 

Selain itu, struktur bangunan di area gedung tersebut tidak memungkinkan orang untuk terpeleset. 

"Kalau untuk jatuh terpeleset, tidak ya. Karena di sana itu tempat duduk, kemudian ada pagar atau balkon. Jadi lebih memungkinkan korban itu naik, kemudian jatuh seperti itu," kata dia. 

Polisi menduga pun korban jatuh dari gedung tersebut karena bunuh diri. 

"Lebih ke unsur sengaja menjatuhkan diri seperti itu. Tapi tidak ada saksi yang melihat seperti itu," sambung Laksmi.

Ayah Timothy, Lukas Triani Putra melaporkan kematian Timothy ke Polres Denpasar.

Pasalnya ia merasa tak ada transparansi dari pihak kampus.

"Saya melapor ke Polres Denpasar penyebabnya tidak ada penjelasan yang jelas dari pihak kampus kronologinya seperti apa. Kedua, tidak adanya dari pihak kampus menjelaskan secara rinci, memanggil kita, biar jelas. Jadi saya pikir, saya serahkan ke pihak kepolisian, yang berwenang," ucapnya.

Ia pun meminta maaf kepada teman-teman dan dosen almarhum.

"Kami keluarga minta maaf segala tingkah laku Timmy kepada dosen, dan teman-temannya. Apabila semasa hidupnya, Timmy merugikan kepada pihak-pihak yang ada di sekitarnya," katanya sambil menahan tangis.

(Bangkapos.com/Tribun Jakarta/Tribunnews)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved