Berita Viral

Momen Purbaya Semprot Ajudannya yang Mau Hentikan Wawancara: Kenapa Lu Nyuruh Gue Pulang?

Saat Menkeu Purbaya tengah diwawancarai sejumlah jurnalis, seorang ajudannya tiba-tiba menyela dan meminta agar sesi tanya jawab dihentikan.

Tribunnews.com/Diaz
DANA APBD MENGENDAP - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa ketika ditemui di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Selasa (21/10/2025) sore. Purbaya mengingatkan Pemerintah daerah yang mengendapkan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) berpotensi diperiksa Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). 
Ringkasan Berita:
  • Menkeu Purbaya tengah diwawancarai sejumlah jurnalis, seorang ajudannya tiba-tiba menyela dan meminta agar sesi tanya jawab dihentikan.
  •  Purbaya justru menanggapinya dengan santai.
  • Ucapan spontan itu sontak membuat suasana mencair

 

BANGKAPOS.COM -- Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya tak pernah lepas dari sorotan.

Selalu ada saja gebrakan-gebrakan baru yang ia lakoni, membuatnya kerap tak terelak dari para awak media yang memburunya.

Namun ada momen menarik terjadi pada Kamis (23/10/2025), seusai rapat di kantor Kementerian Keuangan.

Baca juga: Sosok Deni Surjantoro, Kepala BKLI Kemenkeu Dicueki Menkeu Purbaya, Jabat Tangan Diabaikan

Saat Menkeu Purbaya tengah diwawancarai sejumlah jurnalis, seorang ajudannya tiba-tiba menyela dan meminta agar sesi tanya jawab dihentikan.

“Sudah ya, teman-teman,” ucap sang ajudan, seperti terdengar dalam video yang diunggah Kompas.com, Jumat (24/10/2025).

Namun, Purbaya justru menanggapinya dengan santai. Ia menghentikan ucapannya, menoleh ke arah ajudan, lalu berkata sambil tersenyum,

“Kenapa lu nyuruh gue pulang?”

Ucapan spontan itu sontak membuat suasana mencair. Para wartawan pun tertawa, dan Purbaya melanjutkan sesi wawancara dengan ekspresi santai seperti biasa.

 
Datang Terlambat di Acara Penyerahan Uang Kasus Korupsi CPO

Beberapa hari sebelumnya, Senin (20/10/2025), Purbaya juga menjadi perhatian publik saat menghadiri acara penyerahan uang bukti kasus korupsi Crude Palm Oil (CPO) di Gedung Kejaksaan Agung RI, Jakarta.

Acara tersebut dihadiri langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto, Jaksa Agung ST Burhanuddin, serta Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin.

Saat prosesi sudah dimulai, Presiden Prabowo dan Jaksa Agung tampak berbincang santai di depan tumpukan uang tunai hasil pengungkapan mega-kasus korupsi. Tak lama kemudian, Purbaya terlihat tergesa-gesa masuk ke ruangan.

Ia langsung menghampiri Presiden Prabowo, memberi salam hormat sambil sedikit membungkuk seolah menyampaikan permintaan maaf atas keterlambatannya. Gerak tubuhnya yang sempat seperti hendak push-up di depan Presiden justru membuat suasana menjadi hangat.

Prabowo merespons dengan tepukan ringan di bahu Purbaya, disertai senyum dan gestur santai. Momen itu pun mengundang tawa kecil di antara para pejabat yang hadir.

Setelah situasi mencair, Purbaya bergabung dalam prosesi penyerahan uang pengganti kerugian negara senilai Rp13,25 triliun, hasil pengungkapan tindak pidana korupsi dalam fasilitas ekspor CPO dan produk turunannya.

Menurut laporan Kompas.com, penyerahan uang senilai Rp13 triliun lebih ini menjadi salah satu yang terbesar dalam sejarah pemberantasan korupsi di Indonesia. Langkah ini juga menjadi bentuk nyata kerja sama antara Kejaksaan Agung dan Kementerian Keuangan untuk mengembalikan kerugian negara, terutama dari sektor minyak sawit mentah.

Jaksa Agung ST Burhanuddin menegaskan, langkah tersebut merupakan wujud komitmen Kejaksaan dalam menegakkan hukum dan memulihkan kerugian negara, khususnya di sektor-sektor yang berpengaruh langsung terhadap kesejahteraan rakyat.

“Kami juga sedang menangani kasus besar lainnya di sektor garam, gula, dan baja karena dampaknya langsung dirasakan masyarakat,” ujar Burhanuddin.
Seluruh uang hasil penyitaan kasus CPO itu resmi diserahkan kepada Kementerian Keuangan, sebagai lembaga yang berwenang mengelola keuangan negara.

“Barang rampasan negara berupa uang kami serahkan kepada Kementerian Keuangan sebagai instansi pengelola keuangan negara,” tegas Burhanuddin.
Momen ini menandai komitmen pemerintah dalam memperkuat integritas dan mempercepat pemulihan ekonomi nasional melalui pengembalian aset hasil korupsi.

 
Prabowo Tanya Gelar Purbaya

Di sela acara, suasana kembali mencair saat Presiden Prabowo Subianto membuka pidato sambutannya. Dengan nada hangat, ia menyapa satu per satu pejabat yang hadir.

Namun tawa langsung pecah ketika Prabowo menoleh ke arah Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa. Dengan ekspresi santai dan nada bercanda, Presiden bertanya:

“Menteri Keuangan... Saudara Purbaya Yudhi Sadewa... You ada gelar profesornya enggak?”
Pertanyaan spontan itu membuat seluruh ruangan tergelak. Purbaya, yang dikenal sebagai ekonom lulusan Purdue University, hanya tersenyum malu-malu.

Prabowo pun menimpali dengan candaan,

“Belum ya? Sebentar lagilah…”
Tak berhenti di situ, Prabowo juga menggoda Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dengan pertanyaan serupa.

“Udah doktor? Belum? Saya juga belum,” ujarnya disambut tawa hadirin.
Bahkan kepada Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh, Prabowo sempat bertanya sambil tersenyum,

“Udah doktor?”
Saat dijawab bahwa gelar itu sudah dikantongi, Prabowo mengangguk puas sambil tertawa kecil.

Momen keakraban itu menutup prosesi penyerahan uang pengganti negara senilai Rp13,25 triliun, simbol keseriusan pemerintah dalam mengembalikan kerugian keuangan negara akibat korupsi.

Burhanuddin kembali menegaskan bahwa upaya penindakan akan terus berlanjut.

“Kami tidak berhenti di sini. Kasus di sektor garam, gula, hingga baja terus kami dalami karena dampaknya besar bagi rakyat,” katanya.

(Bangkapos.com/Tribun Trends/Kompas.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved