Pantas Istri Pamer Gepokan Uang, Sosok Rusli Ternyata Bukan Kades Biasa, Sudah Jabat 3 Periode

Siapa sangka, Rusli ternyata bukan kepala desa biasa, ia telah menjabat selama tiga periode

Penulis: Vigestha Repit Dwi Yarda | Editor: Rusaidah
ISTIMEWA via TribunBogor
ISTRI KADES VIRAL - Sosok Rusli, Kepala Desa atau Kades Rengasjajar, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor dan istrinya yang viral pamer uang dan ngaku bisa beli polisi 
Ringkasan Berita:
  • Istri Kades Rusli pamer uang gepokan
  • Rusli ternyata bukan kepala desa biasa, ia telah menjabat selama tiga periode 
  • Aksi pamer uang itu sontak memancing rasa penasaran warganet terhadap sumber kekayaan sang kepala desa

 

BANGKAPOS.COM -  Publik tengah dihebohkan oleh video seorang perempuan yang memamerkan tumpukan uang tunai dalam jumlah besar.

Perempuan itu belakangan diketahui merupakan istri Rusli, Kepala Desa Rengasjajar, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Aksi pamer uang itu sontak memancing rasa penasaran warganet terhadap sumber kekayaan sang kepala desa, yang kini tengah menjadi sorotan.

Baca juga: Sosok dan Krnologi Bripda Oschar Aniaya Tukang Ojek Disabilitas Hingga Tewas, Ternyata Teman Sendiri

Siapa sangka, Rusli ternyata bukan kepala desa biasa.

Ia telah menjabat selama tiga periode dan dikenal sebagai sosok yang mengelola sembilan tambang bersama keluarganya.

Dalam perbincangan terbuka dengan mantan Bupati Purwakarta sekaligus Gubernur Jabar periode sebelumnya, Dedi Mulyadi, Rusli dengan lugas mengakui hal tersebut.

“Gaduh (punya) pak, keluarga,” kata Rusli, mengiyakan pertanyaan soal kepemilikan tambang.

Rusli menuturkan, kegiatan pertambangan di wilayahnya telah berlangsung sejak lama, bahkan sejak tahun 1985, dan seluruhnya memiliki izin resmi.

“Aya (izin) boga IUP, sejak 1985,” ujarnya.

Ia juga mengungkap bahwa dalam aktivitas pertambangan itu digunakan bahan peledak, sebagaimana lazimnya kegiatan tambang batu.

“Bahan peledak,” kata Rusli singkat.

Dari sembilan tambang yang dikelola, satu di antaranya diketahui telah habis masa izinnya.

“Terdaftar teh ada 9, ayeuna nu seep bulan satu bulan September PT Gunung Mas Jaya Indah, jadi tinggal 8 yang ber-IUP,” jelasnya.

Hasil Tambang Jadi Sumber Kas Desa

Sebagai kepala desa, Kades Rusli menegaskan bahwa para pengusaha tambang di wilayahnya dikenai pungutan resmi melalui peraturan desa (Perdes). 

Dana yang diperoleh, kata dia, masuk ke kas desa untuk mendukung pembangunan dan kegiatan sosial.

“Rp100 ribu pungutan yang diterapkan setiap pemdes di setiap gunung dari satu tronton,” ujarnya.

Ia merinci pembagiannya:

Rp20 ribu untuk masyarakat yang membantu meratakan jalan,
Rp20 ribu untuk pengurus di lapangan,
Rp15 ribu untuk aparatur desa, RT, RW, dan linmas,
sisanya disimpan di kas dusun dan digunakan untuk kegiatan sosial keagamaan seperti majelis taklim dan perbaikan masjid.

Setiap hari, sekitar 500 truk tambang keluar-masuk wilayah Rengasjajar dan menyetorkan pungutan tersebut. Jika dikalkulasi, desa bisa menerima sekitar Rp50 juta per hari atau sekitar Rp1,5 miliar per bulan.

Selain itu, setiap perusahaan tambang juga memberikan setoran rutin bulanan kepada pemerintah desa.

“Perusahaan juga ngasih ke pemdes dan masyarakat. Berupa uang bulanan Rp5 juta, ada yang Rp7,5 juta,” ungkap Rusli.

Dengan perhitungan keseluruhan, dana yang masuk ke kas Pemerintahan Desa Rengasjajar disebut bisa mencapai sekitar Rp25 miliar.

“Harusnya sudah bisa membangun infrastruktur yang baik,” kata Rusli.

Namun, Dedi Mulyadi yang turut meninjau lokasi menyoroti bahwa kesejahteraan warga sekitar tambang belum sepenuhnya merata.

“Yang kaya mah yang pada punya tambang,” ucap Dedi menanggapi.

Video Istri Kades Pamer Uang

Di tengah sorotan itu, video istri Rusli menjadi viral di media sosial.

Dalam rekaman tersebut, sang istri tampak memamerkan tumpukan uang pecahan Rp50 ribu dan Rp100 ribu sambil berbicara dengan nada bangga.

“Diberean duit bae,” ujar seorang pria dalam video itu.

“Duit tuh loba,” timpal istri Rusli dengan santai.

Tak berhenti di situ, ia juga mengaku masih memiliki uang lainnya di koper.

“Duit loba di koper keneh,” katanya.

Pria yang merekam video itu bahkan terdengar berkata dengan nada sombong,

“Videokeun, videokeun tuh. Ulah sieun, ieu rek diborong kabeh material, jeung polisi-polisi na.”

Klarifikasi Rusli

Menanggapi ramainya video tersebut, Rusli akhirnya angkat bicara.

Ia menjelaskan bahwa uang yang tampak dalam video itu merupakan hasil usaha tambang yang akan dibagikan kepada para pekerja, bukan untuk dipamerkan.

“Kepada masyarakat yang terdampak, saya sampaikan bahwa video itu dibuat bulan Juli 2025,” ujar Rusli.

Ia juga membantah tudingan bahwa istrinya sengaja pamer kekayaan atau menghina masyarakat.

“Tidak ada kaitan dengan kelakuan ibu lurah dengan penghinaan terhadap masyarakat yang terdampak,” tegasnya.

Menurut Rusli, video itu awalnya hanya diunggah ke status WhatsApp oleh seorang sopir truk.

Namun kemudian disebarkan ulang dengan narasi provokatif oleh pihak lain.

“Pemilik video itu sopir dump truk yang merasa status WA-nya diunduh dan diberi caption berlebihan, lalu diadu domba dengan masyarakat,” jelas Rusli.

Ia pun menegaskan bahwa video tersebut telah disalahartikan publik.

“Saya mengimbau warga agar tidak menelan mentah-mentah berita yang belum tentu benar, alias hoaks,” pungkasnya.

(Bangkapos.com/Tribun Timur/Surya.co.id)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved