Berita Viral

Nasib Wakil Bupati Pidie Jaya Hasan Basri Seusai Tonjok Muka Kepala SPPG

Hasan Basri dilaporkan melakukan tindak pidana penganiayaan yang diatur dalam UU Nomor 1 Tahun 1946 KUHP Pasal 351

Editor: Fitriadi
Serambinews.com
PUKUL KEPALA SPPG - (kiri) Wakil Bupati Pidie Hasan Basri saat memukul Muhammad Reza Kepala SPPG. (kanan) Hasan Basri. 
Ringkasan Berita:
  • Wakil Bupati Pidie Jaya Hasan Basri dilaporkan ke Polres Pidie Jaya karena menganiaya Kepala SPPPG.
  • Polres Pidie Jaya telah menindaklanjuti dengan mengumpulkan keterangan saksi-saksi dan bukti.
  • Hasan Basri sampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada korban.
  • BGN tegaskan tempuh jalur hukum dan tidak menoleransi kekerasan terhadap pelaksana program MBG.

BANGKAPOS.COM - Kepala SPPB MBG Trienggadeng, Muhammad Reza telah melaporkan Wakil Pidie Jaya, Hasan Basri ke polisi terkait kasus penganiayaan yang dialaminya.

Pengaduan resmi Reza tercatat dalam laporan Nomor : STTLP/B/66/X/2025/SPKT/Polres Pidie Jaya/Polda Aceh, tanggal 30 Oktober 2025, pukul 22.30 WIB.

Hasan Basri dilaporkan melakukan tindak pidana penganiayaan yang diatur dalam UU Nomor 1 Tahun 1946 KUHP Pasal 351.

Baca juga: Relawan MBG Menangis Ketakutan saat Wabup Pidie Jaya Hasan Basri Ngamuk

Wakil Kepala Badan Gizi Nasional Sony Sonjay mengatakan, laporan tersebut dilakukan pada Kamis (30/10/2025).

Dia menegaskan, BGN tidak menoleransi segala bentuk kekerasan terhadap pelaksana program makan bergizi gratis (MBG).

“Program MBG dijalankan dengan semangat kemanusiaan dan gotong royong. Petugas SPPG bekerja di lapangan dengan penuh tanggung jawab sesuai petunjuk teknis,” kata Sony, dalam keterangan resmi, Kamis malam dikutip dari Serambinews.

Baca juga: Harta Kekayaan Hasan Basri, Wakil Bupati Pidie Jaya Pukul Kepala SPPG, Punya Utang Rp 1,2 Miliar

“Kekerasan dalam bentuk apa pun terhadap mereka adalah tindakan yang mencederai nilai kemanusiaan dan profesionalisme,” lanjut Sony.

Dalam laporan itu dituliskan antara lain, penganiayaan itu pada tanggal 30 Oktober 2025 sekira pukul 08.00 WIB.

Muhammad Reza sebagai pelapor dihubungi pengawas BGN Khalilul Mizan, yang memberitahukan pada pelapor.

Bahwa, di dapur SPPG Sagoe didatangi Wakil Bupati Pidie Jaya, sekaligus menyuruh pelapor segera datang.

Namun, saat pelapor dengan sepeda motor tiba di halaman dapur SPPG Sagoe.

Wakil Bupati Pidie Jaya sebagai terlapor menanyakan kepada pelapor "siapa pimpinan di sini".

Sehingga pelapor menjawab "saya" sembari mengulurkan tangan untuk berjabat tangan.

Tiba-tiba terlapor langsung melakukan penganiayaan terhadap pelapor, dengan cara meninju pelapor dengan dua tangan terlapor hingga mengenai wajah dan kepala.

Akibat kejadian itu, pelapor mengalami pusing, sakit di bagian kepala dan wajah.

Juga luka lebam dan luka lecet di bagian kepala sebelah kiri.

Belum Jadwalkan Pemeriksaan

Kapolres Pidie, AKBP Ahmad Faisal Pasaribu mengatakan, kasus dugaan penganiayaan dilakukan Wabup Pidie Jaya, inisial HB atau Hasan Basri, telah dilaporkan Muhammad Reza sebagai Kepala SPPG Gampong Sagoe, Pidie Jaya.

"Tadi malam dilaporkan korban secara resmi kepada polisi, saat ini kita masih melakukan pemeriksaan terhadap saksi korban. Juga saksi di lokasi kejadian," jelasnya, Jumat (31/10/2025).

Kata Kapolres Pidie, polisi belum menetapkan jadwal pemeriksaan Wabup Pidie Jaya.

"Saat ini, masih kita periksa saksi dan permintaan visum terlebih dahulu dari rumah sakit," ujarnya.

Pihaknya akan memproses laporan tersebut dengan mengedepankan prinsip profesionalitas, objektivitas dan transparansi sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku.

“Polres Pidie Jaya telah menerima laporan dan akan menindaklanjutinya sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Kami menjamin proses penanganan perkara ini dilakukan secara profesional dan transparan,” jelasnya.

Ia menambahkan, saat ini Satreskrim Polres Pidie Jaya masih mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi.

Juga melakukan langkah-langkah penyelidikan awal untuk memastikan seluruh proses berjalan sesuai aturan hukum.

“Kami akan bekerja maksimal dan objektif dalam menangani kasus ini. Kami juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, tidak terprovokasi, dan menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada kepolisian,” jelasnya.

Kata Kapolres Pidie Jaya, pentingnya menjaga situasi kamtibmas yang kondusif di tengah masyarakat.

"Saya mengajak semua pihak mendukung pelaksanaan MTQ Aceh ke-37 yang sedang berlangsung di Kabupaten Pidie Jaya, agar berjalan aman dan lancar," pungkasnya.

Hasan Basri Minta Maaf

Wakil Bupati Pidie Jaya, Provinsi Aceh, Hasan Basri telah menyampaikan permintaan maaf atas tindakannya yang memukul Kepala SPPG Muhammad Reza.

Permohonan maaf disampaikan Hasan melalui video berdurasi 45 detik yang beredar di media sosial.

“Saya memohon maaf atas kesilapan dan keteledoran saya, terhadap perlakuan saya tadi pagi kepada Ananda Reza, menyangkut terjadi pemukulan di SPPG Kampung Sagoe, Kecamatan Trieng Gadeng,” ujar Hasan dalam video yang dikutip dari Kompas.com.

“Dalam hal ini, saya selaku peribadi memohon sangat untuk diperbanyak maaf kepada keluarga dan SPPG yang ada di Kecamatan Trieng Gadeng. Demikian,” tambahnya.

Terpisah, Bupati Pidie Jaya, Sibral Malasyi memberi tanggapan terkait aksi wakilnya, Hasan Basri yang memukul kepala SPPG.

Sibral mengatakan, Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya tidak diam melihat kelakuan tak pantas dari Hasan Basri.

Ia mengatakan, akan menyelesaikan peristiwa ini secepatnya, dan berharap bisa diakhiri dengan cara damai atau kekeluargaan.

“Korban (Reza) sudah menjumpai saya. Saya mohon kepada mereka, kalau bisa diselesaikan secara kekeluargaan,” ungkapnya. saat dikonfirmasi Serambinews.com, Jumat (31/10/2025).

Menurut Sibral, dirinya telah menerima langsung penjelasan dari pihak korban dan keluargany pada Kamis (30/10/2025).

"Saya sangat peduli, sehingga bergerak cepat setelah kejadian tersebut," kata Bupati.

Karena itu, saat ini dirinya tengah mencari solusi terbaik untuk diselesaikan secara damai dan bermartabat.

“Sebagai pemimpin, saya tidak bisa berpaling dari peristiwa seperti ini. Yang besar kita kecilkan, yang kecil kita hilangkan,” ujar Sibral.

Namun dirinya tak bisa berbuat apa-apa jika pihak korban tetap membawa kasus ini ke jalur hukum.

“Tapi, kalau memang harus lewat jalur hukum, saya juga tidak bisa menghambat," tuturnya.

Menurut Bupati, aksi bogem yang dilakukan oleh Hasan Basri merupakan kekhilafan manusiawi yang sepatutnya disikapi dengan hati yang tenang dan pikiran yang jernih.

Selain itu, ia telah berupaya memediasi kedua belah pihak, agar persoalan itu tidak berlarut-larut.

“Juga supaya tidak menimbulkan dampak sosial yang lebih luas di tengah masyarakat,” paparnya.

Kata Bupati Sibral, ia mengajak seluruh masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh informasi yang beredar di media sosial.

“Dengan harapan peristiwa itu menjadi pelajaran bersama dalam menjaga etika, martabat dan keharmonisan kepemimpinan di Kabupaten Pidie Jaya” ucapnya.

Kronologis Kejadian

Informasi dihimpun dari Serambinews.com, Kamis (30/10/2025), kejadian bermula saat Wabup Pidie Jaya, Hasan Basri, meninjau dapur SPPG MBG di Gampong Sagoe, Kecamatan Trienggadeng.

Orang nomor dua di Pidie Jaya itu sempat masuk ke dapur SPPG-MBG untuk melihat proses penyiapan menu MBG.

Namun, Wabup Pidie Jaya kecewa terhadap menu yang disiapkan SPPG-MBG.

Sehingga Wabup Pidie Jaya ke luar dari dapur SPPG-MBG.

Saat tiba di halaman bangunan dapur SPPG-MBG, Wabup Pidie Jaya bertemu dengan anggota SPPG-MBG.

Sehingga sempat terjadi cekcok, yang saat itu mengarah kepada pemukulan.

Namun, tiba-tiba Kepala SPPG-MBG Kecamatan Trienggadeng Muhammad Reza muncul dengan mengendarai sepeda motor memasuki kompleks bangunan dapur SPPG-MBG.

Muhammad Reza langsung mengarahkan sepeda motornya ke tempat parkir di bangunan dapur SPPG-MBG.

Wabup Pidie Jaya, Hasan Basri, langsung menuju ke Muhammad Reza.

Diawali dengan cekcok, Wabup Pidie Jaya langsung mengarahkan bogem mentah ke wajah Muhammad Reza.

Kejadian tersebut sempat dileraikan warga di lokasi tersebut.

Pengakuan Korban

Reza menyebut Wabup Pidie Jaya telah terlebih dahulu mengacak-acak nasi MBG hingga membentak dan mengancam akan memukul petugas di dapur.

Menurutnya, Wabup Pidie Jaya datang ke lokasi SPPG menggunakan kendaraan dinasnya untuk memeriksa dapur MBG di Gampong Sagoe, Kecamatan Trienggadeng.

Kata Muhammad Reza, saat Wabup Pidie Jaya tiba ke dapur BMG, dirinya belum sampai di dapur tersebut.

Hanya saja, di lokasi terdapat sejumlah petugas perempuan yang sedang bertugas menyiapkan makan bergizi gratis yang merupakan program prioritas Presiden Prabowo.

Saat di dapur, Wakil Bupati Pidie Jaya sempat memegang nasi MBG yang disediakan dapur SPPG.

Melihat kondisi nasi dingin, Wabup Pidie Jaya menuding SPPG itu menyediakan nasi basi.

Reza menjelaskan, secara juknis penyediaan MBG, nasi yang baru siap dimasak tidak dibenarkan untuk langsung dimasukan ke dalam ompreng.

Nasi itu terlebih dahulu harus didinginkan di dalam ruangan khusus, untuk mencegah nasi tersebut tidak basi akibat penguapan.

“Seolah-olah kami menyediakan nasi basi. Aturannya jelas, nasi yang baru siap dimasak memang harus didinginkan lebih dahulu, baru dimasukkan ke ompreng.

Kalau dalam keadaan masih panas langsung dimasukkan ke ompreng, otomatis pasti basi karena penguapan,” jelas Reza.

Selang beberapa menit kemudian, Reza pun tiba di dapur MBG tersebut.

“Saat saya tiba, rencana saya mau menyalami Wabup Pidie Jaya. Hasan Basri menanyakan siapa pimpinan SPPG.

Saya pun menjawab, saya, Pak.

Selanjutnya, Wabup Pidie Jaya langsung meninju saya di bagian kepala seraya menyebut kasih nasi basi buat anak kami,” ujarnya.

Reza menuturkan, Hasan juga membentak, mencaci maki, dan mengancam memukul petugas perempuan di dapur hingga membuat beberapa relawan MBG menangis ketakutan.

(Serambinews.com/Muhammad Nazar,  Agus Ramadhan, Faisal Zamzami)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved