Profil Ignasius Jonan yang Dipanggil Prabowo Merapat ke Istana, Dulu Kontra Ide Whoosh Jokowi
Ignasius Jonan adalah mantan Direktur KAI 2009-2014 dan Menhub 2014-2016 yang dipecat setelah dikabarkan menentang proyek Whoosh zaman Jokowi.
Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Dedy Qurniawan
Dilansir TribunnewsWiki.com, sebenarnya, sebelum ini Jonan tak memiliki rekam jejak berkarier di bisnis transportasi, terutama kereta api.
Meski begitu, ternyata dirinya mampu membawa keuntungan kepada PT KAI.
Sebelumnya, PT KAI mengalami kerugian sebesar Rp83,5 miliar pada tahun 2008.
Namun, ketika Ignasius Jonan menjabat sebagai Dirut, mereka mampu meraih keuntungan sebesar Rp154,8 miliar.
Pada tahun 2013, bahkan PT KAI meraup keuntungan sebesar Rp560,4 miliar.
Berbagai keuntungan tersebut turut berimbas baik pada aset yang dimiliki PT KAI.
Pada masa kepemimpinan Ignasius Jonan, aset PT KAI bertambah dari Rp5,7 triliun menjadi Rp15,2 triliun pada tahun 2013.
Ignasius Jonan pernah menceritakan kisahnya dalam membangun PT KAI.
Ia mengaku, hal pertama yang dilakukannya adalah meminta kepala stasiun untuk memperbaiki dan membersihkan toilet stasiun sehingga bisa lebih layak digunakan oleh penumpang.
"Awal saya menjabat, saya katakan, toilet harus bersih dan layak. Kalau gak bisa bersihkan toilet semua jadi omong kosong."
"Kalau toilet bisa ya yang lainnya bisa," kata Jonan saat menjadi Keynote Speaker seminar dalam rangka menyambut World Toilet Day Asosiasi Toilet Indonesia (ATI) di Jakarta, Sabtu (19/11/2022).
Keinginan itu sempat diprotes kepala stasiun karena Jonan sebagai Direktur Utama malah bicara soal toilet.
"Lalu saya mengancam semua toilet di ruang kepala stasiun ditutup jika tak dilakukan."
"Setelah itu, toilet stasiun kini sudah lebih baik dibanding yang dulu-dulu," jelasnya.
Jonan mengingat, saat itu dari 150 dari 750 stasiun di Jawa dan Sumatra yang menaikkan dan menurunkan penumpang memiliki 6.000 lubang kloset.
Sementara saat itu, dalam setahun ada 600 juta orang yang naik turun kereta api.
"Jika 10 persen dari 600 juta penumpang ke toilet, artinya dalam setahun sudah 60 juta penumpang ke toilet stasiun sehingga rata-rata per lubang dipakai untuk 10 ribu orang per tahun," jelasnya.
Menjadi Menteri di Era Jokowi
Memiliki kemampuan dalam memimpin membawa Ignasius Jonan menduduki jabatan-jabatan prestise.
Ketika berusia 36 tahun, ia menduduki posisi sebagai Direktur Citibank.
Pria berusia 60 tahun itu juga pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero).
Meski begitu, beberapa waktu kemudian Ignasius Jonan kembali ke Group Citibank.
Nama Jonan mulai melambung ketika dirinya mempimpin PT KAI, keberhasilan itu membawanya menduduki jabatan sebagai menteri.
Pada 26 Oktober 2014, Ignasius Jonan diangat menjadi Menteri Perhubungan di Kabinet Kerja pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.
Namun, pada 27 Juli 2016 Presiden Jokowi melakukan reshuffle kabinet, posisi Jonan sebagai Menteri Perhubungan kemudian digantikan oleh Budi Karya Sumadi.
Lalu, pada 14 Oktober 2016 sampai 20 Oktober 2019, ia diamanahi oleh Jokowi untuk menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia.
(Tribun Timur/ Kompas.com/ bangkapos.com)
| Sosok Brigjen Ahrie Sonta Nasution, Jenderal Termuda Polri Eks Ajudan Prabowo, Rekam Jejak Mentereng |
|
|---|
| Arti Kata Projo Diluruskan Budi Arie: Bukan Pro Jokowi |
|
|---|
| Hasto Sebut Megawati Berulang Kali Ingatkan Jokowi Soal Whoosh : Apa Rakyat Memang Perlu? |
|
|---|
| Rekam Jejak Sofyan Djalil, Eks Menteri Disebut Temani Jokowi Tanda Tangan Proyek Whoosh |
|
|---|
| Biodata Freddy Alex Damanik, Ngaku Muak Tanggapi Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Isunya Itu-itu Aja |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.