Hasto Sebut Megawati Berulang Kali Ingatkan Jokowi Soal Whoosh : Apa Rakyat Memang Perlu?

Selain mengklaim bahwa PDIP sudah tiga kali mengingatkan Jokowi, Hasto juga menyebut Megawati berulang kali menanyakan urgensi Whoosh bagi rakyat.

Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Dedy Qurniawan
Kolaset Tribunnews
IKUT SOROTI WHOOSH - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto ikut mengomentari kereta api cepat, Whoosh era Jokowi yang kini sedang jadi sorotan publik. Hal ini disampaikan Hasto saat berbicara kepada awak media di sela-sela Seminar Internasional Peringatan 70 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) di Perpustakaan Bung Karno, Blitar, Jawa Timur, Sabtu (1/11/2025). 

BANGKAPOS.COM -  Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto ikut mengomentari kereta api cepat, Whoosh era Jokowi yang kini sedang jadi sorotan publik.

Selain mengklaim bahwa PDIP sudah tiga kali mengingatkan Jokowi, Hasto juga menyebut Megawati berulang kali menanyakan urgensi Whoosh bagi rakyat.

Hal ini disampaikan Hasto saat berbicara kepada awak media di sela-sela Seminar Internasional Peringatan 70 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) di Perpustakaan Bung Karno, Blitar, Jawa Timur, Sabtu (1/11/2025).

Hasto mengaku menjadi saksi saat Megawati yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PDIP itu berkali-kali menanyakan, apakah proyek kereta cepat ini benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat.

Sebab, ada banyak aspek yang dinilai seharusnya lebih diutamakan, seperti pendidikan, pertanian, maupun IPTEK (ilmu pengetahuan dan teknologi).

"Ya, kalau kita lihat kemarin kami laporkan kepada Ibu Megawati Soekarnoutri dan saya menjadi saksi bagaimana Ibu Mega berulang kali menyampaikan bahwa apakah rakyat memang memerlukan kereta api cepat tersebut?" ungkap Hasto.

 "Bukankah kebutuhan-kebutuhan rakyat untuk pendidikan, bendungan-bendungan bagi para petani, kemudian menyediakan pupuk pada masa tanam itu jauh lebih penting?"

"Termasuk bagi keperluan pendidikan, kepentingan research, bagi membangun daya bangsa kita."

Hasto mengungkap, Megawati telah menyarankan, lebih baik membangun double track atau jalur ganda kereta api daripada membuat kereta cepat.

"Saat itu Ibu Mega mengusulkan daripada kereta api cepat, lebih baik untuk membangun double track kereta api," jelas Hasto.

Adapun double track atau jalur ganda adalah jalur kereta api dengan dua rel, berbeda dengan jalur tunggal yang kereta apinya dapat berbagi jalur yang sama di kedua arah.

Selain itu, kata Hasto, ada saran juga untuk mengembangkan transportasi publik di Sumatera.

 "Termasuk misalnya di Sumatera itu kan perlu terobosan transportasi publik. Jadi paradigma transportasi publik bagi kepentingan publik itu jauh lebih dikedepankan," tuturnya.

Selain itu, Hasto Kristiyanto mengungkap, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebenarnya sudah tiga kali memberi masukan mengenai rencana dibangunnya proyek Whoosh kepada Jokowi saat masih menjabat sebagai presiden.

Ada beberapa faktor yang dipertimbangkan, seperti aspek geologis di wilayah Bandung.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved