Purbaya Ogah Bayar Utang Whoosh, Presiden Prabowo Siap Tanggung Jawab: Tak Usah Khawatir

Presiden Prabowo Subianto meminta publik dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) tidak perlu khawatir

Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: Rusaidah
Kompas/ Krisda Tiofani/ Fristin Intan
UTANG WHOOSH -- Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) buka suara soal proyek kereta cepat Whoosh, tegaskan bukan cari untung, alasan tetap membangunnya | Presiden Prabowo Subianto meminta publik dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) tidak perlu khawatir terkait polemik utang Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) atau Whoosh. 

Menurut Prabowo, semua sarana teknologi yang dihadirkan untuk kepentingan bersama adalah tanggung jawab pemerintah.

Sebab, terdapat mekanisme public service obligation (PSO) di dalamnya.

"Jadi jangan khawatir. Saya sudah sampaikan, saya sudah pelajari masalahnya. Indonesia sanggup, dan itu wajar semuanya," ujarnya.

Oleh karena itu, dia meminta publik untuk tenang. Prabowo menekankan bahwa Indonesia adalah bangsa yang kaya dan kuat sehingga masalah tersebut dapat diselesaikan.

"Yang penting pemerintah sekarang tidak boleh lengah, tidak boleh dibohongi dan membiarkan orang yang mencuri kekayaan negara. "

"Saya tidak akan ragu bersama tim saya kita buktikan kita akan menghemat, menyelamatkan, mencari semua sumber kekayaan dan kelola dan kembalikan ke rakyat," kata Prabowo.

Bukan soal Untung Rugi

Lebih lanjut, Kepala Negara juga meminta masalah Whoosh tidak dihitung untung rugi, melainkan menghitung manfaat untuk rakyat.

Sebab, dia menekankan bahwa semua sarana teknologi yang dihadirkan untuk kepentingan bersama ujungnya adalah tanggung jawab pemerintah.

"Jadi saya sekarang tanggung jawab Whoosh. Whoosh itu, semua public transport di seluruh dunia, jangan dihitung untung rugi, hitung manfaat nggak untuk rakyat."

"Di seluruh dunia begitu, ini namanya public service obligation," ujar Prabowo Kepala Negara lantas menjelaskan pemerintah selama ini juga memberikan subsidi harga tiket kereta kepada masyarakat, sebagai bentuk tanggung jawab menghadirkan transportasi murah.

"Tadi disampaikan Menhub, semua kereta api kita, pemerintah subsidi 60 persen, rakyat bayar 20 persen. Ya ini kehadiran negara, ini kehadiran negara."

"Dari mana uang itu? Dari uang rakyat, dari pajak, dari kekayaan negara. Makanya kita harus mencegah semua kebocoran," kata Prabowo.

Utang Whoosh

Dikutip dari Kompas.com, investasi pembangunan Whoosh mencapai 7,27 miliar dollar AS atau Rp120,38 triliun.

Namun, dari seluruh investasi itu, total sebesar 75 persen dibiayai melalui utang ke China Development Bank (CDB) dengan bunga tiap tahunnya sebesar 2 persen.

Dari segi pembayaran utang, skema yang disepakati yaitu tetapnya besaran bunga yang disepakati selama 40 tahun pertama.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved